IDENTITAS Tujuan Pembelajaran Metode Pembelajaran

D = Kurang

d. Kunci Jawaban

1. Pilihan Ganda 1 B 2 C 3 C 4 A 5 E 2. Uraian 1 Pengisian Tabel No Konsep Esensial Geografi Penjabaran Singkat Contoh

1 Konsep Lokasi

a. Lokasi Absolut Lokasi ini menunjukkan letak yang tetap terhadap sistem grid atau koordinat. Kota Semarang memiliki letak astronomis antara 6 55’-7 6’ LS dan 110 15’- 110 31’BT. b. Lokasi Relatif Lokasi relatif sifatnya berubah-ubah dan sangat berkaitan dengan keadaan sekitarnya Indonesia terletak diantara dua samudera dan dua benua 2 Konsep Jarak Jarak dinyatakan sebagai jarak tempuh, baik yang berkaitan dengan waktu perjalanan yang diperlukan maupun dengan satuan biaya angkutan. Peristiwa gempabumi yang terjadi di Jepang dapat disaksikan langsung dari rumah melalui televisi dan antena parabola a. Jarak Absolut jarak yang dinyatakan dengan satuan panjang seperti Km, meter, mil, dll Jarak dari Kota Yogyakarta ke Magelang adalah 35 Km b. Jarak Relatif Jarak yang dinyatakan dengan satuan waktu seperti jam, hari, liter, dll. Kota Yogyakarta ke Magelang dapat di tempuh dengan waktu 60 menit mengendarai sepeda motor 3 Konsep Keterjangkauan Keterjangkauan lebih berhubungan dengan kondisi medan yang berkaitan dengan sarana angkutan dan transportasi yang digunakan. Papua merupakan pulau yang sulit dijangkau karena reliefnya yang kasar 4 Konsep Pola Pola berkaitan dengan susunan, bentuk, dan persebaran fenomena dalam ruang muka bumi Pemukiman di Kalimantan mengikuti tepian sepanjang aliran sungai 5 Konsep Morfologi Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia Daerah yang miring, lahannya lebih rawan terhadap erosi 6 Konsep Aglomerasi Pengelompokan penduduk dan aktivitasnya di suatu daerah Pada masyarakat kota, penduduk cenderung tinggal mengelompok di daerah industri 7 Konsep Nilai Kegunaan Nilai kegunaan suatu fenomena di muka bumi bersifat relatif Gunung api bagi penduduk sekitar mungkin tidak nyaman karena bahaya yang dapat terjadi, sedang bagi masyarakat di kota, dapat dijadikan tempat rekreasi 8 Konsep Interaksi dan Interdependensi sesuatu yang ada di permukaan bumi terkait dengan objek lain dan tidak dapat berdiri sendiri. Desa memproduksi hasil pertanian, orang kota membutuhkan hasil pertanian 9 Konsep Diferensiasi Area Fenomena yang berbeda dari satui tempat ke tempat lain Pertanian sayuran dihasilkan di daerah pegunungan; dan padi di daerah yang relatif datar 10 Konsep Keterkaitan Ruang derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena lain di suatu tempat atau ruang Di daerah pegunungan tinggi misalnya Jaya Wijaya, karena suhunya yang dingin air akan berubah menjadi essalju, sedangkan di dataran rendah tidak terjadi pembekuan air.

I. Pedoman Penilaian

a. Soal Pilihan Ganda dan Soal Uraian

Soal Pilihan ganda : setiap nomor skor = 1. Skor maksimal 5 Soal Uraian : setiap subjek skor = 2. Skor maksimal 20 Nilai Akhir NA = x 100

b. Tugas Terstruktur

No Aspek yang dinilai Skor Maksimum 1 Laporan hasil identifikasi materi lengkap dan benar jika tidak sesuai criteria maka skor 65 65 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Disusun Oleh: Lia Esti Ratnawati 12405241041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

A. IDENTITAS

Satuan Pendidikan : SMA N 1 Ngaglik Mata Pelajaran : Geografi KelasSemester : X sepuluh1 satu Alokasi Waktu : 1 x 45 menit Standar Kompetensi : 1. Memahami Konsep, Pendekatan, Prinsip dan Aspek Geografi Kompetensi Dasar : 1.2 Menjelaskan Pendekatan Geografi Indikator Pencapaian Kompetensi: - Menjelaskan MetodePendekatan Geografi - Memberikan Contoh MetodePendekatan Geografi dalam Mengkaji Fenomena Geosfer

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu: - Menjelaskan MetodePendekatan Geografi - Memberikan Contoh MetodePendekatan Geografi dalam Mengkaji Fenomena Geosfer

C. Materi Pembelajaran

PENDEKATAN GEOGRAFI Dalam geografi terpadu, para ahli geografi tidak hanya memfokuskan kajiannya pada objek material, tetapi lebih menekankan pada sudut pandang keilmuannya. Menurut Peter Hagget untuk menemukan masalah geografi, maka digunakan tiga bentuk pendekatan, yaitu pendekatan keruangan, pendekatan ekologi, dan pendekatan kompleks wilayah.

