Masuk Imbalan, Bea Masuk Tindakan Pengamanan, Dan Bea Masuk Pembalasan”.
Berdasarkan dari uraian diatas, bahwa UU Nomor 17 Tahun 2006 memperluas ruang lingkup pengaturan tindakan pengamanan perdagangan dengan
memasukkan 2 dua ketentuan baru, yakni; Bea Masuk Tindakan Pengamanan Safeguards dan Bea Masuk Pembalasan. Juga, bahwa ketentuan Pasal 18, Pasal 19,
Pasal 21 dan Pasal 22 yang tertera dalam UU Nomor 10 Tahun 1996 tidak dirubahdihapuskan didalam UU Nomor 17 Tahun 2006, akan tetapi UU Nomor 17
Tahun 2006 menghapus ketentuan pada Pasal 20 UU Nomor 10 Tahun 1995 tentang pengaturan persyaratan dan tata cara pengenaan BMAD dengan ketentuan PP, dan
menghapus Pasal 23 tentang pengaturan dan tata cara pengenaan Bea Masuk Imbalan dengan PP.
Seperti yang ditegaskan dalam Pasal 23D UU Nomor 17 Tahun 2006, bahwa pengaturan pelaksanaan mengenai persyaratan dan tata cara pengenaan Bea Masuk
Anti Dumping, Bea Masuk Imbalan, Bea Masuk Pengamanan, Bea Masuk Pembalasan diatur ketentuannya lebih lanjut dalam PP, yakni PP 34 Tahun 2011.
C. Lembaga-lembaga Penegak Hukum Anti Dumping
Di Indonesia, suatu lembaga yang bertugas menangani kegiatan penyelidikan anti dumping adalah Komite Anti Dumping Indonesia KADI. Melalui lembaga
tersebut bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan perdagangan yang tidak fair melalui praktik anti dumping. Perlindungan terhadap
Universitas Sumatera Utara
industri dalam negeri sangat penting untuk mendorong stabilisasi pertumbuhan ekonomi yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
Setiap industri dalam negeri secara perorangan atau kelompok yang mengalami kerugian atau ancaman kerugian karena adanya barang impor yang dijual
secara dumping dapat mengajukan permohonan perlindungan kepada KADI dengan disertai alasan. Yang kemudian dari pada itu, KADI melakukan penyelidikan untuk
membuktikan kebenaran adanya dumping dan terjadinya kerugian atau ancaman kerugian yang disebabkan oleh barang impor tersebut.
Beberapa hal pokok yang diteliti KADI dalam membuktikan terjadinya kerugian, yaitu penurunan harga, penurunan penjualan, kehilangan pangsa pasar,
penurunan produksi dan penurunan keuntungan, dan unsur-unsur lain yang mengalami kesulitan. Jika terbukti, akan ditetapkan besarnya perlindungan yang
dapat diberikan dengan menaikkan bea masuk impor. Ketentuan tentang anti dumping seperti yang tersebut pada Bab II yang
menyebutkan tentang KADI dalam PP Nomor 34 Tahun 1996 tentang Bea Masuk Anti Dumping dan Bea Masuk Imbalan sebagai dasar hukum materiil terbentuknya
KADI yang dibentuk melalui keputusan menteri perindustrian dan perdagangan Nomor 136MPPKep61996 tanggal 4 Juni 1996, yang kemudian diubah dengan
Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 430MPPKep101999, dan selanjutnya disempurnakan lagi dengan Surat Keputusan
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 427MPPKep102000. Dengan keputusan ini disebutkan bahwa KADI bertugas menangani hal-hal yang berkaitan
Universitas Sumatera Utara
dengan upaya menanggulangi importasi barang dumping yang menimbulkan kerugian injury bagi industri dalam negeri yang memproduksi barang sejenis.
29
Tugas-tugas pokok KADI adalah sebagai berikut: Dengan adanya keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan tersebut,
maka KADI merupakan satu-satunya instrumen yang legal yang dapat dipakai untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan barang impor yang masuk ke
Indonesia dengan harga dumping. Juga dengan dibentuknya KADI ini, bahwa jika produsen eksportir Indonesia yang dituduh melakukan praktik perdagangan yang
tidak sehat di negara tujuan akan mendapatkan perlindungan maupun pembelaan dari KADI.
