Analisis Proksimat KAJIAN PENGGUNAAN TEPUNG UBI JALAR PUTIH PADA BROWNIES SEBAGAI PRODUK UNGGULAN YANG BERPOTENSI SEBAGAI MAKANAN FUNGSIONAL.

berat serat kasar sebesar g g g gx 580 , 780 375 , 24 849 , 17  . Sehingga brownies tepung ubi jalar putih dapat memenuhi kebutuhan serat sebesar 65 , 1 100 35 580 ,  x g g sampai 32 , 2 100 25 580 ,  x g g dari kebutuhan serat kasar dalam satu hari, karena dalam satu hari setelah usia 20 tahun kita membutuhkan serat sebanyak 25-35 g per 1000 k.kal menu Food Fact Asia,1999, http:www.Indomedia.comintisari2001,10 Oktober 2006, 11:26 am Dengan mengonsumsi brownies tepung ubi jalar putih yang tinggi serat dapat mencegah penyakit kanker kolon, diverkulosis, konstipasi sembelit, dan hipertensi. Karena serat dapat membantu mempercepat sisa-sisa makanan melalui saluran pencernaan untuk diekskresikan keluar. Hal ini dikarenakan kemampuan serat mengikat air, selulosa dan pektin sehingga meningkatkan ukuran feses. Tanpa bantuan serat, feses dengan kandungan air rendah akan lebih lama tinggal dalam saluran usus. Dengan adanya berbagai keunggulan dalam produk brownies tepung ubi jalar putih, maka produk ini dapat direkomendasikan menjadi makanan fungsional.