1. Pendekatan Keruangan

Ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan tempat hidup tumbuhan, hewan, dan manusia. Pendekatan keruangan menganalisis gejala atau fenomena geografis berdasarkan penyebarannya dalam ruang. Analisis keruangan merupakan pendekatan yang khas dalam geografi, sebab merupakan studi tentang keanekaragaman ruang muka bumi dengan membahas masing-masing aspek keruangannya. Fenomena geografi berbeda dari wilayah yang satu dengan wilayah yang lain dan mempunyai pola keruanganspasial tertentu spatial structure. Tugas para ahli geografi adalah menjawab pertanyaan mengapa pola keruangan dari fenomena geografi tersebut terstruktur seperti itu, dan bagaimana terjadinya spatial process. Berdasarkan perbedaan ini timbul interaksi antarwilayah dalam bentuk adanya pergerakan manusia, barang dan jasa. Tema analisis keruangan merupakan ciri utama dari geografi, selain itu, analisis keruangan juga paling kuat kemampuannya untuk melakukan perumusan generalisasi dalam rangka menyusun teori. Misal, contoh konkret penggunaan pendekatan keruangan untuk mengkaji antara tingkat kemiringan lereng, jenis tanah, dan vegetasi dengan terjadinya erosi. Aspek-aspek ruang muka bumi meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan kondisi sosial budaya masyarakatnya. Dalam mengkaji aspek-aspek tersebut, seorang ahli geografi sangat memperhatikan faktor letak, distribusi persebaran, interrelasi serta interaksinya. Karena itu, analisis keruangan dapat dijadikan dasar untuk perencanaan penggunaan lahan tertentu. Contoh dari pendekatan keruangan Sebidang tanah harganya mahal karena tanahnya subur. Sebidang tanah harganya mahal karena letaknya di pinggir jalan. Pada contoh tersebut, yang pertama adalah menilai tanah berdasarkan produktifitas pertanian, sedangkan yang kedua menilai tanah berdasarkan nilai ruangnya yaitu letaknya yang strategis. Pendekatan keruangan ini meliputi sebagai berikut. a. Pendekatan Topik Untuk pendekatan suatu gejala atau masalah dalam studi geografi dapat dimulai dari topik utama yang menjadi perhatian utama, misalnya kelaparan. Kelaparan di suatu daerah diungkapkan jenis, sebab, persebaran, intensitas, dan interelasinya dengan gejala lain dan masalah secara keseluruhan. Dengan begitu, masalah geografi di daerah tersebut dapat diungkap secara lebih luas. Pendekatan topik dapat dilakukan terhadap topik-topik lainnya, seperti kekurangan air, erosi, industri, pengangguran, dan kenakalan remaja. Dalam melakukan pendekatan topik, pada prinsipnya tidak boleh terlepas hubungannya dengan ruang yang menjadi topik tersebut. Faktor-faktor geografi seperti keadaan fisis dan manusianya harus diikutsertakan dalam pendekatan ini. Berdasarkan landasan keruangan, kita dapat mengungkapkan karakteristik masalah kelaparan di wilayah tertentu dibandingkan dengan masalah kelaparan di daerah lain. b. Pendekatan Aktivitas Manusia Dalam pendekatan utamanya, pendekatan ini diarahkan kepada aktivitas manusianya. Aktivitas penduduk dapat ditinjau dari persebaran, interelasi, dan deskripsinya dengan gejala lain yang berhubungan dengan aktivitas itu. Dari persebaran penduduk, kita dapat membedakan jenis aktivitas sehubungan dengan mata pencarian. Misalnya, apakah aktivitas itu berlangsung di dataran rendah, di dataran tinggi atau pegunungan, di pantai, dan sebagainya. Dengan adanya persebaran kegiatan penduduk tadi, dapat pula diungkapkan interelasinya dengan keadaan kesuburan tanah, keadaan geologi, keadaan tinggi rendah permukaan, dan