38 Lanjutan Tabel 1. Nilai-Nilai Karakter
No. Nilai
Deskripsi Perilaku
13.
Sadar diri Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa
yang menjadi milik hak diri sendiri dan orang lain serta tugas kewajiban diri sendiri serta orang lain.
14.
Patuh pada aturan sosial
Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepentingan
umum.
15.
Respek Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu
yang berguna
bagi masyarakat,
mengakui dan
menghormati keberhasilan orang lain.
16.
Santun Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata
bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.
17.
Demokratis Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai
sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
18.
Ekologis Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi
orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
19.
Nasionalis Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsanya.
20.
Pluralis Sikap
memberikan respekhormat
terhadap berbagai perbedaan yang ada di masyarakat baik
yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.
21.
Cerdas Kemampuan seseorang dalam melakukan suatu
tugas secara cermat, tepat, dan cepat.
22.
Suka menolong Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
membantu orang lain.
23.
Tangguh Sikap dan perilaku pantang menyerah atau tidak
pernah pernah putus asa ketika menghadapi berbagai kesulitan dalam melaksanakan kegiatan
atau tugas sehingga mampu mengatasi kesulitan tersebut dalam mencapai tujuan.
24.
Berani mengambil risiko
Kesiapan menerima risikoakibat yang mungkin timbul dari tindakan nyata.
25.
Berorientasi Tindakan
Sikap yang membuat hidup lebih praktis, nyata, dan tidak terjebak ke dalam lamunan dan
pemikiran yang tidak-tidak.
Sumber: Buku Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan, 2014
39 Dari nilai-nilai karakter tersebut dengan merujuk pada 9 prinsip etika
lingkungan Sonny Keraf, 2006:143 dapat disimpulkan bahwa yang berhubungan dalam nilai karakter peduli lingkungan yakni religius,
bertanggung jawab, bergaya hidup sehat, disiplin, sadar diri, dan ekologis.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Mey Indana Zufa. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2012 Berjudul
“Implementasi Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup di SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta
”. Penelitian ini mengkaji pada aspek pengorganisasian, interpretasi, aplikasi serta faktor pendukung dan penghambat implementasi pendidikan
lingkungan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek pengorganisasian dan aspek interpretasi sudah cukup baik dan efektif. Dari segi faktor pendukung
yaitu adanya dukungan dari warga sekolah yang saling bekerjasama, sementara itu faktor penghambat kurangnya dukungan pemerintah, belum tersedia buku panduan
PLH.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian telah dilakukan adalah mengkaji tentang pendidikan lingkungan hidup. Metode yang digunakan dalam
penelitian sama-sama menggunakan deskriptif kualitatif teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Perbedaan dalam penelitian ini
dengan penelitian yang peneliti lakukan terletak pada lokasi, jenjang pendidikan, dan kajian implementasi yang menekankan pada aspek komunikasi, sumberdaya,
disposisi, serta struktur birokrasi yang menjadi empat isu pokok keefektifan implementasi PLH selain itu juga menggali nilai-nilai karakter peduli lingkungan
siswa.
40 Selain itu penelitian ini juga relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Dian Hendriana Tesis Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2013 berjudul “Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup di Kota Bandung Studi
Kasus di SMPN 7 Kota Bandung”. Penelitian ini menganalisis implementasi pendidikan lingkungan hidup ditinjau dari kebijakan sekolah, proses pembelajaran,
dan sikap siswa terhadap lingkungan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian menunjukkan bahwa kebijakan yang dibuat memiliki kecenderungan bersifat
praktikal, dalam proses pembelajaran pendidikan lingkungan hidup guru mengintegrasikan antara pemahaman konsep dengan penanaman nilai-nilai
kesadaran lingkungan. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji tentang lingkungan
hidup. Sedangkan perbedaan dalam penelitian yang dilakukan oleh Dian Hendriana yaitu lebih menekankan pada implementasi PLH pada proses
pembelajaran dan sikap siswa. Penelitian yang dilakukan ini lebih menekankan pada implementasi dilihat dari aspek komunikasi, sumberdaya, disposisi, serta
struktur birokrasi serta pengembangan nilai karakter peduli lingkungan siswa.
C. Kerangka Pikir Penelitian
Pendidikan Lingkungan Hidup adalah bentuk program pemerintah dalam membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidupnya
dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 pasal 65 ayat 2 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa setiap orang
berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup kemudian dijelaskan pasal 63 poin w yaitu pemerintah dapat memberikan pendidikan, pelatihan, pembinaan, dan
penghargaan kepada orang atau lembaga yang berjasa di bidang lingkungan hidup.
41 Berdasar peraturan tersebut terbentuklah kerjasama antara Kementrian
Lingkungan Hidup dan Kementrian Pendidikan Nasional untuk melakukan kerjasama yaitu Program Adiwiyata sebagai bentuk pendidikan lingkungan hidup
di sekolah. Sebagai tindak lanjut dari kerjasama tersebut maka disusun Peraturan Menteri Nomor 05 Tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan program adiwiyata
yang dapat diikuti oleh SDMI, SMPMTs, SMAMA dan SMKMAK. Oleh karena itu, sekolah mewujudkan Pendidikan lingkungan hidup melalui Adiwiyata.
Program tersebut secara langsung memberikan pengetahuan sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan lingkungan sekitar sebagai upaya pelestarian
alam. Dalam implementasi pendidikan lingkungan hidup aspek-aspek yang dapat
dilihat meliputi aspek kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, aspek kurikulum berbasis lingkungan, aspek kegiatan berbasis partisipatif, aspek
pengelolaan sarana dan prasarana pendukung sekolah. Implementasi pendidikan lingkungan hidup perlu adanya komponen yang dapat melihat keberhasilan dalam
pelaksanaannya, komponen tersebut meliputi: komunikasi, sumberdaya, disposisi dan struktur birokrasi. Selain itu dapat melihat keberhasilan pelaksanaan
pendidikan lingkungan hidup dari nilai karakter yang terbentuk dan manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup yang ada di sekolah. Dari
uraian tersebut dapat dijelaskan melalui gambar berikut:
42
Gambar 4. Kerangka Pikir
UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permen LH No. 5 Tahun 2013 tentang
Pedoman Adiwiyata Implementasi Pendidikan
Lingkungan Hidup Melalui Program Adiwiyata
Komunikasi Sumberdaya
Disposisi Struktur Birokrasi
Nilai Manfaat
PLH
Aspek kebijakan
sekolah peduli dan berbudaya
lingkungan
Aspek pengelolaan
sarana dan prasarana
pendukung sekolah
Aspek kegiatan
berbasis partisipatif
Aspek kurikulum
berbasis lingkungan