2. Analisis Proksimat

Analisis proksimat meliputi 5 macam analisis gizi yaitu analisis kadar lemak, protein, karbohidrat, kadar air dan kadar abu. Sampel yang diujikan kandungan proksimatnya adalah brownies tepung ubi jalar putih dengan subtitusi tepung ubi jalar putih sebesar 100. Analisis proksimat digunakan untuk mengetahui jumlah kalori yang dapat disumbangkan pada produk brownies tepung ubi jalar putih setiap 100 g brownies tersebut. Tabel 16. Hasil analisis proksimat brownies tepung ubi jalar putih Ulangan Kadar Air Lemak Protein Karbohidrat Kadar Abu 1 21.0988 28.8179 6.0421 42.4239 1.6173 2 20.8881 28.8246 5.9003 42.7467 1.6403 3 20.9459 28.9412 5.931 42.4671 1.7148 4 23.1959 27.1523 5.3916 42.5962 1.664 5 23.5471 27.5349 5.3182 41.9568 1.643 6 23.5495 26.9945 5.3039 42.512 1.6401 Jumlah 133.2253 168.2654 33.8871 254.7027 9.9195 Rerata 22.20421 28.04423 5.64785 42.45045 1.65325 Untuk memperjelas gambaran kandungan proksimat yang meliputi kadar air, lemak, protein, karbohidrat, dan kadar abu pada brownies tepung ubi jalar putih yang diujikan. Dapat dilihat pada gambar 6 grafik analisis proksimat berikut: GRAFIK ANALISIS PROKSIMAT 28,04423 42,45045 5,64785 1,65325 22,20421 5 10 15 20 25 30 35 40 45 1 JENIS ANALISIS K A N D U N G A N P R O K S IM A T LEMAK KARBOHIDRAT PROTEIN KADAR ABU KADAR AIR Gambar 6. Grafik Analisis Proksimat Dari gambar 6 diatas, diketahui bahwa dalam 100 g brownies tepung ubi jalar putih mengandung lemak sebesar 28,04423. Seperti halnya karbohidrat, lemak merupakan sumber energi bagi tubuh. Lemak didapat dari makanan hewani dan nabati antara lain minyak goreng, mentega dan margarin. Kandungan lemak yang cukup tinggi pada produk brownies tepung ubi jalar putih diperoleh dari mentega, kuning telur dan coklat. Menurut U.S food and Drug Administration bahwa kebutuhan lemak untuk orang dewasa 65 g per hari Kurtzweil, 2006, sehingga dalam 100 g brownies tepung ubi jalar dapat memenuhi kebutuhan lemak sebesar g g x 22873 , 18 65 100 04423 , 28  dari kebutuhan lemak per hari. Kandungan karbohidrat dalam 100 g brownies tepung ubi jalar putih mengandung karbohidrat sebesar 42,45045. Kandungan ini merupakan kandungan yang paling tinggi dari analisis proksimat lainnya. Karbohidrat merupakan sumber kalori utama dan beberapa golongan karbohidrat menghasilkan serat yang berguna bagi pencernaan, serta mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan misalnya rasa, warna, tekstur dan lain-lain. Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan pangan nabati, baik berupa gula sederhana, heksosa, pentosa maupun karbohirat dengan molekul yang tinggi seperti pati, pektin, selulosa, dan lignin. Dalam pembuatan brownies tepung ubi jalar putih, sumber karbohidrat diperoleh dari bahan-bahan yang berupa tepung yaitu tepung ubi jalar putih, coklat bubuk, dark coklat dan gula. Menurut U.S food and Drug Administration bahwa kebutuhan karbohidrat untuk orang dewasa 300 g per hari Kurtzweil, 2006, sehingga dalam 100 g brownies tepung ubi jalar dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat sebesar g g x 3515 , 127 300 100 45045 , 42  dari kebutuhan karbohidrat per hari. Kandungan protein dalam 100 g brownies tepung ubi jalar putih mengandung lemak sebesar 5,64785. Protein didalam tubuh berfungsi sebagai bahan bakar, zat pembangun, dan pengatur. Protein didapat dalam tumbuhan biji-bijian, serealia, padi-padian dan hewan susu, keju, daging, unggas. Dalam browenies tepung ubi jalar putih sumber protein berasal dari telur Menurut U.S food and Drug Administration bahwa kebutuhan protein untuk orang dewasa 50 g per hari Kurtzweil, 2006, sehingga dalam 100 g brownies tepung ubi jalar dapat memenuhi kebutuhan protein sebesar g g x 82395 , 2 50 100 64785 , 5  dari kebutuhan protein per hari. Kandungan kadar abu dalam 100 g brownies tepung ubi jalar putih mengandung lemak sebesar 1,65325. Abu adalah zat anorganik dari hasil pembakaran suatu bahan organik. Kandungan komposisinya tergantung pada macam bahan dan cara penggabungannya. Kadar abu ada hubungannya dengan mineral suatu bahan, hal ini dapat dibagi menjadi dua macam garam yaitu garam organik asam mollat, okasalat asetat, pektat dan garam anorganik garam fosfat, karbonat dan sulfat. Kandungan kadar abu yang kecil pada produk brownies tepung ubi jalar putih, disebabkan adanya proses pemanasan yang dilakukan dengan pengovenan, sehingga tidak menghasilkan zat anorganik karbonat, khlorida, sulfat dan nitrat yang merupakan sisa-sisa hasil pembakaran suatu bahan orginik. Zat anorganik dapat terbentuk pada saat penggorengan Agus Krisno Budiyanto, 2002. Selain itu, kadungan yang abu yang kecil dapat disebabkan dari margarine karena mengandung garam. Kandungan kadar air dalam 100 g brownies tepung ubi jalar putih mengandung lemak sebesar 22,20421. Air merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan. Kandungan air dalam bahan makanan menentukan acceptability, kesegaran, dan daya tahan bahan tersebut F.G. Winarno, 2002. Pengeringan pada suatu bahan dilakukan dengan tujuan memperpanjang daya suatu bahan. Pada pembuatan brownies, pengeringan dilakukan dengan oven. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kadar air, dan juga mematangkan produk, sehingga diharapkan brownies dapat bertahan lama atau mempunyai waktu simpan yang lebih lama.

3. Tekstur