Jenis Data Metode Pengumpulan Data Gambaran Umum Penelitian Interpretasi Hasil

33

3.7 Jenis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis data kauntitatif, yaitu data yang berbentuk angka-angka. Data ini merupakan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung ke perusahaannya. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id . Data sekunder dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan financial statement seluruh perusahaan yang menjadi sampel penelitian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2011.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan data, mencatat dan mengkaji data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang telah dipublikasikan selama periode pengamatan.

3.9 Teknik Analisis

Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS versi 17,0. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 34

3.9.1 Statistik Deskriptif

Statistik ini digunakan untuk “menginformasikan nilai minimum, maksimum, mean, standar deviasi, dan menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak” Wijaya, 2001:411.

3.9.2 Uji Normalitas Data

“Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak” Wijaya, 2001:41. Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik melalui uji Kolmogrov- Smirnov. Sampel berdistribusi normal jika Asympotic sig tingkat keyakinan yang digunakan dalam pengujian, dalam hal ini adalah 95 atau α=5. Sebaliknya dikatakan tidak normal jika Asympotic tingkat keyakinan. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan program SPSS ver 17.0. Apabila hasil uji menunjukkan sampel berdistribusi normal maka uji beda yang digunakan dalam penelitian adalah uji parametric paired sample t-test. Tetapi apabila sampel tidak berdistribusi normal maka uji beda yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji non parametrik wilcoxon sign test.

3.9.3 Uji Hipotesis

Hasil uji normalitas data digunakan untuk menentukan alat uji apa yang paling sesuai digunakan dalam pengujian hipotesis. Apabila data berdistribusi normal maka digunakan uji parametrik Paired Sampel T Test. Universitas Sumatera Utara 35 Sementara apabila data berdistribusi tidak normal maka digunakan uji non parametrik yaitu Wilcoxon Sign Test yang lebih sesuai digunakan. Kedua model uji beda tersebut populer digunakan dalam menganalisis model penelitian pro-post atau sebelum dan sesudah. Uji beda digunakan untuk mengevaluasi perlakuan treatment tertentu pada satu sampel yang sama pada dua periode pengamatan yang berbeda. Pengamatan dalam penelitian ini tentu saja peristiwa penerapan IFRS pada PSAK yang mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan go public yang terdaftar di BEI.

3.9.3.1 Paired Sampel T test

Paired sampel T test atau uji T sampel berpasangan merupakan uji parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis sama atau tidak berbeda HO antara dua variabel. Data berasal dari dua pengukuraan atau dua periode pengamatan yang berbeda yang diambil dari subjek yang dipasangkan. Langkah-langkah uji paired sample t-test sebagai berikut: a. menentukan level of significance α = 5 dengan derajat kebebasan degree of freedom n-1, b. menentukan t table berdasarkan derajat keyakinan sebesar 5, c. membandingkan probabilitas p t- hitung dan α = 5 . Penarikan kesimpulan pada uji ini didasarkan pada: Universitas Sumatera Utara 36 a. jika t hitung t tabel, atau nilai probabilitas pada kolom sig.2-tailed 0,05, maka ha diterima. b. jika t hitung t tabel, atau nilai probabilitas pada kolom sig.2-tailed 0,05 maka ha ditolak.

