Manfaat dan Tujuan penggunaan IFRS Rintangan dalam Proses Harmonisasi Konvergensi IFRS
9
dibandingkan dan objektif, sedangkan rule based mengandung makna bahwa untuk mencapai kualitas informasi yang relevan, dapat
diperbandingkan dan objektif standar akuntansi harus bersifat ketat dan rigid.
2. Peran Professional Judgement lebih dibutuhkan
Peralihan menuju Principle Based Standar mempunyai arti standar akuntansi yang kita gunakan menjadi lebih bersifat fleksibel karena
aturan-aturan yang detail sudah disederhanakan ke dalam beberapa prinsip-prinsip dasar. Fleksibilitas dari IFRS inilah yang menjadikan
peran Professional Judgement lebih dibutuhkan baik dalam mempersiapkan laporan keuangan maupun dalam hal pengauditan.
3. Penggunaan Fair Value Accounting
Nilai wajar adalah nilai yang mencerminkan kualitas kredit suatu instrument. Sehingga dengan adanya fair value accounting maka
penyajian atas laporan keuangan untuk nilai aset dan instrumen keuangan tercatat pada nilai yang sebenarnya atau wajar sesuai dengan
kondisi pasar. Dengan begitu, kualitas yang dihasilkan laporan keuangan menjadi dapat diandalkan.
4. Keterlibatan pihak ketiga dalam penyusunan laporan keuangan
Dengan adanya konvergensi IFRS, menyebabkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penilaian dan pengukuran menjadi penting. Sehingga
kebutuhan adanya pihak ketiga dalam penyusunan laporan keuangan sangat besar. Karena laporan keuangan diwajibkan untuk
mengungkapkan secara menyeluruh agar transparansi menjadi suatu hal penting bagi pengguna laporan keuangan.
Alasan perlunya Standar Akuntansi Keuangan yang konvergensi dengan IFRS, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan daya banding laporan keuangan dan memberikan
informasi yang berkualitas di pasar modal internasional b.
Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan
c. Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional
dan biaya untuk menganalisis laporan keuangan bagi para analis d.
Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practice”