mendidik yang kami terapkan biasanya hafalan surat pendek, tahlil, mengerjakan LKS sampai halaman yang ditentukan guru, dan lain-
lain.”
41
Hal sama juga dilakukan oleh bapak Romadhon yang saat itu peneliti melakukan observasi di dalam kelas. Siswa yang terlambat disuruh berdiri
yang jumlahnya berkisar 10 siswa. Selanjutnya mereka disuruh berdoa secara bergantian dan menghafalkan surat pendek. Hukuman tersebut
belangsung kurang lebih lima belas menit yang diakhiri oleh nasihat- nasihat dari bapak Romadhon.
Bila siswa melakukan kesalahan berkali-kali dan hukuman yang diberikan tidak membuat siswa jera, maka guru melaporkan kepada wali
kelas untuk diproses lebih lanjut. Bapak Ma’shum menambahkan, “...bila anak tidak jera, maka saya menyuruh dia untuk menulis surat pernyataan
untuk tidak mengulangi kesalahan dengan bertanda tangankan wali murid. Bila masih mengulangi lagi, maka saya serahkan kepada wali kelas.”
42
Ketika semua masalah sudah diserahkan seluruhnya kepada wali kelas, biasanya wali kelas menindak lanjuti bersama guru BK untuk diberikan
peringatan sampaipada pemanggilan orang tua atau bahkan sampaiada keputusan yang disepakati oleh kepala sekolah.
k. Hadiah
Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Udanawu Blitar menerapkan metode hadiah di kelasnya. Sama halnya dengan hukuman
41
Wawancara dengan bapak Ma’shum selaku guru Pendidikan Agama Islam kelas IX pada tanggal 30 April 2015
42
Wawancara dengan bapak Ma’shum selaku guru Pendidikan Agama Islam kelas IX pada tanggal 30 April 2015
bagi yang melanggar, hadiah diberikan bagi mereka yang berprestasi. Bapak ma’shum menjelaskan, “Kami menggunakan metode hadiah bagi
mereka yang berprestasi atau mereka yang mematuhi aturan kami.”
43
Ada berbagai bentuk hadiah yang diberikan guru kepada siswa, hal ini menyesuaikan prestasi apa yang dicapai oleh sis
wa. Pak Ma’shum menambahkan, “Saya mewajibkan pemakaian jilbab untuk putri dan peci
untuk putra saat mata pelajaran agama. Bagi mereka yang menutup aurat sepenuhnya, saya memberi hadiah berupa nilai 85, sedangkan yang tidak
tertutup cukup 70 s aja”.
44
Begitu pula yang dilakukan bapak Romadhon saat memberikan hadiah bagi mereka yang berhasil menyelesaikan tugas
dengan waktu. Seperti yang dikatakan bapak Romadhon, “Reward itu
penting, sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang berhasil menyelesaikan segala sesuatu secara maksimal. Saya menggunakan sistem
nilai untuk memberikan reward kepada mereka.”
Metode hadiah juga diberikan guru dengan bentuk fisik. Peneliti melakukan observasi saat ikut masuk kelas pelajaran bapak Ma’shum
dikelas IX-G, obser vasi tersebut menunjukan bahwa bapak Ma’shum
memberikan hadiah nominal secara fisik kepada siswanya yang berpartisipasi mengikuti lomba-lomba dalam peringatan hari Kartini di
sekolah. Bapak Ma’shum memanggil siswa-siswa yang mengikuti lomba kemudian memberikan uang saku kepada masing-masing siswa disertai
43
Wawancara dengan bapak Ma’shum selaku guru Pendidikan Agama Islam kelas IX pada tanggal 23 April 2015
44
Wawancara dengan bapak Ma’shum selaku guru Pendidikan Agama Islam kelas IX pada tanggal 23 April 2015
sorakan dari siswa yang lain. Bapak Ma’shum menjelaskan, “hadiah yang saya berikan ini tujuan utamanya adalah menambah semangat kepada
siswa untuk berusaha lebih baik lagi. Selain itu sebagai bentuk menghargai usaha yang dilakukan siswa
”.
45
2. Faktor pendukung dan penghambat dalam upaya penanaman karakter religius siswa di SMP Negeri 1 Udanawu
a. Faktor pendukung 1 Komitmen kepala sekolah