3.9.3.2 Wilcoxon Signed Ranks Test

Uji peringkat tanda wilcoxon digunakan untuk mengevaluasi perlakuan treatment tertentu pada dua pengamatan, antara sebelum dan sesudah adanya perlakuan tertentu. Langkah-langkah uji wilcoxon signed ranks test sebagai berikut: a. menentukan level of significance α = 5 . dengan derajat kebebasan degree of freedom n-1, b. membandingkan probabilitas p z- hitung dan α = 5 c. menentukan t tabel berdasarkan derajat keyakinan sebesar 5. Penarikan kesimpulan didasarkan pada: a. jika z hitung z tabel, atau nilai probabilitas pada kolom sig. 2-tailed 0,05 maka ha diterima b. jika z hitung z tabel, atau nilai probabilitas pada kolom sig. 2-tailed 0,05, maka ha ditolak. Universitas Sumatera Utara 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan data dari satu tahun sebelum dan satu tahun setelah penerapan IFRS pada masing-masing perusahaan sampel. Penelitian ini membandingkan antara rasio-rasio keuangan sebelum dan setelah perusahaan menerapkan IFRS dalam pelaporan keuangannya. Yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di BEI. Dengan menggunakan purposive sampling, data sampel perusahaan berjumlah 7 perusahaan dari 15 perusahaan yang menjadi populasi penelitian dalam penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sektor usaha, seperti sektor manufaktur, mining, automotive and components, telecommunication, dan perbankan yang telah menggunakan PSAK yang telah diadopsi dari IFRS dan berlaku efektif 1 Januari 2011.

4.2 Penerapan IFRS Pada Masing-masing Perusahaan

4.2.1 PT Astra Internasional, Tbk

Dengan adanya revisi yang dilakukan atas standar akuntansi keuangan yang dipakai dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi perusahaan maka beberapa dari standar tersebut memberikan pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan perusahaan. Standar akuntansi keuangan yang memberikan pengaruh signifikan diantaranya adalah: Universitas Sumatera Utara 38 PSAK NO 1 revisi 2009, PSAK NO 4 revisi 2009, PSAK NO 5 revisi 2009, PSAK NO 7 revisi 2009, dan PSAK NO 22 revisi 2010. Sesuai dengan PSAK NO 1 maka pada tanggal 31 Desember 2010 perusahaan telah mereklasifikasi kepentingan nonpengendali sebesar Rp 9,4 Triliun sebagai bagian dari ekuitas. PSAK NO 4 dan PSAK NO 22 memberikan panduan dalam menerapkan metode akuisisi untuk kombinasi bisnis. Perubahan signifikan yang terjadi sebagai akibat penerapan PSAK NO 4 dan 22, antara lain meliputi: semua biaya terkait akuisisi dicatat sebagai beban, pengukuran kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada nilai wajar untuk kombinasi bisnis yan dilakukan secara bertahap, akuntansi perubahan kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak menyebabkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas, dan perubahan kebijakan akuntansi untuk goodwill. Goodwill diamortisasi selama 4 sampai 20 tahun dengan metode garis lurus, namun sejak Januari 2011 goodwill diuji setiap tahun untuk penurunan nilai. PSAK NO 5 mensyaratkan pengungkapan segmen operasi entitas dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pegambil keputusan operasional. PSAK NO 7 menyempurnakan definisi dan pengungkapan untuk pihak-pihak berelasi. Standar ini berdampak pada identifikasi pihak terkait dan tambahan pengungkapan pihak-pihak berelasi.

4.2.2 PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Universitas Sumatera Utara 39 Beberapa revisi yang dilakukan atas standar akuntansi keuangan yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan memberikan pengaruh signifikan atas laporan keuangan konsolodasi perusahaan, yaitu: PSAK NO 1 revisi 2009, PSAK NO 22 revisi 2010, dan PSAK NO 7 revisi 2009. Pada PSAK NO 1 mengenai Penyajian Laporan Keuangan melarang penyajian penghasilan dan beban yakni “perubahan ekuitas non-pemilik” dalam laporan perubahan ekuitas, mengharuskan “perubahan ekuitas non-pemilik” disajikan terpisah dari perubahan ekuitas pemilik. PSAK NO 22 mengenai Kombinasi Bisnis dengan beberapa pengaruh signifikan seperti pada tanggal 1 Januari 2011, jumlah tercatat goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis masa lalu adalah sebesar jumlah tercatat pada tanggal tersebut. Entitas menghentikan amortisasi goodwill dan menngeliminasi akumulasi amortisasi yang telah ada tersebut terhadap harga perolehannya. Untuk PSAK NO 7 tentang Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, standar ini direvisi untuk menyempurnakan panduan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo pihak- pihak berelasi, termasuk komitmen. Standar ini juga memberikan penjelaasan bahwa anggota personil manajemen kunci adalah pihak berelasi, sehingga mengharuskan pengungkapan atas setiap kategori pemberian upah dan kompensasi dari personil manajemen kunci. Perusahaan dan entitas anak telah melakukan evaluasi terhadap hubungan Universitas Sumatera Utara 40 pihak-pihak berelasi dan memastikan laporan keuangan konsolidasian telah disusun menggunakan persyaratan pengungkapan yang telah direvisi.

