Pengertian Anak Tunarungu Kajian Anak Tunarungu

15 ketunarunguan yang dialami keinginan tersebut jadi terhambat. Anak tunarungu mampu melihat semua kejadian yang terjadi di sekelilingnya, namun tidak dapat memahami dan mengerti situasi yang ada. Akibatnya perkembangan emosi anak tunarungu jadi terganggu. Menurut Permanarian Somad dan Tati Hernawati 1996: 36 ketunarunguan dapat mengakibatkan terasing dari pergaulan sehari-hari, yang berarti mereka terasing dari pergaulan atau aturan sosial yang berlaku dalam masyarakat dimana ia hidup. Hal tersebut menyebabkan tunarungu memilik karakteristik emosi dan sosial yang khas seperti yang diungkapkan Haenudin 2013: 67 bahwa karakteristik emosi dan sosial tunarungu yaitu: 1 Egosentrisme yang melebihi anak normal. 2 Memiliki perasaan takut akan lingkungan yang lebih luas. 3 Ketergantungan terhadap orang lain. 4 Perhatian mereka lebih sukar dialihkan. 5 Umumnya anak tunrungu memiliki sifat yang polos, sederhana, dan tidak banyak masalah. 6 Lebih mudah marah dan cepat tersinggung.

B. Kajian tentang Metode Permainan

1. Pengertian Metode Permainan

Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan 16 nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal Wina Sanjaya, 2007: 145. Metode juga dapat diartikan sebagai suatu cara yang sistematis dan telah terencana untuk mencapai suatu maksud atau tujuan tertentu dalam ilmu pengetahuan, sehingga metode memegang peran penting dalam suatu rangkaian sistem pembelajaran. Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada sumber belajar Dimyati dan Mudjiono dalam Syaiful Sagala 2006: 62. Oleh karena itu, keberhasilan suatu suatu pembelajaran juga sangat bergantung pada cara guru menggunakan metode. Terdapat banyak metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, salah satu metode yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah metode permainan. Permainan adalah aktivitas menyenangkan yang dilakukan untuk bersenang-senang John W. Santrock, 2007: 216. Permainan merupakan kesibukan yang ditentukan oleh diri sendiri, tidak ada unsur paksaan, desakan atau perintah Andang Ismail, 2009: 17. Sementara menurut Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh 2005: 105 permainan adalah suatu perbuatn yang mengandung keasyikan dan dilakukan atas kehendak diri sendiri, bebas tanpa ada paksaan dengan tujuan untuk memperoleh kesenangan pada waktu mengadakan kegiatan tersebut. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa permaianan