Pengertian upah dan gaji Teori Upah

2 Teori Upah Besi Menurut Ferdinand Lassale, upah tenaga kerja yang ditentukan oleh hukum permintaan dan penawaran di pasar akan tertekan ke bawah, disebabkan oleh pengusaha ingin selalu mendapat laba yang sebesar-besarnya. Ditinjau dari segi penawaran, posisi pekerja yang berada pada pihak yang paling lemah. Sehingga pekerja seolah – olah menghadapi hukum upah besi yang sukar ditembus. Akhirnya mereka terpaksa menerima upah rendah. 3 Teori Upah Etika Menurut teori ini, pembayaran upah yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum merupakan perbuatan yang tidak etis. Upah ideal besarnya harus cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak bagi pekerja dan keluarganya. Teori upah etika membedakan jenis upah menjadi dua, yaitu upah riil dan upah nominal.

3. Faktor yang mempengaruhi system pembayaran upah

Upah yang berlaku di Indonesia beragam seperti yang dijelaskan di atas. Namun, sistem pembayaran upah tergantung pada : a. Permintaan dan penawaran Secara umum, tingkat upah bisa kita analisis dengan hukum penawaran dan permintaan tenaga kerja. Jika penawaran lebih besar daripada permintaannya, tingkat upah cenderung turun. Begitu pula sebaliknya, ceteris paribus. Pencari kerja adalah orang yang menawarkan jasa untuk bekerja, sedangkan pemberi kerja adalah pihak yang meminta jasa dari pencari kerja. b. Kesepakatan pemberi kerja dan penerima kerja. Permintaan dan penawaran tenaga kerja memiliki dampak atas sesi wawancara seleksi kerja. Dalam wawancara ini, pemberi kerja dan pencari kerja melakukan tawar menawar tentang jam kerja dan upahnya. Pada umumnya, pekerja di Indonesia memiliki posisi tawar yang rendah dalam kesepakatan tentang upah dan jam kerja, yang terkait dengan sangat melimpahnya penawaran kerja. c. Upah minimum Sebelum tahun 2000, Indonesia menganut sistem pengupahan berdasarkan kawasan regional. Artinya, untuk kawasan yang berbeda, upah minimum yang harus diterima oleh pekerja juga berbeda. Ini didasarkan pada perbedaan biaya hidup pekerja di setiap daerah. Akan tetapi, penentuan upah berdasarkan kawasan ini dirasakan masih belum cukup mewakili angka biaya hidup sebenarnya di tiap daerah. Untuk itu pemerintah melakukan perubahan tentang upah minimum. Dengan adanya Peraturan Pemerintah no. 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom, maka pemberlakuan upah minimum regional UMR berubah menjadi upah minimum propinsi UMP atau upah minimum kabupaten kota. Dengan adanya peraturan baru ini, propinsi-propinsi di Indonesia mulai menyesuaikan upah minimum regional di daerah mereka. Kurva di atas menggambarkan suatu penelitian empiris didasarkan pada hasil karangan ahli ekonomi tentang hubungan antara tingkat pengangguran unemployment dan tingkat perubahan upah uang money wages dan melalui penafsiran tingkat perubahan harga-harga inflasi.

4. Faktor-faktor yang menentukan besarnya upah

1 Jumlah penawaran tenaga kerja Artinya, bila tenaga kerja jumlahnya lebih besar dari lowongan kerja, maka biasanya gajiupah pekerja rendah dan sebaliknya. 2 Jumlah permintaan tenaga kerja Artinya, bila permintaan tenaga kerja lebih besar dari pencari kerja, maka biasanya gajiupah pekerja tinggi dan sebaliknya. 3 Kemampuan tenaga kerja Artinya semakin tinggi tingkat pendidikanproduktivitas tenaga kerja, biasanya gajiupah pekerja tinggi dan sebaliknya.

F. Sistem upah yang berlaku di Indonesia

Ada beberapa cara atau sistem untuk memperhitungkan besar upah, antara lain :