4.2.3 PT Bank Central Asia, Tbk

Penerapan PSAK yang telah direvisi dan berlaku efektif awal tahun 2011 pada perusahaan ini memberikan pengaruh signifikan atas laporan keuangan konsolidasi perusahaan. Penerapan PSAK NO 1revisi 2009 mengenai Penyajian Laporan Keuangan perusahaan memberikan pengaruh signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Dimana bank dan entitas anak memilih menyajikan laporan laba rugi komprehensif dan menyajikan tambahan pengungkapan sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan. Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan berdasarkan nilai historis, kecuali untuk aset-aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan seluruh instrument derivatif yang diukur berdasarkan nilai wajar. Untuk penerapan PSAK NO 4 revisi 2009 mengenai Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan keuangan Tersendiri tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap pelaporan keuangan. Sebagai akibat dari implementasi standar ini, bank menyajikan laporan keuangan tersendiri entitas induk sebagai informasi tambahan dan mencatat investasi pada entitas anak dengan metode harga perolehan sebelumnya metode ekuitas. Universitas Sumatera Utara 41 Selanjutnya, untuk PSAK NO 22 revisi 2010 yang berlaku efektif tahun 2011 mengenai Kombinasi Bisnis, Bank dan entitas anak melakukan beberapa tindakan, yaitu: menghentikan amortisasi goodwill, mengeliminasi jumlah tercatat yang terkait dengan akumulasi amortisasi sehubungan dengan penurunan goodwill dan melakukan uji penurunan atas nilai goodwill. Secara umum penerapan PSAK NO 22 tidak memberikan pengaruh signifikan atas pelaporan keuangan kecuali pengaruh terhadap goodwill, dimana bank dan entitas anak telah menghentikan amortisasi goodwill sejak tahun 2011. PSAK NO 7 mengenai Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi juga mulai berlaku efektif sejak awal 2011, dimana standar ini memberikan pengaruh signifikan terhadap pelaporan keuangan. Dengan berlakunya standar ini seluruh transaksi dan dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan secara relevan disertai dengan rinciannya. Selain PSAK yang telah dinyatakan diatas ada beberapa PSAK yang berlaku efektif awal 2011, yaitu: PSAK NO 23 revisi 2003 mengenai Pendapatan namun tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap pelaporan keuangan, PSAK NO 15 revisi 2009 mengenai Investasi pada Entitas Sosial namun tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap pelaporan keuangan.

