59 kemampuan untuk meraih apa yang diinginkan. Skala resiliensi ini
dikembangkan dari skala yang dituliskan oleh Suwarjo, 2008.
a. Regulasi emosi
Regulasi emosi dapat diketahui dari kemampuan individu untuk mengatur emosi, perhatian, dan perilaku sehingga tetap
tenang menghadapi tekanan.
b. Pengendalian dorongan
Pengendalian dorongan dapat diketahui dari bagaimana seseorang mengendalikan perasaan dan dorongan dalam
dirinya, sehingga mendorong kemampuan berpikir seseorang dengan jernih dan akurat. Serta tidak mudah untuk
meluapkannya tanpa alasan tertentu, tetapi bisa menyesuaikan dengan kondisi lingkungannya.
c. Optimis
Optimis berarti bisa melihat masa depan yang lebih cerah dan percaya terhadap kemampuannya menyelesaikan tantangan.
d. Analisis penyebab masalah
Analisis penyebab masalah dapat dilihat dari bagaimana ia mengidentifikasi penyebab dari masalah-masalahnya dengan
akurat.
60
e. Empati
Empati dapat diketahui dari kemampuan individu untuk turut merasakan dan mengerti bagaimana perasaan dan emosi orang
lain.
f. Efikasi diri
Efikasi diri dapat dilihat dari kepercayaan individu bahwa ia mampu mengatasi semua permasalahan dengan keyakinan
terhadap kekuatan yang dimilikinya.
g. Kemampuan untuk meraih apa yang diinginkan reaching
out
Reaching out menggambarkan tentang kemampuan individu untuk mengatasi ketakutan-ketakutan yang mengancam
sehingga tidak
menghambat ia
mencapai apa
yang dinginkannya. Reaching out tidak hanya sebatas dapat bangkit
kembali tetapi juga mampu untuk keluar dari jangkauan yang belum tentu orang lain dapat melakukannya.
Berdasarkan penjelasan masing-masing aspek, maka dapat dirumuskan kisi-kisi instrumen resiliensi. Kisi-kisi instrumen dapat dilihat
pada tabel 6 halaman 62. Aspek-aspek yang ada pada skala resiliensi
kemudian dijabarkan ke dalam butir-butir yang bersifat mendukung adanya resiliensi item favorable+ dan yang tidak mendukung adanya
resiliensi item unfavorable-. Skoring untuk masing-masing jawaban dari 1-4 berdasarkan favorable dan unfavorable. Skala yang digunakan untuk
61 mengungkapkan resiliensi menyajikan empat pilihan jawaban dengan
rentang dari Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Skoring skala resiliensi dapat dilihat pada tabel 5
halaman 61. Tabel 5. Skoring Skala Resiliensi
Pilihan Jawaban Skor
Favorable +
Unfavorable -
Sangat Sesuai SS 4
1 Sesuai S
3 2
Tidak Sesuai TS 2
3 Sangat Tidak Sesuai STS
1 4
Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek dalam skala resiliensi maka menunjukkan resiliensi yang tinggi pada subjek, dan sebaliknya
bahwa semakin rendah skor yang diperoleh subjek dalam skala konsep diri ini menunjukkan semakin rendahnya resiliensi pada subjek.
62 Tabel 6. Kisi-Kisi Skala Resiliensi
Variabel Aspek
Indikator Nomor Item
∑ Item
+ -
Resiliensi Regulasi
emosi Mampu mengatur emosi,
perhatian, dan perilaku sehingga
tetap tenang
menghadapi tekanan. 1,2,3
4,5,6 6
Pengendalian Dorongan
Mampu mengendalikan
perasaan dan dorongan dalam dirinya sehingga
mendorong kemampuan
berpikir dengan jernih dan akurat.
7,8,9 10,11,
12 6
Optimis Mampu
melihat masa
depan yang lebih cerah dan percaya
terhadap kemampuannya
menyelesaikan tantangan. 13,14,
15 16,17,
18 6
Analisis Penyebab
Masalah Mampu mengidentifikasi
penyebab dari masalah- masalahnya dengan akurat.
19,20, 21
22,23, 24
6 Empati
Mampu untuk
turut merasakan dan mengerti
bagaimana perasaan dan emosi orang lain.
25,26, 27
28,29, 30
6
Efikasi diri Mempercayai bahwa ia
mampu mengatasi semua permasalahan
dengan keyakinan
terhadap kekuatan yang dimilikinya.
31,32, 33
34,35, 36
6
Kemampuan mencapai apa
yang diinginkan
Mampu untuk mengatasi ketakutan-ketakutan yang
mengancam sehingga tidak menghambat ia mencapai
apa yang dinginkannya serta tidak hanya sebatas
dapat
bangkit kembali
tetapi juga mampu untuk keluar dari jangkauan yang
belum tentu orang lain dapat melakukannya.
37,38, 39
40,41, 42
6
Total Jumlah Item 21
21 42
63
H. Uji Coba Instrumen
Menurut Burhan Nurgiyantoro, Gunawan Marzuki 2004: 336, sebuah instrumen haruslah memiliki kualifikasi yang memenuhi
persyaratan sebagai alat ukur yang baik. Persyaratan tersebut setidaknya meliputi aspek validitas dan reliabilitas. Berdasaran pendapat tersebut
maka semua instrumen dalam penelitian ini terlebih dahulu diuji cobakan sebelum digunakan sebagai alat untuk mendapatkan data penelitian
sebenarnya. Uji coba instrumen dilakukan pada 44 siswa panti asuhan di panti
asuhan se-Kecamatan Gombong yang merupakan populasi. Subjek dipilih secara populasi dan dijadikan sebagai subjek uji coba terpakai dalam
penelitian ini.
1. Uji Validitas
Suatu instrumen dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya sesuai dengan
maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Saifuddin Azwar 2012: 6 menyebutkan bahwa valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada
mampu atau tidaknya alat ukur dapat mencapai tujuan yang dikehendaki dengan tepat. Uji validitas dilakukan untuk menyeleksi
item yang valid dan gugur. Dalam penelitian ini, uji validitas yang digunakan ialah uji validitas logis melalui analisis rasional dari ahli
atau melalui expert judgment.