Gejala dan kriteria diagnostik

Hasil penelitian terbaru oleh Geier et al. 2012, menunjukkan peningkatan konsentrasi Hg di rambut mempunyai hubungan yang signifikan dengan peningkatan keparahan gangguan autistik. Sebaliknya tidak dijumpai hubungan yang signifikan antara logam toksik lain yang diperiksa dirambut dengan keparahan gangguan autistik. Hal ini membantu menyediakan mekanisme tambahan yang mendukung Hg dalam etiologi keparahan gangguan autistik, dan mendukung menambah jumlah tinjauan terbaru yang kritis bahwa faktor biologis berupa paparan terhadap Hg berperan dalam patogenesa gangguan autistik.

2.1.2 Gejala dan kriteria diagnostik

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi ke 4 DSM-IV TR yang diterbitkan oleh Asosiasi Psikiatri Amerika, gejala utama gangguann autistik timbul selama 3 tahun pertama kehidupan. Kelainan tingkah laku pada anak gangguan autistik terbagi atas tiga kategori yaitu: 1 gangguan kualitatif pada interaksi sosial, 2 gangguan kualitatif dalam komunikasi dan 3 pola stereotipe tingkah laku, keterbatasan minat dan aktivitas. Gejala-gejala gangguan autistik dapat diamati secara obyektif. Ada dua sistem klasifikasi diagnostik utama yang sekarang digunakan, ICD-10 International Classification of Disease tahun 1993 dari WHO dan the Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 4th edition Text Revision DSM-IV TR. Keduanya mempunyai kriteria gejala serupa untuk diagnosis autisme. Kriteria DSM-IV TR untuk autisme adalah : Universitas Sumatera Utara A. Untuk dapat dikatakan bahwa seorang anak menderita gangguan spektrum autisme, maka harus ada sedikitnya 6 gejala dari 1, 2, dan 3, dengan minimal 2 gejala dari 1 dan masing-masing 1 gejala dari 2 dan 3: 1 Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik. Minimal harus terdapat dua gejala dari gejala-gejala dibawah ini: a tak mampu menjalin interaksi sosial yang cukup memadai seperti kontak mata sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, gerak gerik yang kurang tertuju; b tak bisa bermain dengan teman sebayanya; c tak dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain; d kurangnya hubungan sosial dan emosional yang timbal balik. 2 Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi seperti ditunjukkan oleh minimal satu dari gejala-gejala dibawah ini: a bicara terlambat atau sama sekali tidak berkembang tidak ada usaha untuk mengimbangi komunikasi dengan cara lain tanpa bicara; b bila bisa bicara, bicaranya tidak dipakai untuk komunikasi; c sering menggunakan bahasa aneh dan diulangulang; d bermain kurang bervariatif, kurang imajinatif dan kurang bisa meniru. 3 Suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dari perilaku, minat dan kegiatan. Adapun gejala-gejalanya antara lain : a mempertahankan satu minat atau lebih, dengan cara khas dan berlebihan b terpaku pada suatu kegiatan ritualistik atau rutinitas yang tak berguna c ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan diulang-ulang Universitas Sumatera Utara d sering sangat terpukau pada bagian-bagian benda tertentu. B. Keterlambatan atau abnormal secara fungsional dalam paling sedikit 1 dari area berikut ini, dengan waktu mulai terjadionset sebelum usia 3 tahun : 1 interaksi sosial, 2 bahasa yang digunakan dalam komunikasi sosial atau 3 bermain simbolik atau imajinatif cara bermain yang kurang bervariatif. C. Bukan disebabkan oleh Sindroma Rett atau gangguan disintegratif masa kanak-kanak DSM-IV TR, 2000. Berdasarkan DSM-IV TR mengenai kriteria diagnosis anak autisme, dapat dilihat bahwa seorang anak harus memenuhi kriteria tersebut untuk dapat disebut mengalami gangguan autisme. Namun harus diperhatikan bahwa gejala gangguan spektrum autisme sangat bervariasi dari anak yang satu dengan yang lainnya. Tidak semua anak menunjukkan gejala yang sama jenisnya, dan tidak semua anak menunjukkan gejala yang sama beratnya.

2.1.3 Skala pengukuran keparahan gejala autism