23
konsistensi dalam cara peraturan ini diajarkan dan dipaksakan, dalam hukuman yang diberikan kepada mereka tidak menyesuaikan pada
standar dan dalam penghargaan bagi mereka yang menyesuaikan. Unsur-unsur disiplin tidak hanya berasal dari sikap individu itu
sendiri, melainkan juga berasal dari disiplin itu sendiri yang dianggap sebagai norma. Tentunya sudah memahami bahwa disiplin ditopang
oleh berbagai unsur yang menjadikanya sebagai sistem nilai dan aturan, unsur-unsur tersebut meliput peraturan yang ditetapkan untuk tingkah
laku, hukuman sebagai timbal balik dari sebuah kesalahan, penghargaan yang diberikan untuk suatu hasil yang baik, dan tingkat keseragaman
atau stabilitas yang menunjukkan suatu konsustensi dari norma tersebut.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan produk sosialisasi hasil interaksi dengan lingkungannya. Sebagai hasil dari sosialisasi, dilatih dan dipelajari agar
peserta didik mampu berpartisipasi secara memuaskan dalam lingkungan sosialnya. Dalam setiap lingkungan sosial termasuk sekolah selalu terdapat
tekanan-tekanan yang dilontarkan agar siapapun mematuhi norma-norma yang berlaku dan menjalankan peranan tertentu.
Ternyata permasalahan disiplin tidak hanya dipengaruhi oleh sifat dasar manusia saja, tetapi ada faktor-faktor lain yang berpengaruh. Dengan
demikian masalah kedisiplinan Peserta didik merupakan masalah yang kompleks karena Peserta didik berangkat dari latar belakang yang berbeda.
24
Sebelum anak memasuki dunia sekolah sosialisasi anak yang pertama adalah dalam keluarga. Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama
dalam kehidupan anak, sebagai tempat menyatakan diri sebagai manusia sosial. Sikap Peserta didik dalam bersosialisasi akan berbeda, hal ini mudah
dipahami karena yang mereka alami dalam keluarganya akan mempengaruhi perilakunya di sekolah. Pengalaman-pengalaman berinteraksi dalam
keluarganya menentukan cara-cara tingkah lakunya dalam pergaulan sosial di masyarakat. Apabila interaksi di dalam keluarganya tidak wajar atau tidak
lancar, kemungkinan besar interaksi sosial dalam masyarakatnya juga berlangsung tidak wajar.
Disiplin terbentuk bukan dengan sendirinya. Disiplin pada seorang individu merupakan dorongan dari berbagai faktor. Seperti yang disampaikan
oleh Kuswoyo 2004: 39. Ada dua faktor yang dapat membantu terbentuknya disiplin dalam kehidupan seseorang, faktor tersebut terdiri dari faktor internal
maupun eksternal, pengertiannya sebagai berikut :
1. Faktor Internal
Keadaan yang dapat dianggap sebagai isi dari faktor internal adalah : a
Taraf kesadaran diri, taraf kesadaran diri adalah kesadaran yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang tanpa paksaan
dari pihak manapun. Ini merupakan hal yang cukup ampuh untuk mewujudkan.
25
b Motivasi intrinsik, merupakan suatu bentuk dorongan untuk
menjalankan suatu bentuk kepatuhan terhadap tata tertib tanpa adanya pengaruh dari luar.
c Perasaan bertanggung jawab, jika seseorang sudah memiliki
perasaan tanggung jawab terhadap dirinya maka akan melakukan tugasnya dengan rasa disiplin tinggi, karena merasa sebuah beban
yang harus dipikul sebagai suatu tanggung jawab untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam hidup seseorang.
d Perasaan malu, jika seseorang telah memiliki perasaan malu maka
seseorang tidak akan melakukan pelanggaran, secara otomatis akan melaksanakan segala sesuatu dengan lebih baik, akan merasa malu
jika melakukan pelanggaran terhadap tata tertib. e
Nilai tertentu yang ingin di masyarakatkan seseorang, nilai ini bisa berupa nilai disiplin dalam mematuhi sebuah tata tertib sekolah, tata
tertib yang dibuat oleh sekolah akan disosialisasikan untuk diketahui yang pada akhirnya membawa kepatuhan.
2. Faktor eksternal
Hal-hal yang dapat mendukung sebagai faktor eksternal adalah sebagai berikut :
a Presentasi yang ketat, ketatnya presentasi dapat menekan seseorang
untuk dapat mematuhi tata tertib dengan tanpa terkecuali, sehingga disiplin yang terwujud adalah karena pihak luar berupa tekanan.
26
b Hukuman yang adil, hukuman yang adil ternyata merupakan senjata
yang ampuh untuk dapat membuat tegaknya disiplin. c
Motivasi luar, dorongan dari pihak luar sebagai motivasi dapat berupa pemberian ganjaran atau hadiah.
d Upah atau penggajian yang cukup, jika seseorang telah bekarja maka
upah atau gaji yang cukup dapat memicul timbulnya disiplin yang baik. e
Tempat kerja yang menyenangkan, tumbuhnya disiplin di tempat kerja berawal dari lingkungan yang menyenangkan terlebih dahulu, jika
tempat kerja menyenangkan maka semangat kerja akan lebih bergairah. f
Teman yang persuasif dan menyenangkan, teman memegang peran penting dalam hal kedisiplinan, karena jika teman tidak menyenangkan
maka suasanan tidak akan kondusif untuk berkegiatan, bekerjasama dan menciptakan ide-ide Kuswoyo, 2004: 39
C. Strategi Pembelajaran Kedisiplinkan Peserta didik