48 Yatim dan Dlu’afa Muhammadiyah Gombong dan Panti Asuhan Yatim
dan Dlu’afa ‘Aisyiyah Cabang Gombong. Panti Asuhan Anak Yatim dan Dlu’afa Muhammadiyah Gombong terletak di Gang Menur I No. 244,
Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen, sedangkan Panti Asuhan Anak Yatim dan Dlu’afa ‘Aisyiyah Cabang Gombong terletak di Jalan
Puring KM 4, Kalitengah, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari-Juni tahun 2014.
D. Variabel Penelitian
Variabel yang terdapat pada penelitian ini terdiri dari dua jenis variabel, yaitu:
1. Variabel Bebas X
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dukungan sosial dan konsep diri siswa di Panti Asuhan se-Kecamatan Gombong.
2. Variabel Terikat Y
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah resiliensi siswa di Panti Asuhan se-Kecamatan Gombong.
E. Definisi Operasional
1. Dukungan Sosial
Dukungan sosial dalam penelitian ini didefinisikan sebagai bantuan dan pertolongan yang diterima subjek penelitian yakni siswa
di panti asuhan dari orang lain, baik berupa fisik maupun non fisik sehingga individu tersebut merasa diperhatikan, dihargai, dan
dipedulikan. Dukungan sosial secara operasional diukur menggunakan
49 skala dukungan sosial dengan aspek-aspeknya yang disusun dengan
mengacu pada bentuk-bentuk dukungan sosial. Bentuk dukungan sosial meliputi dukungan emosional, dukungan penilaian, dukungan
instrumental, dan dukungan informasi. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek dalam skala dukungan sosial ini maka menunjukkan
semakin tinggi dukungan sosial pada subjek, dan sebaliknya bahwa semakin rendah skor yang diperoleh subjek dalam skala dukungan
sosial ini menunjukkan semakin rendah dukungan sosial pada subjek. 2.
Konsep Diri
Konsep diri merupakan penilaian individu terhadap dirinya sendiri, yang meliputi identitas diri, tingkah laku, penilaian diri, fisik,
moral-etik, pribadi, keluarga, dan sosial. Konsep diri secara operasional diukur menggunakan skala
konsep diri. Skala konsep diri mengacu pada aspek-aspek konsep diri yang meliputi identitas diri, tingkah laku, penilaian diri, fisik, moral-
etik, pribadi, keluarga, dan sosial. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek dalam skala konsep diri ini maka menunjukkan semakin tinggi
konsep diri pada subjek, dan semakin rendah skor yang diperoleh subjek dalam skala konsep diri, maka semakin rendah pula konsep diri
subjek.
3. Resiliensi
Resiliensi merupakan kemampuan individu untuk menghadapi, mengatasi, dan kembali bangkit dalam menghadapi situasi sulit atau
50 kondisi yang tidak menyenangkan. Resiliensi secara operasional akan
diukur menggunakan skala resiliensi. Skala resiliensi disusun mengacu pada aspek-aspek resiliensi yang meliputi regulasi emosi,
pengendalian dorongan, optimis, analisis penyebab masalah, empati, efikasi diri, dan kemampuan untuk meraih apa yang diinginkan.
Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek dalam skala resiliensi ini maka menunjukkan semakin tinggi resiliensi pada subjek, dan
sebaliknya bahwa semakin rendah skor yang diperoleh subjek dalam skala resiliensi ini menunjukkan semakin rendah resiliensi pada
subjek.
F. Metode Pengumpulan Data