30
1. Melakukan penyelidikan terhadap dugaan adanya barang dumping atau
barang mengandung subsidi yang menimbulkan kerugian bagi industri dalam negeri barang sejenis.
2. Mengumpulkan, meneliti, dan mengolah bukti secara informasi mengenai
dugaan adanya barang dumping atau barang mengandung subsidi. 3.
Mengusulkan pengenaan bea masuk imbalan kepada Menteri Perindustrian dan Perdagangan.
4. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Menteri Perindustrian dan
Perdagangan.
29
Komite Anti Dumping Indonesia, “Sekilas Lembaga KADI”, http:www.KADI- KPPI.or.id, diakses pada tanggal 7 Januari 2013
30
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.427MPP Kep102000. Pasal 2. Lihat juga PP. No. 34 Tahun 1996, Pasal 7.
Universitas Sumatera Utara
5. Menyusun laporan pelaksanaan tugas untuk disampaikan kepada Menteri
Perindustrian dan Perdagangan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, KADI mempunyai wewenang yaitu:
1. Menyusun penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknis dan administratif atas
ketentuan yang berkaitan dengan dumping atau subsidi. 2.
Melakukan pemeriksaan, investigasi, atau penyelidikan terhadap pihak yang berkepentingan dan pihak-pihak lain yang terkait dengan dumping atau
subsidi. 3.
Mengusulkan kepada Menteri Perindustrian dan Perdagangan untuk memberlakukan tindakan sementara.
4. Mengusulkan kepada Menteri Perindustrian dan Perdagangan mengenai hasil
penilaian atas tawaran tindakan penyesuaian. 5.
Mengadakan pengkajian kembali pengenaan bea masuk anti dumping atau bea masuk imbalan.
6. Mengusulkan kepada Menteri Perindustrian dan Perdagangan untuk mencabut
atau melanjutkan pengenaan bea masuk untuk anti dumping atau bea masuk imbalan.
7. Menerbitkan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan penanganan
dumping atau subsidi.
Universitas Sumatera Utara
Selain menangani penyelidikan anti dumping kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh KADI, antara lain:
31
1. Transfer pengetahuan tranfer of knowlodge yang diberikan oleh tenaga ahli
dan pimpinananggota KADI yang telah berpengalaman.
2. Pelatihan bahasa Inggris dan Cost Accounting dan Auditing, yang materinya
diarahkan untuk menunjang kemampuan investigator dalam menjalankan
tugasnya.
3. Sehubungan dengan tugas yang diemban KADI, maka KADI berkewajiban
untuk mensosialisasikan semua peraturan perdagangan dunia yang telah diratifikasi dengan tujuan agar masyarakat, khususnya dunia usaha Indonesia
tidak menjadi korban praktik perdagangan yang tidak sehat atau unfair trade
practice melalui praktik dumping.
4. Monitoringevaluasi pengenaan Bea Masuk anti dumping Indonesia kepada
produseneksportirimportir dalam negeri.
KADI merupakan lembaga pemerintah non struktural yang dalam melakukan tugas-tugasnya bersifat Independen.
Adapun struktur organisasi Komite Anti Dumping Indonenesia KADI, yakni; Ketua, wakil ketua, sekretaris, dan anggota KADI diangkat dan diberhentikan
oleh Menteri Perindustrian dan perdagangan.
31
Op. Cit . http:www.KADI-KPPI.or.id, diakses pada tanggal 7 Januari 2013
Universitas Sumatera Utara
Oleh karena itu, dalam melaksanakan tugasnya KADI bertanggung jawab kepada Menteri Perindustrian dan Perdagangan.
32
− Direktorat Jendral Bea dan Cukai
Dengan demikian KADI dalam melaksanakan tugas-tugasnya berada dibawah kordinasi Departemen Perindustrian
dan Perdagangan. Sebagai anggota KADI adalah :
− Departemen Keuangan .
− Dirjen Perdagangan Luar Negeri.
− Departemen Perdagangan
− Dirjen KPI
− Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
Sekretaris membawahi kepala bidang-kepala bidang dan ada lima bidang, yaitu bidang pengaduan, bidang penyelidikan dumping dan subsidi, bidang
pengkajian kerugian, bidang hukum dan bidang umum, dibawah bidang tersebut ada investigator dan staff.
32
Ibid.,
Universitas Sumatera Utara
BAB IV TINJAUAN YURIDIS ANTI DUMPING YANG DITERAPKAN DI