Emotion regulation pengendalian emosi Impulse control pengendalian dorongan Optimism optimis Causal analysis analisis penyebab masalah Empathy empati Self efficacy efikasi diri Reaching out kemampuan untuk meraih apa yang

40

a. Emotion regulation pengendalian emosi

Pengendalian emosi berarti kemampuan individu untuk mengatur emosi sehingga tetap tenang meskipun berada dalam situasi dibawah tekanan.

b. Impulse control pengendalian dorongan

Kontrol terhadap impuls merupakan kemampuan individu untuk mengendalikan impuls atau dorongan-dorongan dalam dirinya. Kemampuan ini akan mendorong kemampuan berpikir seseoraang yang jernih dan akurat.

c. Optimism optimis

Resiliensi memberikan kemampuan pada diri seseorang untuk selalu optimis, sehingga percaya bahwa sesuatu dapat berubah menjadi lebih baik. Hal ini berarti selalu ada harapan untuk masa depan dan percaya untuk dapat mengontrol hidup. Optimis berarti bisa melihat masa depan yang lebih cerah dan percaya terhadap kemampuannya menyelesaikan tantangan.

d. Causal analysis analisis penyebab masalah

Kemampuan menganalisis masalah pada individu dapat dilihat dari bagaimana ia mengidentifikasi penyebab dari masalah-masalahnya dengan akurat. 41

e. Empathy empati

Empati merupakan kemampuan individu untuk turut merasakan dan mengerti bagaimana perasaan dan emosi orang lain.

f. Self efficacy efikasi diri

Efikasi diri adalah kepercayaan individu bahwa ia mampu mengatasi semua permasalahan dengan keyakinan terhadap kekuatan yang dimilikinya.

g. Reaching out kemampuan untuk meraih apa yang

diinginkan Salah satu aspek ini menggambarkan tentang kemampuan individu untuk mengatasi ketakutan-ketakutan yang mengancam sehingga tidak menghambat ia mencapai apa yang dinginkannya. Reaching out tidak hanya sebatas dapat bangkit kembali tetapi juga mampu untuk keluar dari jangkauan yang belum tentu orang lain dapat melakukannya. Aspek-aspek resiliensi jika diambil dari paparan di atas yaitu emotion regulation, impulse control, optimism, causal analysis, empathy, self efficacy, dan reaching out. 42

D. Kerangka Pikir

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENERIMAAN DIRI REMAJA DHUAFA DI PANTI ASUHAN Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penerimaan Diri Remaja Dhuafa Di Panti Asuhan.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENERIMAAN DIRI REMAJA DHUAFA DI PANTI ASUHAN Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penerimaan Diri Remaja Dhuafa Di Panti Asuhan.

0 2 19

PENDAHULUAN Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penerimaan Diri Remaja Dhuafa Di Panti Asuhan.

0 3 11

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN RESILIENSI Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Resiliensi Pada Remaja Di Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Surakarta.

0 2 16

BAB 1 Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Resiliensi Pada Remaja Di Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Surakarta.

1 3 10

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN RESILIENSI PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN KELUARGA YATIM MUHAMMADIYAH Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Resiliensi Pada Remaja Di Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Surakarta.

6 47 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONSEP DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Konsep Diri Dengan Kepercayaan Diri Pada Penyandang Tunanetra.

0 1 15

Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal di Panti Asuhan Kota Denpasar.

0 5 8

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA KEMUKUS KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 45

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DAN PERSEPSI MENGENAI DUKUNGAN SOSIAL PADA ANAK PANTI ASUHAN

0 1 97