Riwa Giyantra, 2015 Perbandingan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematik Antara Siswa yang
Mendapat Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Siswa yang Mendapat Pembelajaran Penemuan Terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
8. Perbedaan pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematik antara
siswa KAM sedang yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah dengan siswa KAM sedang yang memperoleh pembelajaran penemuan terbimbing.
9. Perbedaan pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematik antara
siswa KAM rendah yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah dengan siswa KAM rendah yang memperoleh pembelajaran penemuan terbimbing.
10. Perbedaan pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematik antar
kategori KAM tinggi, sedang dan rendah.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritik maupun praktik.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk mengembangkatan teori pembelajaran yang berkaitan dengan
kemampuan representasi dan pemecahan masalah matematik dalam pembelajaran matematika melalui penerapan pembelajaran berbasis masalah
dan penemuan terbimbing. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh peneliti selanjutnya sebagai bahan rujukan dalam
melakukan penelitian yang berkaitan dengan kemampuan representasi dan pemecahan masalah matematik.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi guru untuk meningkatkan kemampuan representasi dan pemecahan
masalah matematik siswa melalui pembelajaran berbasis masalah dan penemuan terbimbing. Selain itu, melalui penelitian ini diharapkan siswa
tertarik dalam belajar matematika dan bisa mengembangkan kemampuan berfikir mereka.
E. Definisi Operasional
1. Kemampuan Representasi Matematik adalah ungkapan-ungkapan dari ide
matematika yang ditampilkan siswa sebagai bentuk pengganti dari suatu situasi masalah yang digunakan untuk menemukan solusi dari masalah yang
Riwa Giyantra, 2015 Perbandingan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematik Antara Siswa yang
Mendapat Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Siswa yang Mendapat Pembelajaran Penemuan Terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sedang dihadapi sebagai hasil dari intrepetasi pikirannya. Suatu masalah dapat
direpresentasikan melalui
gambar, kata-kata
verbal dan
modelpersamaan matematik. Indikator yang diukur: 1 menyajikan kembali data atau informasi dari suatu representasi ke representasi gambar; 2
menggunakan representasi gambar untuk menyelesaikan masalah; 3 membuat ekspresimodel matematika dari representasi lain yang diberikan;
4 menyelesaikan masalah dengan melibatkan ekspresimodel matematika tersebut; 5 menyusun cerita atau situasi masalah sesuai dengan representasi
yang disajikan dan 6 menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah matematika dengan kata-kata.
2. Kemampuan pemecahan masalah matematik adalah kemampuan siswa untuk:
1 mengidentifikasi kecukupan data untuk pemecahan masalah; 2 membuat model
matematika dari
situasi atau
masalah sehari-hari
dan menyelesaikannya;
3 memilih
dan menerapkan
strategi untuk
menyelesaikan suatu masalah; dan 4 menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan asal serta memeriksa kebenaran hasil atau jawaban.
3. Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pembelajaran yang berpusat pada
siswa dan memberdayakan siswa untuk melakukan penyelidikan, mengitegrasikan teori dan praktek, menerapkan pengetahuan dan
keterampilan untuk mengembangkan suatu solusi yang tepat bagi masalah. Langkah-langkahfase pembelajarannya yaitu: 1 Orientasikan siswa pada
masalah; 2 Mengorganisasikan siswa untuk belajar; 3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok; 4 Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya; dan 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
4. Pembelajaran Penemuan Terbimbing adalah metode yang melibatkan suatu
dialoginteraksi antara siswa dan guru di mana siswa mencari kesimpulan yang diinginkan melalui suatu urutan pertanyaan atau langkah pengerjaan
yang diatur oleh guru. Guru hanya memberi arahan sekedarnya saja seperti petunjuk pengisian LKS atau arahan untuk saling berdiskusi.
5. Kemampuan Awal Matematik KAM siswa yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah pengkategorian kemampuan siswa ke dalam tiga kelompok yaitu
Riwa Giyantra, 2015 Perbandingan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematik Antara Siswa yang
Mendapat Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Siswa yang Mendapat Pembelajaran Penemuan Terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kelompok tinggi, sedang, dan rendah. Pengelompokan KAM siswa berdasarkan nilai ulangan siswa sebelumnya dan nilai UTS. Kriteria
pengelompokan: KAM tinggi
: nilai �̅ + �
KAM sedang : �̅ − � ����� �̅ + �
KAM rendah : nilai
�̅ − �
29
Riwa Giyantra, 2015 Perbandingan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematik Antara Siswa yang
Mendapat Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Siswa yang Mendapat Pembelajaran Penemuan Terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN