Pemeriksaan raksa Hg dalam rambut dengan ICP-OES

tahun Autism Research Institute, 2005. Total organic + inorganik konsentrasi Hg di rambut berkorelasi positif tinggi dengan total konsentrasi merkuri darah, tetapi konsentrasi merkuri inorganik rambut kerelasinya lemah terhadap konsentrasi merkuri inorganik darah. Hal ini mungkin karena rambut mempunyai persense yang lebih besar terhadap methylmerkuri dibandingkan merkuri inorganik dalam darah Patch et al., 2009. Analisa Hg pada sampel biologis dapat dipersulit oleh perbedaan bentuk organik atau inorganik logam yang ada. Oleh karena itu, semua Hg dalam sampel biasanya direduksi ke bentuk elemental, merupakan bentuk utama untuk dianalisis. Beberapa metode diperlukan sebelum sampel dianalisa, yang utama adalah di reduksi. Banyak metode yang tersedia untuk menganalisa total Hg dalam rambut seperti menggunakan atomic absroption spectrometry AAS, cold vapour inductively coupled plasma atomic emission CV-ICP-AES, atomic emission spectrometry AES, inductively coupled plasma mass specrometry ICP MS atau inductively coupled plasma optical emission spectrometry ICP-OES. Diantara beberapa metode tersebut, metode AAS dan ICP sering dipakai untuk biomarker rambut WHO, 2008.

2.3.1 Pemeriksaan raksa Hg dalam rambut dengan ICP-OES

Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry – ICP – OES merupakan alat yang digunakan untuk menganalisa unsur-unsur logam dalam suatu bahan. Bahan yang dianalisa dengan alat ini harus dalam bentuk Universitas Sumatera Utara larutan yang homogen. Alat ini merupakan alat analisis kimia kuantitatif yang mempunyai kemampuan menganalisa 80 unsur yang ada. Kelebihan alat ini adalah sangat selektif dan dapat digunakan untuk mengukur beberapa unsur sekaligus secara berurutan dalam setiap kali pengukuran Seiler et al., 1994. a. Komponen alat ICP - OES Alat ICP-OES tersusun atas komponen berikut : penghantar sampel, ICP torch, generator pengatur gelombang, optik spektrometer, detektor dan pengatur kompeterisasi instrumen, pengumpulan dan analisis data Seiler et al., 1994 dan Noviarty, 2007. b. Cara kerja ICP-OES Prinsip umum pengukuran menggunakan ICP-OES adalah mengukur intensitas energi atau radiasi yang dipancarkan oleh unsur-unsur yang mengalami perubahan tingkat energi atom eksitasi atau ionisasi. Larutan sampel dihisap dan dialirkan melalui capilarry tube ke nebulizer. Nebulizer akan mengubah larutan sampel ke bentuk aerosol yang kemudian akan diinjeksikan ke ICP-OES. Pada temperatur plasma 6000-8000 o C sampel-sampel akan teratomisasi dan tereksitasi. Atom yang tereksitasi akan kembali ke keadaan awal ground state sambil memancarkan sinar radiasi. Sinar radiasi ini akan didispersi oleh komponen optik. Sinar yang terdispersi berurutan muncul pada bagian masing- masing panjang gelombang unsur dan diubah dalam bentuk sinyal listrik, besarnya sebanding dengan sinar yang dipancarkan oleh besarnya konsentrasi unsur. Sinyal listrik ini kemudian diproses oleh sistem pengolah data Seiler, et al., 1994 dan Noviarty, 2007. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3. Bagan alat ICP OES spectrometer Dengan mengamati intensitas yang dihasilkan oleh larutan sampel dan memasukkan nilai intensits tersebut kedalam kurva kalibrasi larutan standar, maka konsentrasi unsur yang terkandung dalam larutan sampel dapat diketahui. Besarnya kandungan unsur dapat diketahui dari hubungan antara konsentrasi unsur dengan intensitas yang dihasilkan oleh unsur tersebut dengan menggunakan persamaan linear yang diperoleh dari pembuatan kurva kalibrasi, yaitu : y = ax + b, dimana : y = intensitas larutan, a = slope yx, b = intercept, dan x = konsentrasi. Pembuatan kurva kalibrasi larutan standar dilakukan dengan mengukur intensitas standar pada setiap konsentrasi yang berbeda, dan besarnya tingkat ketelitian pengukuran yang lebih tinggi dapat dilihat dari nilai koefisien linier regresi yang mendekati 100 atau 1 Seiler et al., 1994; Noviarty, 2007.

2.3.2. Destruksi