4.2.4 PT Bank Mandiri Persero Tbk. Terkait dengan penerapan PSAK yang mulai berlaku pada Januari

2011 yang diterapkan pada Bank Mandiri ada beberapa PSAK yang Universitas Sumatera Utara 42 memberikan pengaruh signifikan terhadap pelaporan keuangan, diantaranya: PSAK NO 1 revisi 2009, PSAK NO 4 revisi 2009, PSAK NO 5 revisi 2009, PSAK NO 7 revisi 2009 dan PSAK NO 25 revisi 2009. PSAK NO 1 memberikan beberapa dampak signifikan atas perubahan dari standar akuntansi tersebut, sebagai berikut: 1. Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian, laporan laba rugi konsolidasian, laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian, laporan arus kas konsolidasian, catatan atas laporan keuangan konsolidasian, dan laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif. 2. Kepentingan nonpengendali disajikan sebagai ekuitas, dimana sebelumnya hak minoritas disajikan antara liabilities dan ekuitas. 3. Liabilitis pajak penghasilan badan diklasifikasikan secara terpisah dalam laporan posisi keuangan sebagai utang pajak kini, sebelumnya disajikan sebagai bagian dari akun utang pajak. Selanjutnya untuk PSAK NO 5 mengenai segmen operasi sejak awal januari 2011, grup menyajikan segmen operasi berdasarkan laporan internal grup yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional. Sebelumnya segmen operasi grup disajikan berdasarkan segmen usaha. PSAK NO 25 mengenai Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Universitas Sumatera Utara 43 Akuntansi dan Kesalahan telah merubah beberapa kebijakan mengenai cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan atas kontrak jaminan keuangan dan komitmen dan cadangan kerugian penurunan nilai aset non- produktif. Untuk PSAK NO 7 mengenai Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, sejak awak 2011 grup telah menjadikan pemerintah sebagai pihak berelasi yang sebelumnya belum dianggap sebagai pihak berelasi. Selanjutnya untuk PSAK NO 4 mengenai Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri, bank menerapkannya dimana didalam laporan keuangan induk saja, penyertaan dianak perusahaan disajikan menggunakan harga perolehan yang sebelumnya disajikan dengan menggunakan metode ekuitas.

4.2.5 PT Unilever Indonesia, Tbk

Sejak awal Januari 2011, perusahaan telah menerapkan PSAK yang telah direvisi yang berlaku efektif, dari PSAK yang digunakan ada beberapa PSAK yang memberikan pengaruh signifikan terhadap pelaporan keuanga. PSAK NO 1 revisi 2009 mengenai penyajian laporan keuangan, grup memilih menyajikan satu laporan laporan pendapatan komprehensif. Untuk PSAK NO 4 revisi 2009 perseroan menyajikan informasi keuangan tersendiri PT Unilever Indonesia Tbk- entitas induk saja. Sesuai PSAK NO 4 penyertaan perusahaan pada entitas anak disajikan berdasarkan metode biaya. Selanjutnya PSAK NO 5 revisi 2009 mengenai segmen operasi, standar ini mengharuskan pendekatan manjemen dimana informasi segmen disajikan dengan dasar yang sama Universitas Sumatera Utara 44 dengan yang digunakan untuk tujuan pelaporan internal. PSAK NO 7 revisi 2009 mengenai Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, dimana standar ini berdampak pada identifikasi pihak terkait dan tambahan pengungkapan pihak berelasi. PSAK NO 19 revisi 2010 mengenai aset tak berwujud, dimana perseroan pada tahun 2011 menghentikan amortisasi atas aset tak berwujud berupa merek. PSAK NO 22 revisi 2010 mengenai kombinasi bisnis yang memberikan dampak terhadap penghentian amortisasi terhadap goodwill pada awal 2011.

4.2.6 PT HM Sampoerna, Tbk Sejak awal Januari 2011 grup telah menggunakan PSAK yang

telah direvisi yang berlaku efektif pada tahun 2011, diantaranya ada beberapa PSAK yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap pelaporan keuangan. Sesuai PSAK NO 1 revisi 2009 grup telah mereklasifikasikan kepentingan nonpengendali Rp 988 juta sebagai bagian dari ekuitas. Berdasarkan PSAK NO 4 dan PSAK NO 22 grup telah menghentikan amortisasi goodwill sejak 1 Januari 2011. Goodwill diuji setiap tahun untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. PSAK NO 5revisi 2009 mensyaratkan pengungkapan segmen operasi entitas dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. Perusahaan telah mengungkapkan mengenai pihak-pihak berelasi sesuai dengan PSAK NO 7 revisi 2010 yang berdampak pada identifikasi pihak terkait dan tambahan pengungkapan pihak-pihak berelasi. Universitas Sumatera Utara 45

