Dinamika Penyesuaian Pernikahan Remaja Putri yang Melakukan pernikahan dini

51

2.6.7 Dinamika Penyesuaian Pernikahan Remaja Putri yang Melakukan pernikahan dini

Salah satu tugas perkembangan pada masa remaja adalah mempersiapkan pernikahan dan keluarga. Persiapan pernikahan merupakan tugas perkembangan yang paling penting dalam tahun-tahun remaja. Hal ini dikarenakan munculnya kecenderungan kawin muda dikalangan remaja yang tidak sesuai dengan tugas perkembangan mereka Hurlock, 1999. Remaja Putri yang melakukan pernikahan dini akan mengalami masa remaja yang diperpendek sehingga tugas dan ciri perkembangan mereka juga mengalami penyesuaian Monks, 2001. Pernikahan merupakan suatu wadah dimana problema psikis dan sosial yang penting bagi laki-laki dan wanita karena masing-masing harus berusaha ntuk melakukan penyesuaian diri dengan pasangannya dan kehidupan pernikahannya. Penyesuaian seperti ini biasanya terjadi sangat lama dan dipengaruhi berbagai faktor psikologis, tetapi dapat dipastikan bahwa wanita mengalami banyak kesulitan dalam melakukan penyesuaian diri Ibrahim, 2002. Pernikahan adalah suatu wadah yang mengharuskan individu untuk memberdayakan diri dalam menerima kelebihan dan kekurangan pasangan Hassan, 2005 sehingga akan membawa pada suatu kondisi pernikahan yang bahagia jika mereka berhasil dalam melakukan penyesuaian, dan akan mengalami kegagalan jika mereka tidak berhasil. Pasangan muda yang menikah di usia remaja begitupun juga remaja putri harus mencoba membentuk hubungan jangka panjang dibawah kondisi dimana mereka hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang diri pasangan masing-masing serta dukungan yang rendah terhadap pernikahan sehingga memunculkan masalah Mcintyre, 2006. Hal ini Universitas Sumatera Utara 52 senada dengan yang diungkapkan Walgito 1999 dimana Pernikahan pada usia yang masih muda akan mengundang banyak masalah karena dari sisi psikologis pasangan yang belum matang. Permasalahan-permasalahan yang sering muncul didalam penyesuaian pernikahan adalah permasalahan yang berhubungan dengan penyesuaian terhadap pasangan, penyesuaian seksual, penyesuaian keuangan, dan penyesuaian dengan keluarga pasangan Hurlock, 1999. Permasalahan-permasalahan diatas juga akan dialami oleh remaja putri yang melakukan pernikahan dini. Hanum 1997 menyatakan bahwa perkembangan kejiwaan istri yang berusia remaja belum cukup matang dalam memasuki dunia pernikahan. Hasil penelitian menunjukkan istri yang lebih emosional dalam menyikapi permasalahan dalam kehidupan rumah tangga dibandingkan dengan suami. Mosse dalam Uyun, 2002 menyatakan bahwa hal itu dikarenakan perempuan lebih banyak memikul beban dalam kegiatan harian keluarga, laki-laki lebih banyak memiliki waktu untuk dirinya sendiri maupun untuk beristirahat, sedangkan perempuan lebih banyak menghabiskan waktu untuk keluarganya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsekuensi psikologis yang menyertai pernikahan remaja putri adalah timbulnya berbagai penyesalan. Penyesalan itu berkisar pada masalah terputusnya studi, tidak dapat mencari penghasilan, ketidakmampuan dalam mengasuh anak yang dilahirkan secara baik dan benar, tidak dapat memperoleh kesempatan untuk bergaul dengan orangorang diluar komunitasnya, jika dipahami lebih lanjut pada dasarnya penyesalan yang muncul tersebut lebih terarah pada hilangnya masa remaja mereka Hanum, 1997. Universitas Sumatera Utara 53 REMAJA Tugas Perkembangan Remaja yang salah satunya mempersiapkan pernikahan membina rumah tangga Hurlock,1999 Menikah Tidak Menikah Pernikahan Dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan yang berusia dibawah 18 tahun Melanjutkan tugas perkembangan sesuai dengan usianya usianya Penyebab Pernikahan Dini :  Strategi bertahan secara ekonomi  Melindungi Peran gender dan alternatif  Nilai virgintas dan solusi aktivitas sosial Pranikah  Usaha menggabung kan perjodohan  Kemiskinan Dampak pernikahan Dini :  Dampak terhadap Kesehatan  Dampak dengan Kehidupan  Dampak terhadap anak  Dampak terhadap perkembangan Penyesuaian pernikahan Berhasil membuat pernikahan bahagia dan harmonis Gagal sehingga muncul masalah dalam pernikahan Gambar 2.1 Bagan Alur Pemikiran Universitas Sumatera Utara 54

