Strategi Pembelajaran untuk Membelajarkan Kedisiplinan

83 Rx1y= 0,52 0,23 r²=0,2704 r²=0,0289 Rx2y= 0,17 Kemudian menghitung r simultan dari keduanya yaitu sebagai berikut. 1 2 � = ² 1 + ² 2 − 2 1 2 1 2 1 − ² 1 2 = 0,52 2 + 0,17 2 − 20,520,170,23 1 −0,23 = 0,27+ 0,028 − 20,520,170,23 1 −0,029 r = 0,506 Rx1x2Y= 25,6 Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara faktor internal dan faktor eksternal secara bersama-sama dengan tingkat kedisiplinan sebesar 0,506 dan berpengaruh sebesar 25,6. Hubungan ini secara kualitatif dalam kategori sedang.

4. Strategi Pembelajaran untuk Membelajarkan Kedisiplinan

Untuk mengungkap data mengenai strategi pembejaran yang digunakan pihak sekolah MIN Jejeran yaitu dengan wawancara dan pengamatan langsung. Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah, hasilnya secara tidak langsung pihak sekolah membelajarkan kedisiplinan X1 X2 Y 84 dalam ketepatan waktu dengan eksternal control dengan memberi lembar kehadiran, jadi anak datang ke sekolah menulis sendiri jam datang mereka kemudian nanti setiap minggunya akan direkap, seperti yang di utarakan oleh Bapak Musajad selaku kepala sekolah dalam wawancara, Beliau bekata: ”Untuk jam masuk kelas begitu bel masuk anak-anak langsung masuk kelas, sebab di dalam masing-masing kelas anak-anak disediakan kertas dengan format absen sendiri yang berisi nama, nomor, dan jam waktu masuk kelas, sehingga anak-anak berebut untuk berangkat sekolah pagi-pagi, sehingga sebelum bel masuk pun anak-anak sudah ada di dalam kelas, untuk tiap minggunya nanti dibacakan rewardnya siapa yang paling rajin datang ke sekolah pagi-pagi. Rewardnya tidak selalu berbentuk barang tetapi pujian atau bintang- bintang”. Melalui pengamatan langsung yang dilakukan penulis tertangkap beberapa strategi yang digunakan untuk membelajarkan kedisiplinan peserta didik oleh pihak sekolah. Dalam pengamatan langsung wawancara dilakukan secara spontan dengan para peserta didik. Usaha yang dilakukan pihak sekolah seperti apabila terlambat masuk sekolah, peserta didik harus menunggu 15 menit di depan gerbang. Upaya sekolah tersebut guna untuk membelajarkan peserta didik supaya tertib dan jera. Beberapa peserta didik masih ada yang terlambat masuk sekolah. Perilaku terlambat datang ke sekolah tersebut dapat menganggu kegiatan pembelajaran yang kondusif dan merugikan diri sendiri sebab akan ketinggalan materi. Di dalam kelas apabila sedang berlangsung pelajaran tiba-tiba ada yang datang terlambat 85 maka konsentrasi peserta didik yang di dalam sedang memperatikan pelajaran akan buyar, dan pembelajaran menjadi kurang kondusif. Menurut wawancara penulis terhadap beberapa peserta didik kelas IV yang pernah terlambat, pada saat itu mereka mengungkap beberapa alasan seperti rumah jauh, macet dijalan dan kesiangan. Mereka mengaku jera dan kemudian datang ke sekolah lebih awal. Apabila tidak menjalankan piket kelas maka peserta didik membayar denda, dan hari berikutnya tetap mengganti dengan piket. Aturan membayar denda apabila tidak menjalankan piket berjalan dibeberapa kelas, dengan masing-masing kelas nominal dendanya berbeda sesuai kesepakatan kelas tersebut. Menurut wawancara penulis kepada salah satu peserta didik kelas Vc, di kelas tersebut dendanya Rp5000,- dan hari berikutnya tetap mengganti piket. Uang denda dimasukkan dalam kas kelas yang dibawa oleh bendahara kelas. Apabila membuat gaduhribut di dalam kelas, dicatat oleh sekertaris kelas yang kemudian jika sering tercatat maka akan dilaporkan guru dan akan mendapat surat peringatan. Aturan tersebut berlaku disetiap kelas yang mana sekertaris yang ditugaskan mencatat siapa saja yang membuat gaduh. Setiap pencatatan di kalkulasikan jadi apabila lebih dari 3 kali peserta didik membuat gaduh maka akan mendapat peringatan dari guru. Apabila tidak mengerjakan tugasPR maka peserta didik disuruh berdiri di depan kelas dalam waktu beberapa menit. Menurut wawancara 86 penulis, beberapa peserta didik ada yang pernah tidak mengerjakan PRTugas sehingga pada saat awal pelajaran peserta didik tersebut dihukum berdiri di depan kelas untuk 10-15 menit. Hukuman tersebut sebenarnya kurang membuat jera karena peserta didik masih ada yang tidak mengerjakan PRTugas. Apabila bermain HPmainan saat pelajaran maka akan disita dan orang tua yang disuruh datang untuk mengambil. Peserta didik di MIN tersebut banyak yang membawa hp alasannya untuk menghubungi orangtua apabila hendak pulang sekolah untuk dijemput. Menurut wawancara penulis, peserta didik ada yang mengaku mereka menggunakan hp saat menghubungi orang tua dan saat istirahat bermain game atau mendengarkan lagu. Di kelas Vc pada saat peniliti membagi angket ada yang membawa musicbox yang katanya digunakan mendengarkan musik di dalam kelas pada saat istirahat. Apabila terlambat saat melaksanakan upacaratidak membawa topi saat upacara maka peserta didik di suruh berdiri di depan dekat tiang bendera menghadap teman-temannya. Upaya pendisiplinan tersebut digalakkan mengingat banyak peserta didik yang lupa membawa topi saat upaya bendera. Hukuman tersebut diharapkan membuat jera para peserta didik yang kurang berdisiplin. Menurut hasil pengamatan langsng, pihak sekolah juga menggunakan strategi pembelajaran keteladanan guru, seperti guru membuang sampah di tempat sampah di depan peserta didik, guru datang 87 ke sekolah lebih awal, datang ke sekolah langsung sholat dhuha dan berbicara yang sopan.

D. Pembahasan