Proses Morfemis Pembentukan Dan Penggunaan Kata Yang Menyatakan ‘Orang’ Dalam Kata Bahasa Jepang Melalui Proses Sufiksasi (Setsubigo) Setsubitenka De Nihongo No ‘Hito’ To Iu Kotoba No Sakusei To Shiyou

30 sedangkan kinou keitaiso adalah morfem yang menunjukkan fungsi gramatikalnya, seperti partikel, gobi dari verba atau adjektiva, kopula,dan morfem pengekspresi kala atau jisei keitaiso. Koizumi dalam Situmorang 2007:11-12 membagi morfem sebagai berikut: 1. Morfem dasar 形態素 keitaiso 2. Morfem terikat 結語形態 ketsugokeitai 3. Morfem berubah 異形態 ikeitai 4. Morfem bebas 自 形態 jiyuukeitai Morfem dasar adalah bagian kata yang menjadi kata dasar dari perpaduan dua buah morfem atau lebih dalam proses morfologis. Morfem terikat adalah morfem yang ditambah untuk merubah arti atau makna kata dasar. Morfem ini tidak mempunyai arti apabila berdiri sendri. Morfem berubah adalah morfem yang bunyinya berubah apabila digabungkan dengan morfem lain dalam pembentukan kata. Baik morfem dasar maupun morfem terikat berubah bunyinya apabila diikatkan satu sama lain. Morfem bebas adalah morfem yang tidak berubah bunyi walaupun ada proses morfologis.

2.3 Proses Morfemis

Proses morfologis ataupun disebut dengan proses morfemis adalah proses pembentukan kata dari sebuah bentuk dasar melalui pembubuhan afiks dalam proses afiksasi, pengulangan dalam proses reduplikasi, pemendekan dalam proses akronimisasi, dan pengubahan status dalam proses konversi. Proses Universitas Sumatera Utara 31 morfologi melibatkan komponen 1 bentuk dasar, 2 alat pembentuk afiksasi, reduplikasi, komposisi, akronimisasi, dan konversi, 3 makna gramatikal, dan 4 hasil proses pembentukan. Chaer, 2012:25 Samsuri 1994:190 mengatakan bahwa yang disebut dengan proses morfologis ialah cara pembentukan kata-kata dengan menghubungkan morfem yang satu dengan morfem yang lain. Situmorang 2007:11 menyatakan yang disebut dengan proses morfologis adalah apabila dua buah morfem disatukan, mengakibatkan terjadinya penyesuaian di antara kedua morfem tersebut. Proses tersebut terjadi dengan cara, 付 加 fuka penambahan, 削 除 sakujou penghapusan, 重 複 jufuku pengulangan, ゼ 接辞 zerosetsuji imbuhan kosong. Sementara menurut Koizumi 1993:105-109, proses morfologis dalam bahasa Jepang terjadi melalui 6 cara, yaitu 付加 fuka penambahan, 削除 sakujo pelesapan, 置換 chikan pergantian, ゼ 接時 zerosetsuji imbuhan kosong, 重 複 jufuku pengulangan, dan 融合 yuugou penyatuan. Fukapenambahan adalah proses pembentukan kata dengan menambahkan morfem pada kata dasar. Sakujo pelesapan adalah proses pembentukan kata melalui proses morfemis yang menghilangkan morfem. Chikan pergantian adalah proses morfemis yang mengganti morfem dalam pembentukan kata baru. Zero setsuji imbuhan kosong adalah morfem khusus yang ditambahkan dalam proses morfemis. Jufuku pengulangan adalah proses morfemis yang mengulang morfemnya dalam membentuk kata baru. Yuugou penyatuan adalah proses Universitas Sumatera Utara 32 morfemis yang menggabungkan atau menyatukan morfem-morfem dalam pembentukan kata. Situmorang 2007: 12 menyatakan bahwa dalam proses morfologis bahasa Jepang terdapat rumusan sebagai berikut: 1. Keduanya morfem bebas, yaitu baik morfem dasarnya maupun morfem terikatnya adalah morfem bebas. Contoh: tabe + nai Kedua morfem tersebut mempunyai arti. 2. Kata dasarnya morfem bebas kemudian diikuti oleh morfem terikat. Contoh: ike + ba 3. Kata dasarnya morfem terikat dan diikuti oleh morfem bebas. Contoh: ko + nai 4. Kedua-duanya terdiri dari morfem terikat. Contoh: se-yo Proses pembentukan kata dalam bahasa Jepang disebut dengan istilah gokeisei 語 形 . Di atas telah disinggung bahwa dalam pembentukan kata, setsuji memegang peranan penting. Tetapi, suatu kata bisa juga dibentuk dengan cara menggabungkan beberapa morfem bebas. Hasil dari pembentukan kata dalam bahasa Jepang sekurang-kurangnya ada empat macam Sutedi, 2003: 44-46, yaitu: 1. Haseigo. Universitas Sumatera Utara 33 Kata yang terbentuk dari penggabungan naiyou keitaiso dengan setsuji disebut haseigo kata jadian 派 生 語 . Proses pembentukannya dapat dalam bentuk settouji + morfem isi atau morfem isi + setsubiji. 2. Fukugougo goseigo. Kata yang terbentuk sebagai hasil penggabungan beberapa morfem isi disebut dengan fukugougo atau gokeisei. 3. Karikomi shouryaku. Karikomi shouryaku merupakan akronim yang berupa suku kata silabis dari kosa kata lainnya. 4. Toujigo. Toujigo merupakan singkatan singkatan huruf pertama yang dituangkan dalam huruf alfabet romaji.

2.4 Afiksasi