Identifikasi Masalah Batasan Masalah

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Anak Tunarungu

1. Pengertian Anak Tunarungu

Kata tunarungu terdiri dari dua kata, yaitu tuna dan rungu, yang artinya tuna berarti kurang dan rungu berarti pendengaran. Jadi tunarungu dapat diartikan kurang pendengaran. Menurut Ahmad Wasita 2013: 17 tunarungu merupakan suatu istilah umum yang menunjukkan kesulitan mendengar dari yang yang ringan sampai yang berat, digolongkan ke dalam tuli dan kurang dengar. Sementara itu, menururt Sutjiharti Soemantri, 2007: 94 Tunarungu adalah mereka yang kehilangan pendengaran baik sebagian hard of hearing maupun seluruhnya deaf yang menyebabkan pendengarannya terganggu tidak memiliki nilai fungsional di dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, kondisi ketunarunguan dapat digolongkan menjadi dua yaitu kurang dengar kehilangan pendengaran sebagian dan tuli kehilangan pendengaran keseluruhan. Kondisi ketunarunguaan tersebut terjadi akibat adanya gangguan ataupun kelainan pada organ pendengran seperti yang disampaikan oleh Mohammad Efendi 2006: 57 tunarungu adalah seseorang yang mengalami gangguan atau kerusakan pada organ telinga bagian luar, organ telinga bagian tengah dan organ telinga bagian dalam sehingga organ tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Akibat 12 adanya gangguan tersebut fungsi pendengaran menjadi terganggu, sehingga seseorang yang mengalami tunarungu akan mengalami gangguanhambatan dalam perkembangan bahasanya. Pakar pendidikan anak tunarungu Daniel Ling dalam Edja Sadjaah, 2005: 1 mengemukakan bahwa ketunarunguan memberikan dampak inti yang diderita oleh yang bersangkutan yaitu gangguanhambatan perkembangan bahasa. Dampak dari gangguanhambatan perkembangan bahasa akan sangat mempengaruhi berbagai aspek yang lain seperti perkembangan inteligensi, perkembangan emosi-sosial, perkembangan kepribadian dan komunikasi yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.

2. Klasifikasi Anak Tunarungu

Klasifikasi ketunarunguan menurut Mohammad Efendi 2006: 23 sebagai berikut: a. Sligh loses kehilangan kemampuan sebesar 20-30db. b. Mild loses kehilangan kemampuan sebesar 30-40db. c. Moderate loses kehilangan kemampuan sebesar 40-60db. d. Severe loses kehilangan kemampuan sebesar 60-75db. e. Profoundly loses kehilangan kemampuan lebih dari 75db.