2.7 Definisi Konsep dan Defenisi Operasional

2.7.1. Definisi Konsep

Konsep merupakan istilah khusus yang digunakan para ahli dalam upaya menggambarkan secara cermat fenomena sosial yang akan dikaji. Untuk menghindari salah pengertian atas makna konsep-konsep yang dijadikan objek penelitian, maka seorang peneliti harus menegaskan dan membatasi makna konsep-konsep dalam suatu penelitian disebut dengan definisi konsep. Secara sederhana definisi diartikan sebagai berikut : Dalam hal ini, perumusan definisi konsep dalam suatu penelitian menunjukkan bahwa peneliti ingin mencegah salah pengertian atas konsep yang diteliti. Dengan kata lain, peneliti berupaya mengiring para pembaca hasil penelitian itu untuk memaknai konsep itu sesuai dengan yang diinginkan dan dimaksudkan oleh si peneliti, jadi definisi konsep adalah pengertian yang terbatas dari suatu konsep yang dianut dalam suatu penelitian Siagian, 2011 : 136 - 138 Konsep merupakan suatu unsur yang paling penting dalam penelitian. Suatu konsep merupakan pengertian atau ciri-ciri yang berkaitan dengan berbagai peristiwa, objek, kondisi, situasi, dan hal-hal yang untuk merumuskan sejenis. Definisi konsep bertujuan untuk merumuskan sejumlah pengertian yang digunakan secara mendasar dan menyamakan persepsi tentang apa yang akan diteliti serta menghindari salah pengertian yang dapat mengaburkan tujuan penelitian Silalahi, 2009 : 112 Defenisi konsep merupakan suatu istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secar abstrak atau kejadian, kelompok atau individu yang menjadi perhatian ilmu sosial Singarimbun, 1989 : 34. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor-Fator Yang Mempengaruhi Pernikahan Usia Muda (Studi Kasus Di Dusun IX Seroja Pasar VII Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang)

2 64 106

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepemilikan dan Keadaan Jamban Keluarga Di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2001

2 66 46

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsumsi Listrik Bagi Rumah Tangga Masyarakat Kelurahan Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

21 103 96

Faktor-faktor Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur menjadi Akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

6 62 58

Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan Nelayan (Studi Kasus : Desa Percut Sei Tuan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

0 7 73

Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan Nelayan (Studi Kasus : Desa Percut Sei Tuan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

0 3 11

Faktor-faktor yang Menyebabkan Terjadinya Perkawinan Usia Muda Dikalangan Remaja di Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

0 0 48

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-faktor yang Menyebabkan Terjadinya Perkawinan Usia Muda Dikalangan Remaja di Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

0 0 8

Faktor-faktor yang Menyebabkan Terjadinya Perkawinan Usia Muda Dikalangan Remaja di Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Faktor-Fator Yang Mempengaruhi Pernikahan Usia Muda (Studi Kasus Di Dusun IX Seroja Pasar VII Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang)

0 0 11