28 berbasis masalah dengan peserta didik yang diajar dengan menggunakan media
pembelajaran konvensional dan strategi pembelajaran konvensional. Penelitian ini berjenis penelitian RD dengan model pengembangan ADDIE. Penelitian
dilakukan di SMKN 2 Depok dengan subyek penelitian kelas XII program keahlian Otomasi Industri. Tahap pengujian kelayakan produk dilakukan penilaian oleh ahli
materi, ahli media, dan siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen angket dan instrumen tes. Implementasi produk dilakukan untuk uji coba lapangan
dan mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan analisis
nonparametrik. Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1 Media pembelajaran processing station dinyatakan layak dengan rata-rata 3,16 dari skor tertinggi 4.
Rincian penilaian antara lain dari ahli materi mendapat skor rata-rata 3,63 dari skor tertinggi 4 masuk kategori sangat layak, ahli media mendapat skor rata-rata
3,13 dari skor tertinggi 4 masuk kategori layak, respon siswa mendapat skor rata- rata 3,05 dari skor tertinggi 4 masuk kategori baik. 2 Terdapat perbedaan hasil
belajar yang signifikan pada peserta didik yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran processing station dan strategi pembelajaran berbasis
masalah dengan peserta didik yang diajar dengan menggunakan media konvensional dan strategi pembelajaran konvensional.
C. Kerangka Pikir
Media pembelajaran berbasis komputer perangkat lunak materi virtual distributing station adalah salah satu media pembelajaran yang dirancang dan
dibuat untuk keperluan pembelajaran mata pelajaran Kompetensi Kejuruan pada standar kompetensi merakit sistem PLC untuk keperluan otomasi industri.
Pembuatan media pembelajaran ini melalui beberapa tahapan yaitu, komunikasi,
29 perencanaan, pemodelan, konstruksi, dan penyerahan ke pengguna. Media ini
dikembangkan dengan menggabungkan animasi flash file dengan format .swf dan visual basic file dengan format .vb dengan S7-PLCSIM modul simulator
PLC Siemens dan SIMATIC Manager perangkat lunak pemrograman PLC Siemens. Hasil akhir berupa virtual distributing station lengkap dengan input dan
output digital yang dihubungkan ke simulator PLC S7-PLCSIM dengan antar muka
menggunakan S7ProSim
serta aplikasi SIMATIC Manager untuk memprogram modul simulator PLC Siemens.
Virtual distributing station diimplementasikan pada kelas eksperimen yang dikontrol oleh kelas nonexperimen dengan media pembelajaran perangkat keras
distributing station. Kelas eksperimen dan kelas non eksperimen menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah, sehingga perlu dikaji efektifitas
penggunaan media pembelajaran virtual distributing station untuk meningkatkan hasil belajar kompetensi kognitif mengetes sistem kendali berbasis PLC.
D. Pertanyaan dan Hipotesis Penelitian 1. Pertanyaan Penelitian
Bagaimanakah kelayakan media pembelajaran virtual distributing station sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi kognitif merakit
sistem PLC untuk keperluan otomasi industri pada kelas XII jurusan Teknik Otomasi Industri di SMKN 2 Depok?
2. Hipotesis Penelitian
Terdapat perbedaan hasil belajar pada kompetensi kognitif merakit sistem PLC untuk keperluan otomasi industri antara peserta didik menggunakan media
pembelajaran virtual distributing station dengan peserta didik menggunakan media pembelajaran perangkat keras distributing station.
30
BABIII METODE PENELITIAN
A. Desain dan Prosedur Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran virtual distributing station yang dapat digunakan untuk meningkatkan kompetensi
kognitif merakit sistem PLC untuk keperluan otomasi industri pada kelas XII jurusan Teknik Otomasi Industri di SMKN 2 Depok. Penelitian ini diawali dengan
penelitian dan pengembangan research and development kemudian dilanjutkan dengan penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono 2012:407 metode penelitian
dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,
dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang dikembangkan pada penelitian ini adalah perangkat lunak
virtual distributing station. Model pengembangan produk di adaptasi dari langkah pengembangan perangkat lunak
yang dikemukakan
oleh Roger S Pressman 2012:46, dengan model
pengembangan air terjun waterfall. Desain penelitian eksperimen yang digunakan adalah nonequivalent
control group design. Desain ini terdapat dua kelompok kelas berbeda, kedua kelompok tersebut adalah kelompok eksperimen yaitu kelompok yang diberi
perlakuan dan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan. Perlakuan yang dimaksud adalah diberi perlakuan pembelajaran dengan media
pembelajaran perangkat lunak virtual distributing station. Kedua kelompok menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah. Kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random atau dengan kata lain ditentukan oleh peneliti, kemudian masing-masing kelompok diberi pretes untuk mengetahui
keadaan awal dari subyek. Desain penelitian tersebut ditunjukan pada Tabel 2.
31 Tabel 2. Format Desain penelitian
Kelas Pretes
Perlakuan Postes
Eksperimen O
1
X O
2
Kontrol O
3
- O
4
Keterangan : O
1
:hasil pretes kelompok eksperimen O
3
:hasil pretes kelompok kontrol X
:Perlakuan dengan media pembelajaran virtual distributing station dan strategi pembelajaran berbasis masalah
O
2
:hasil postes kelompok eksperimen O
4
:hasil postes kelompok kontrol
B. Model Pengembangan