7. Sistem upah indeks biaya hidup
Upah indeks biaya hidup merupakan upah yang dikaitkan dengan turun naiknya biaya hidup. Upah dengan sistem ini sering dibayarkan dalam
bentuk natura.
8. Sistem upah partisipasi
Sistem ini sering disebut juga sistem bonus. Sistem ini memberikan kepada pekerja sebagian keuntungan pada akhir tahun buku, selain upah
tetap yang diberikan setiap bulan. Pemberian sebagian keuntungan ini dimaksudkan sebagai tanda terima kasih pihak perusahaan kepada
pekerja karena kegigihan dan disiplin para pekerjalah pihak perusahaan mendapat keuntungan.
9. Sistem Co-partnership mitra usaha
Sistem ini pada dasarnya sama dengan sistem upah partisipasi atau sistem upah bonus. Perbedaannya terletak pada bagian keuntungan yang
diberikan kepada pekerja tidak berupa uang tunai, melainkan saham atau obligasi perusahaan. Dengan kepemilikan saham itu, para pekerja merasa
memiliki sendiri perusahaan tersebut. Dengan demikian, hubungan antara perusahaan dan pekerja yang semula dikenal seba
gai “majikan dan pekerja” meningkat menjadi hubungan antara perusahaan dan mitra
partner.
10. Upah bagi hasil
Melalui sistem ini diharapkan pekerja dan pemilik modal mempunyai kedudukan yang sama. Biasanya sistem ini dilakukan di bidang pertanian
dan dalam usaha keluarga. Pada dasarnya, sistem upah bagi hasil sama dengan sistem upah co-partnership mitra usaha.
Upah Minimum
Upah minimum adalah upah yang diperkirakan paling layak untuk memenuhi kebutuhan minimum pekerja. Komponen kebutuhan hidup
layak digunakan sebagai dasar penentuan upah minimum dihitung berdasarkan kebutuhan hidup pekerja lajang selama satu bulan.
Pemerintah mengatur pengupahan melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05Men1989 tanggal 29 Mei 1989 tentang Upah
Minimum. Dalam permen ini, upah minimum dibagi dalam tiga criteria, yaitu Upah Minimum Regional, Upah Minimum Sektor Regional, dan
Upah Minimum Sub Sektor Regional.