61
6. Unsur mortality,untuk menghindari pengurangan jumlah anggota dari kelompok eksperimen atau kelompok kontrol,maka pre-test dan post-test
dilaksanakan ketika keseluruan siswa hadir. 7. Unsur experimental treatment diffusion, yaitu dengan cara memberikan
perlakuan yang berbeda pada masing-masing kelompok pembelajaran dan letak dari kedua SD berjauhan
8. Unsur compensatory rivalry by the control group, yaitu dengan tidak memberitahukan pada siswa kelompok kontrol bahwa mereka sedang
diteliti dan pembelajaran dilaksanakan seperti biasanya. 9. Unsur compensatory equalization of treatments, yaitu dengan menerapkan
model pembelajaran dengan multimedia interaktif pada kelompok eksperimen dan pada kelompok kontrol menggunakan pembelajaran
konvesional seperti biasanya. 10. Unsur resentful demoralization of the control group, yaitu dengan tidak
memberitahukan pada subjek penelitian kelompok kontrol kalau mereka sedang diteliti.
Adapun faktor eksternal dikontrol dengan cara melaksanakan eksperimen dengan situasi sealamiah mungkin. Siswa tidak diberitahu bahwa mereka
menjadi subyek penelitian. Kegiatan pembelajaran berjalan seperti biasa yaitu tidak ada perubahan jadwal pelajaran pendidikan agama islam.
G. Pengkajian Media
Media yang akan digunakan untuk treatment atau perlakuan dalam penelitian ini menggunakan multimedia interaktif yang dikembangkan oleh
62
Ade Suryadi, Mahasiswa Teknologi Pendidikan UNY angkatan 2008. Media tersebut telah dievaluasi dan divalidasi oleh ahli materi dan ahli media.
Adapun prosedur pengembangan yang ditempuh dalam pengembangan media ini mengadaptasi dari Luther dalam Aristo Hadi Sutopo 2003:32-48,
prosedur tersebut adalah : 1.
Concept 2.
Design 3.
Material collecting 4.
Assembly 5.
Testing 6.
Distribution Prosedur tersebut dianggap lebih cocok dan sederhana bagi peneliti.
Untuk keterangan lebih lanjut, di bawah ini akan disampaikan penjelasan tentang langkah-langkah pengembangan yang peneliti tempuh,
1. Concept
Pada langkah pertama ini, peneliti melakukan observasi pendahuluan mencari permasalahan apa saja yang ada, menentukan
tujuan, identifikasi audiens atau pengguna, jenis aplikasi, tujuan aplikasi dan spesifikasi umum.
2. Design
Design merupakan spesifikasi secara rinci mengenai arsitektur proyek, gaya dan kebutuhan material. Pada tahap ini peneliti membuat
spesifikasi program yang lebih rinci, seperti desain kasar media, mulai
63
dari warna, layout, ilustrasi dan lain-lain. Namun demikian, sering terjadi penambahan atau perubahan desain pada awal pengerjaan
multimedia interaktif 3.
Material collecting Pada tahap ini peneliti mengumpulkan bahan seperti foto, kertas,
berikut pembuatan grafik, desain, materi pelajaran dan lain-lain 4.
Assembly Tahap ini merupakan tahap dimana seluruh poyek dibuat.
Pembuatan berdasarkan patokan dari langkah-langkah sebelumnya. Dalam tahap ini masih ada beberapa penambahan atau pengurangan
desain menyesuaikan dengan keperluan. 5.
Testing Tahap ini dilakukan setelah tahap pembuatan selesai dan seluruh
materi telah dimasukkan. Pertama-tama peneliti melakukan testing secara modular untuk memastikan apakah hasil seperti yang diinginkan,
baik itu kualitas grafis, desain gambar, warna dll. Setelah dirasa siap, media ini kemudian dikonsultasikan dengan
ahli materi dan ahli media untuk mendapatkan saran dan penilaian. Setelah beberapa kali berkonsultasi dan mendapat revisi oleh para ahli,
akhirnya media ini divalidasi dengan mendapat predikat layak untuk diproduksi.