4.2.7 PT Bayan Resources, Tbk

Sejak 1 Januari 2011 grup telah menerapkan PSAK yang telah diadopsi dari IFRS yang berlaku efektif tahun 2011, beberapa diantarnya memberikan pengaruh signifikan terhadap pelaporan keuangan. Berdasarkan PSAK NO 1 entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan kinerja ataupun dua laporan kinerja, dan grup memilih satu laporan kinerja laporan laba rugi komprehensif. Untuk PSAK NO 4 memberikan dampak yang mengharuskan kepentingan nonpengendali disajikan dalam laporan posisi keuangan dalam ekuitas, terpisah dari ekuitas yang dimiliki oleh entitas induk. Sehingga pada periode Januari 2011, grup telah mereklasifikasi kepentingan nonpengendali di tahun 2010 yang sebelumnya telah dicatat di antara liabilities dan ekuitas kepada ekuitas sejumlah Rp 98.817 juta. PSAK NO 5 mengenai segmen operasi mengharuskan grup melakukan pendekatan manajemen dalam menyajikan informasi menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Hal ini menyebabkan pengungkapan segmen grup didasarkan pada aktivitas per entitas legal. Selanjutnya untuk PSAK NO 7 mengenai Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi grup telah melakukan evaluasi terhadap hubungan dan memberikan penjelasan bahwa anggota personil manajemen kunci adalah pihak berelasi sehingga mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil manajemen kunci. Universitas Sumatera Utara 46 Berdasarkan PSAK NO 22 mengenai kombinasi bisnis menyebabkan beberapa perubahan signifikan seperti seluruh pembayaran untuk membeli bisnis dicatat sebesar nilai wajar, seluruh biaya akuisisi harus dicatat di laporan laba rugi dan goodwill atau property pertambangan tidak lagi diamortisasi.

4.2 Analisis Data Rasio Keuangan

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif 4.2.1.1 Statistik Deskriptif Sebelum Penerapan IFRS Berikut ini akan disajikan deskriptif variabel yang ditinjau dari nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi untuk periode sebelum penerapan IFRS tahun 2010. Dimana jika standar deviasi lebih besar daripada nilai rata-rata maka berarti data yang ada memiliki variasi yang besar, begitu juga sebaliknya jika standar deviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata maka berarti data yang ada memiliki variasi yang rendah. Nilai maksimal menunjukkan nilai terbesar pada data, sedangkan nilai minimum menujukkan nilai nilai terkecil pada data. Berikut tabel 4.1 yang menunjukkan statistik deskriptif data pada periode sebelum penerapan IFRS. Universitas Sumatera Utara 47 Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Sebelum IFRS Descriptive Statistics N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation ROA sebelum 7 .020 .389 1.079 .15414 .142229 ROE sebelum 7 .241 .874 2.887 .41243 .241416 DER Sebelum 7 .976 9.814 24.360 3.48000 3.906208 DR Sebelum 7 .434 .906 4.386 .62657 .196612 Valid N listwise 7 Hasil deskriptif variabel sebelum penerapan IFRS seperti yang ditampilkan pada tabel 4.1 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai rata-rata ROA sebelum penerapan IFRS sebesar 0,154 dengan standar deviasi sebesar 0,142. Nilai standar deviasi yang lebih rendah dari nilai rata-rata menunjukkan adanya variasi yang rendah antara nilai maksimum dan nilai minimum. Nilai rata-rata ROA sebesar 0,154 menunjukkan bahwa rata- rata efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki adalah sebesar 15.4 sedangkan masing-masing nilai maksimum dan minimumnya adalah sebesar 0,389 dan 0,02. 2. Nilai rata-rata ROE sebelum penerapan IFRS sebesar 0,412 dengan standar deviasi 0,241. Nilai standar deviasi yang lebih rendah dengan nilai rata-rata menunjukkan adanya variasi yang rendah antara nilai maksimum dan nilai minimum. Universitas Sumatera Utara 48 Nilai rata-rata ROE sebesar 0,412 menunjukkan bahwa rata- rata tingkat pengembalian atas ekuitas adalah sebesar 41,2 sedangkan masing-masing nilai maksimum dan minimum adalah sebesar 0,874 dan 0,241. 3. Nilai rata-rata DER sebelum penerapan IFRS sebesar 3,48 dengan standar deviasi 3,906. Standar deviasi yang lebih besar dari dari nilai rata-rata menunjukkan adanya variasi yang besar antara nilai maksimum dan nilai minimum. Nilai rata-rata DER sebesar 3,48 menunjukkan bahwa rata-rata tingkat hutang terhadap perusahaan adalah sebesar 3,48 kali sedangkan masing-masing nilai maksimum dan minimum adalah sebesar 9,814 dan 0,976. 4. Nilai rata-rata DR sebelum penerapan IFRS sebesar 0,626 dengan standar deviasi 0,196. Standar deviasi yang lebih rendah dari nilai rata-rata menunjukkan adanya variasi yang rendah antara nilai maksimum dan nilai minimum. Nilai rata-rata DR sebesar 0,626 menunjukkan bahwa rata-rata tingkat total hutang terhadap total aktiva perusahaan adalah sebesar 0,626 kali sedangkan masing-masing nilai maksimum dan minimum adalah sebesar 0,906 dan 0,434.

