Validitas Internal Validitas Internal dan Eksternal Penelitian

48 Hasil perhitungan data uji coba instrumen angket siswa didapat nilai r i = 0,703, harga r i dikonsultasikan dengan harga r tabel dengan n=14 jumlah siswa kelompok eksperimen, taraf kesalahan 5 diperoleh 0,532 dan taraf kesalahan 1 diperoleh 0,661, karena r i hitung lebih besar dari r tabel untuk taraf kesalahan 5 maupun 1, maka dapat disimpulkan instrumen angket siswa tersebut reliabel.

J. Validitas Internal dan Eksternal Penelitian

Penelitian eksperimen dikatakan valid jika hasil yang diperoleh hanya disebabkan oleh variabel bebas yang dimanipulasi, dan jika hasil tersebut dapat digeneralisasikan pada situasi di luar setting eksperimental. Variabel luar yang tidak dikontrol dapat mempengaruhi performansi pada variabel terikat dan mengancam validitas suatu eksperimen. Validitas eksperimen meliputi validitas internal dan validitas eksternal.

1. Validitas Internal

Validitas ini berkaitan dengan hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian. Menurut Donald Campbell dan Julian Stanley dalam Emzir 2013: 71 terdapat delapan parameter validitas internal. a. Historis Historis mengacu pada munculnya suatu kejadian yang bukan bagian dari perlakuan eksperimen, tetapi dapat mempengaruhi performansi pada variabel bebas. Faktor ini dikontrol dengan penggunaan kedua kelompok sampel yang memiliki kemampuan yang relatif sama dalam merakit sistem PLC. b. Maturasi Maturasi mengacu pada perubahan fisik atau mental yang mungkin muncul pada diri subyek selama periode waktu. Perubahan ini dapat mempengaruhi performansi subyek pada pengukuran variabel terikat. Faktor ini dikontrol dengan 49 penggunaan kelompok sampel pada usia relatif sama, hal ini dilakukan dengan pengambilan kelas eksperimen dan kelas kontrol pada kelas yang sama, yaitu kelas XII Teknik Otomasi Industri. c. Testing Testing mengacu pada peningkatan skor pada postes hasil dari subyek yang telah mengikuti pretes. Faktor ini dikontrol dengan menggunakan butir soal pretes-postes yang sama tingkat kesulitannya dan jumlah butir soal terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. d. Instrumentasi Instrumentasi mengacu pada ketidakrelibaelan atau kurang konsistensi pada instrumen pengukuran sehingga menghasilkan penilaian performansi yang tidak valid. Faktor ini dikontrol dengan pemberian instrumen yang belum pernah diujikan pada kedua sampel. e. Regresi statistik Regresi statistik biasanya muncul bila subyek dipilih berdasarkan skor ekstrem mereka dan mengacu pada kecenderungan subyek yang memiliki skor paling tinggi pada pretes ke skor lebih rendah pada postes, dan subyek yang memiliki skor paling rendah pada pretes ke skor lebih tinggi pada postes. Kecenderungan adalah skor bergerak mundur regresi, bergerak ke arah rata- rata mean, atau skor yang diharapkan. Faktor ini dikontrol dengan penggunaan instrumen yang telah diuji reliabilitasnya. f. Seleksi subyek yang berbeda Pemilihan subyek yang berbeda biasanya muncul bila kelompok yang ada sudah terbentuk digunakan dan mengacu pada fakta bahwa kelompok tersebut mungkin berbeda sebelum eksperimen dimulai. Faktor ini dikontrol dengan 50 penggunaan kelompok sampel yang mempunyai kemampuan pemrograman yang relatif sama. Persamaan ini dilihat dari materi pembelajaran yang telah dikuasai sama tingkatannya. g. Mortalitas Mortalitas atau pergeseran yang muncul pada subyek yang keluar drop out sehingga jumlah subyek saat pretes berbeda pada saat postes. Faktor ini dikontrol dengan penggunaan jumlah data yang sama pada saat pretes dan postes baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. h. Interaksi seleksi maturasi Interaksi seleksi maturasi mengacu pada faktor kebetulan keberuntungan suatu kelompok sampel penelitian, satu kelompok mungkin beruntung atau kurang beruntung dari suatu perlakuan, memiliki kemampuan lebih karena faktor maturasi, historis, dan testing. Faktor ini dikontrol dengan penggunaan kelompok sampel yang belum pernah mendapat materi pembelajaran pemrograman distributing station.

2. Validitas Eksternal

Dokumen yang terkait

PLC Interfacing Using Visual Basic.

1 4 24

PENGEMBANGAN VIRTUAL TESTING STATION UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI KOGNITIF PEMROGRAMAN PLC KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKATRONIKA SMKN 1 BAWANG BANJARNEGARA.

0 0 229

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE AURORA 3D PRESENTATION PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN 2 DEPOK SLEMAN.

1 7 215

PENINGKATAN KOMPETENSI MENGINSTALASI PLC PADA MATA PELAJARAN SISTEM KONTROL TERPROGRAM MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MEDIA DISTRIBUTING STATION PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN TOI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 0 191

Pengembangan Media Pembelajaran Kendali Terprogram Berbasis Android Pada Mata Pelajaran Merakit Sistem Kendali Mikrokontroller Di SMK Negeri 2 Depok.

0 3 188

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID PADA KOMPETENSI MENGOPERASIKAN RANGKAIAN PENGENDALIAN DI SMKN 2 DEPOK SLEMAN.

2 14 350

EFEKTIVITAS KOMPETENSI PERAKITAN SISTEM PLC DENGAN MEDIA SIMULATOR PENEKUK KAWAT DAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DI SMKN 2 DEPOK, SLEMAN.

0 0 134

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SIMULATOR PLC OMRON CPM2A BERBASIS KOMPUTER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC DI SMK NEGERI 3 WONOSARI.

1 8 270

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MERAKIT SISTEM KENDALI BERBASIS PLC SISWA KELAS XII SMK N 2 DEPOK.

1 2 133

Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Diklat PLC Dengan Menggunakan Media Distributing Station.

0 0 216