35
10-15 tahun, fase remaja tengah berkisar 16-18 tahun dan fase remaja akhir berkisar 19- 24 tahun.
2.5.3. Ciri-ciri Remaja Yang Melakukan Perkawinan muda
Hurlock mengatakan bahwa semua periode perkembangan memiliki ciri-ciri perkembangan yang membedakan dari satu periode dengan periode berikutnya. Masa
remaja juga mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakan dengan periode sebelumnya dan sesudahnya. Remaja yang menikah baik itu remaja putra maupun remaja putri akan
mengalami masa remaja yang diperpendek, sehingga ciri dan tugas perkembangan mereka juga ikut diperpendek dan masuk pada masa dewasa Monks, 2001.
1. Remaja yang telah menikah akan mengalami suatu periode peralihan yang cukup signifikan. Peralihan yang terjadi adalah beralih dari masa anak-anak menuju masa
dewasa, dimana remaja harus meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak- kanakan dan harus mempelajari pola dan sikap baru terutama dalam pernikahan.
2. Remaja yang telah menikah akan mengalami periode perubahan, yaitu meliputi perubahan fisik, emosional, perubahan pola dan minat, perubahan nilai-nilai yang
berlaku, dan sikap ambivalen terhadap setiap perubahan. 3. Remaja yang telah menikah, mereka diharuskan masuk pada masa dewasa, tidak lagi
pada ambang masa dewasa. Masa remaja mereka menjadi diperpendek dan mereka harus meninggalkan stereotip belasan tahun dan menjadi dewasa.
Universitas Sumatera Utara
36
2.5.4. Tugas-Tugas Perkembangan Remaja
Dalam Hurlock 1999, semua tugas perkembangan pada masa remaja dipusatkan pada penanggulangan sikap dan pola perilaku yang kekanak-kanakan dan mengadakan
persiapan untuk menghadapi masa dewasa. Monks 2001 menyebutkan bahwa remaja yang telah menikah maka masa remaja menjadi diperpendek sehingga tugas-tugas
perkembangannya juga mengalami penyesuaian. Adapun tugas perkembangan pada masa remaja adalah :
1. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita. Remaja mulai mempelajari hubungan baru dengan lawan jenis dengan
tujuan untuk mengetahui lawan jenis lebih dalam bagaimana harus bergaul dengan mereka. Remaja yang menikah mulai mempelajari hubungan baru dengan pasangan
dan lebih matang, hubungan dengan teman sebaya mereka juga sudah mulai terbatasi. 2. Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita Remaja putri yang telah menikah
pencapaian peran sosial sebagai wanita yaitu menjadi istri dan ibu yang baik. Peran sosial ini terbentuk mulai saat kanak-kanak, seperti pada wanita dimana mereka
didorong untuk berprilaku feminin sejak mereka masih kanak-kanak. Peran sosial ini biasanya diakui oleh masyarakat dan diterima oleh masyarakat.
3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif Seringkali sulit bagi remaja untuk menerima keadaan fisiknya bila sejak kanak-kanak mereka telah
mengagungkan konsep mereka tentang penampilan saat dewasa nanti. Remaja yang telah menikah akan mengalami hal baru berkaitan dengan kondisi fisiknya, seperti
ketika mereka hamil dan melahirkan anak.
Universitas Sumatera Utara
37
4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya. Bagi remaja yang sangat mendambakan kemandirian, usaha untuk mandiri secara
emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lain merupakan tugas perkembangan yang mudah. Remaja yang menikah diusia muda diharapkan mencapai kemandirian
emosional dari orang tua walaupun mereka belum cukup siap. 5. Mempersiapkan karier ekonomi Remaja putri yang menikah di usia muda menjadi
terhambat dalam persiapan karier ekonomi mereka. Mereka kehilangan kesempatan untuk melanjutkan keterampilan lainnya sehingga menghambat proses persiapan karier
ekonomi mereka. 6. Mempersiapkan pernikahan dan keluarga Kecenderungan kawin muda menyebabkan
persiapan pernikahan merupakan tugas perkembangan yang paling penting dalam tahun-tahun remaja. Persiapan pernikahan dan keluarga saat ini hanya sedikit diberikan
baik itu dalam keluarga maupun disekolah dan di Perguruan tinggi, kurangnya p
ersiapan ini merupakan salah satu penyebab dari “ masalah yang tidak terselesaikan” yang oleh remaja dibawa kedalam masa dewasa. Remaja putri yang telah menikah
biasanya tidak dapat melanjutkan pendidikan mereka sehingga persiapan mereka dalam menghadapi dunia pernikahan juga terbatas Santrock, 1995. Persiapan yang
terbatas itu tidak hanya dari pendidikan saja, kesiapan yang terbatas dari segi fisik mereka, psikologis, maupun segi finansial.
Universitas Sumatera Utara
38
2.6. Pernikahan Dini