4.2.1.2 Statistik Deskriptif Setelah Penerapan IFRS

Berikut ini ditampilkan statistik deskriptif yang ditinjau dari nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi untuk Universitas Sumatera Utara 49 periode setelah penerapan IFRS. Dimana jika standar deviasi lebih besar daripada nilai rata-rata maka berarti data yang ada memiliki variasi yang besar, begitu juga sebaliknya jika standar deviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata maka berarti data yang ada memiliki variasi yang rendah. Nilai maksimal menunjukkan nilai terbesar pada data, sedangkan nilai minimum menujukkan nilai nilai terkecil pada data. Berikut tabel 4.2 yang menunjukkan statistik deskriptif data pada periode setelah penerapan IFRS. Universitas Sumatera Utara 50 Tabel 4.2 Tabel Statistik Deskriptif Setelah IFRS Berdasarkan tabel statistik deskriptif pada tabel 4.2 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai rata-rata ROA setelah penerapan IFRS sebesar 0,185 dengan standar deviasi 0,160. Nilai standar deviasi yang lebih rendah dari nilai rata-rata menunjukkan adanya deviasi yang rendah antara nilai maksimum dan nilai minimum. Nilai rata-rata ROA sebesar 0,185 menunjukkan bahwa rata-rata efektivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki perusahaan adalah 18,5, sedangkan masing-masing nilai maksimum dan minimum adalah 0,416 dan 0, 023. 2. Nilai rata-rata ROE setelah penerapan IFRS sebesar 0,487 dengan standar deviasi 0,322. Nilai standar deviasi yang lebih rendah dari nilai rata-rata menunjukkan adanya deviasi yang rendah antara nilai maksimum dan minimum. Descriptive Statistics N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation ROA Setelah 7 .023 .416 1.296 .18514 .160378 ROE Setelah 7 .242 1.077 3.409 .48700 .322249 DER Setelah 7 .689 8.070 20.971 2.99586 3.200864 DR Setelah 7 .408 .888 4.295 .61357 .180563 Valid N listwise 7 Universitas Sumatera Utara 51 Nilai rata-rata ROE sebesar 0,487 menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pengembalian atas ekuitas sebesar 48,7, sedangkan masing-masing nilai maksimum dan minimum adalah 1,077 dan 0,242. 3. Nilai rata-rata DER setelah penerapan IFRS sebesar 2,99 dengan standar deviasi 3,200. Nilai standar deviasi yang lebih besar dari nilai rata-rata menunjukkan adanya deviasi yang besar antara nilai maksimum dan nilai minimum. Nilai rata-rata DER sebesar 2,99 menunjukkan bahwa tingkat rata-rata hutang terhadap ekuitas perusahaan adalah sebesar 2,99 kali, sedangkan masing-masing nilai maksimum dan minimum adalah 8,070 dan 0,689. 4. Nilai rata-rata DR setelah penerapan IFRS sebesar 0,613 dengan standar deviasi sebesar 0,180. Nilai standar deviasi yang lebih rendah dari nilai rata-rata menunjukkan adanya deviasi yang rendah antara nilai maksimum dan minimum. Nilai rata-rata DR sebesar 0,613 menunjukkan bahwa rata-rata tingkat total hutang terhadap total aktiva adalah sebesar 0,613 kali, sedangkan masing-masing nilai maksimum dan minimum adalah 0,888 dan 0,408.

4.2.2 Uji Normalitas Pada uji normalitas data ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov

Test. Pemilihan metode ini didasarkan bahwa Kolmogorov-Smirnov Test Universitas Sumatera Utara 52 merupakan metode yang umum digunakan untuk menguji normalitas data. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdistribusi normal atau tidak. Sampel berdistribusi normal jika Asympotic sig tingkat keyakinan yang digunakan dalam pengujian, yang dalam hal ini adalah 95 atau α = 5. Jika hasil uji menunjukkan sampel berdistribusi dengan normal maka uji beda yang akan digunakan adalah uji parametrik. Namun jika hasil uji menunjukkan sampel dengan berdistribusi tidak normal maka uji beda yang akan digunakan adalah uji non-parametrik. Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test dapat dilihat dari tabel 4.3 dan 4.4. Tabel 4.3 Tabel Kolmogorov-Smirnov Test Sebelum Penerapan IFRS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ROA sebelum ROE sebelum DER Sebelum DR Sebelum N 7 7 7 7 Normal Parameters a Mean .15414 .41243 3.48000 .62657 Std. Deviation .142229 .241416 3.906208 .196612 Most Extreme Differences Absolute .290 .360 .379 .251 Positive .290 .360 .379 .251 Negative -.173 -.239 -.261 -.198 Kolmogorov-Smirnov Z .767 .953 1.004 .663 Asymp. Sig. 2-tailed .598 .324 .266 .771 a. Test distribution is Normal. Universitas Sumatera Utara 53 Tabel 4.4 Tabel Kolmogorov-Smirnov Test Setelah Penerapan IFRS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ROA Setelah ROE Setelah DER Setelah DR Setelah N 7 7 7 7 Normal Parameters a Mean .18514 .48700 2.99586 .61357 Std. Deviation .160378 .322249 3.200864 .180563 Most Extreme Differences Absolute .301 .277 .354 .203 Positive .301 .277 .354 .203 Negative -.192 -.224 -.236 -.157 Kolmogorov-Smirnov Z .796 .732 .938 .537 Asymp. Sig. 2-tailed .550 .657 .343 .936 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 seperti yang ada diatas menunjukkan bahwa rata-rata nilai probabilitas taraf signifikansi α = 0,05, dari hal tersebut dapat disimpulkan data-data rasio keuangan berdistribusi normal. Karena data dalam penelitian ini normal maka metode yang digunakan adalah metode parametrik dengan uji Paired Sample T-test.

4.2.3 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis yang ada bertujuan untuk menjawab

pertanyaan apakah penerapan IFRS mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dari empat rasio keuangan ROA, ROE, DER, dan DR. Analisis ini dilakukan dengan menguji H 1 sampai H 4 yang menyatakan bahwa kinerja keuangan mempunyai perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah Universitas Sumatera Utara 54 penerapan IFRS dengan menggunakan Paired Sample T-test seperti pada tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.5 Tabel Paired Sample T-test Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. T Df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference ROA Setelah Equal variances assumed .110 .746 .383 12 .709 .031000 .081021 Equal variances not assumed .383 11.831 .709 .031000 .081021 ROE Setelah Equal variances assumed .645 .437 .490 12 .633 .074571 .152187 Equal variances not assumed .490 11.122 .634 .074571 .152187 DER Setelah Equal variances assumed .487 .499 -.254 12 .804 -.484143 1.908776 Equal variances not assumed -.254 11.554 .804 -.484143 1.908776 DR Setelah Equal variances assumed .061 .810 -.129 12 .900 -.013000 .100895 Equal variances not assumed -.129 11.914 .900 -.013000 .100895 Penarikan kesimpulan dalam uji Paired Sample T-test ini didasarkan pada: Universitas Sumatera Utara 55 Jika t hitung t tabel, atau nilai probabilitas pada kolom sig.2- tailed 0,05, maka h1 diterima. Jika t hitung t tabel, atau nilai probabilitas pada kolom sig.2- tailed 0,05 maka h1 ditolak. Berdasarkan tabel Paired Sample T-test seperti yang disajikan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Return On Asset ROA Berdasarkan uji signifikansi pada tabel 4.5 return on asset menunjukkan t hitung sebesar 0.383 t tabel sebesar 2,306 atau nilai probabilitas pada kolom sig 2-tailed 0,709 0,05 maka H 1 ditolak. Dari pengujian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penerapan IFRS tidak memberikan perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah penerapan IFRS pada return on asset. 2. Return On Equity ROE Berdasarkan uji signifikansi pada tabel 4.5 return on equity menunjukkan t hitung sebesar 0,490 t tabel sebesar 2,306 atau nilai probabilitas pada kolom sig 2-tailed 0,633 0,05 maka H 2 ditolak. Dari pengujian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penerapan IFRS tidak memberikan perbedaan signifikan sebelum dan setelah penerapan IFRS pada return on equity. 3. Debt to Equity Ratio DER Universitas Sumatera Utara 56 Berdasarkan uji signifikansi pada tabel 4.5 debt to equity ratio menunjukkan t hitung sebesar -0,254 t tabel sebesar 2,306 atau nilai probabilitas pada kolom sig. 2-tailed sebesar 0,804 0.05 maka H 3 ditolak. Dari pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan IFRS tidak memberikan perbedaan signifikan sebelum dan setelah penerapan IFRS pada debt to equity ratio. 4. Total Debt to Total Asset Ratio DR Berdasarkan uji signifikansi pada tabel 4.5 total debt to total asset ratio menunjukkan t hitung sebesar -0,129 t tabel sebesar 2,306 atau nilai probabilitas pada kolom sig. 2-tailed sebesar 0,900 0,05 maka H 4 ditolak. Dari pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan IFRS tidak memberikan perbedaan signifikan sebelum dan setelah penerapan IFRS pada total debt to total asset ratio.

4.3 Interpretasi Hasil

Dengan menggunakan uji Paired Sample T-test dengan tingkat signifikansi sebesar 5 menunjukkan bahwa seluruh rasio keuangan sesudah penerapan IFRS, yang digunakan dalam penelitian ini tidak mengalami perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan sebelum adanya penerapan IFRS. Berdasarkan uji Paired Sample T-test maka interpretasi hasil dari penelitian ini sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 57 1. Hasil analisis data terhadap variabel return on asset menunjukkan bahwa penerapan IFRS tidak berpengaruh signifikan, H 1 tidak dapat diterima berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov terhadap perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan IFRS tidak mempunyai pengaruh terhadap laba perusahaan dan aset perusahaan, meskipun setelah penerapan IFRS perusahaan menilai aset dengan menggunakan nilai wajar. 2. Hasil analisis data terhadap variabel return on equity menunjukkan bahwa penerapan IFRS tidak berpengaruh signifikan, H 2 tidak dapat diterima berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov terhadap perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa imbal hasil berupa profitabilitas yang dihasilkan dari ekuitas perusahaan tidak dipengaruhi oleh penerapan IFRS pada perusahaan. 3. Hasil analisis data terhadap variabel debt to equity ratio menunjukkan bahwa penerapan IFRS tidak berpengaruh signifikan, H 3 tidak dapat diterima berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov terhadap perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan IFRS tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kemampuan ekuitas perusahaan dalam menjamin kewajiban atau utang peursahaan. 4. Hasil analisis terhadap variabel total debt to total asset ratio DR menunjukkan bahwa penerapan IFRS tidak berpengaruh signifikan H 3 tidak dapat diterima berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov terhadap perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan IFRS tidak Universitas Sumatera Utara 58 mempunyai pengaruh signifikan terhadap kemampuan aset perusahaan dalam memberikan jaminan atas kewajiban yang ditanggung perusahaan. Universitas Sumatera Utara 59 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan