Observasi dan Interpretasi Tindakan I

75 l Guru mengadakan pembahasan dari materi pertanyaan yang ada di kartu soal yang mana kartu soal berisikan materi pertanyaan tentang materi hakekat kemerdekaan mengemukakan pendapat serta akibat pembatasan kemerdekaan dan konsekuensi kebebasan mengemukakan pendapat. m Guru memberikan evaluasiulangan mengenai materi hakekat kemerdekaan mengemukakan pendapat serta akibat pembatasan kemerdekaan dan konsekuensi kebebasan mengemukakan pendapat. n Siswa mengerjakan ulangan secara individu. o Kegiatan evaluasi berlangsung dengan baik. Hasil evaluasi dikumpulkan pada saat itu juga.

c. Observasi dan Interpretasi Tindakan I

Peneliti sebagai pengajar mengamati proses pembelajaran PKn dibantu oleh Guru mata Pelajaran PKn dan dua orang rekan Prapti Nur Siwi dan Dita Wahyu T.U.. Pembelajaran dilaksanakan dengan kompetensi dasar hakekat kemerdekaan mengemukakan pendapat menggunakan metode team game tournament TGT di kelas VII D. Peneliti mengambil posisi di depan kelas yaitu dibangku meja guru, sedangkan guru kelas dan pengamat berada di bangku meja belakang dengan harapan agar peneliti dapat secara jelas melihat mengamati proses belajar mengajar PKn pada hari itu. Dari kegiatan tersebut, deskripsi tentang jalannya proses pembelajaran PKn kompetensi dasar hakekat kemerdekaan mengemukakan pendapat dengan menggunakan metode TGT sudah dijelaskan secara rinci dalam pelaksanaan tindakan pertama. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar PKn, diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut: 1 Siswa yang aktif mengemukakan pendapatnya serta bertanya baik dalam pembelajaran materi maupun saat diskusi berjumlah 23 orang 60,5 . 2 Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran termasuk menyelesaikan tugas mandiri ataupun tugas kelompok, masih ada 16 orang 76 yang tidak bertanggung jawab terhadap bagian tugasnya masing-masing hanya 57,9 yang bertanggung jawab. 3 Keseriusan siswa dalam turnamen terlihat dari hasil perolehan nilai turnamen masing-masing kelompok dimana hanya 3 dari 6 kelompok memperoleh nilai yang tinggi dan yang lainnya masih mendapat nilai yang sangat rendah 50 belum serius. 4 Siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung sebesar 55,3 21 dari 31 siswa sedangkan 44,7 lainnya kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan metode TGT yang diterapkan oleh guru. 5 Siswa yang aktif dan berperan dalam kelompoknya saat mengerjakan tugas dari guru sebesar 57,9 22 dari 38 siswa, sedangkan yang lainnya hanya menunggu dan melihat teman yang lainnya selesai mengerjakan. 6 Dalam hubungannya dengan siswa lain selama pembelajaran maupun kerja kelompok, masih ada 15 orang yang tidak ikut berdiskusi bersama teman sekelompoknya. Mereka hanya berdiam diri saja. Jadi 60,5 siswa menjalin hubungan yang baik dengan siswa lain. 7 Siswa mampu menjawab 7 pertanyaan dari 11 pertanyaan yang diberikan guru pada saat pembelajaran berlangsung. Jadi tingkat ketercapaian interaksi guru dengan siswa dalam pembelajaran adalah 63,3 . 8 Tanggungjawab siswa di dalam tugas kelompok mencapai 76,3 yang dibuktikan dengan hanya 9 orang saja yang belum menyelesaikan tugas dengan baik. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa yang terlampir pada lampiran 17 dapat diidentifikasi bahwa siswa yang sudah mampu mengerjakan soal pilihan ganda dan esai materi pembatasan kemerdekaan dan konsekuensi kebebasan mengemukakan pendapat serta mendapatkan nilai 60 ke atas sebesar 62,2 23 dari 37 siswa, sedangkan 37,8 siswa lainnya belum sempurna dalam menyelesaikan soal yang diberikan, hal ini disebabkan mereka masih kesulitan memahami teori pembatasan kemerdekaan dan konsekuensi kebebasan mengemukakan pendapat. Hasil ini ditunjukkan tabel dibawah ini: 77 Tabel 8. Hasil tes siklus I Nilai Jumlah anak Persentase 95-100 - - 90-94 - - 85-89 1 2.7 80-84 3 8.1 75-79 3 8.1 70-74 4 10.8 65-69 4 10.8 60-64 8 21.7 55-59 11 29.7 50-54 3 8.1 45-49 - - Jumlah 37 100 Sumber : Data Primer dari Hasil Tes Siklus I Berdasarkan tabel 8 di atas dapat diperjelas melalui diagram di bawah ini: Diagram Ketuntasan Belajar Siklus I tidak tuntas 14 siswa 38 tuntas 23 siswa 62 Tidak tuntas Tuntas Gambar 7. Diagram Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I Dari hasil wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui hambatan dan kemudahan yang dialami siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn dengan TGT. Siswa yang tergolong ke dalam nilai yang baik berpendapat bahwa pembelajaran PKn dengan teknik TGT sangat menyenangkan, karena mereka merasa belum pernah diajar dengan mengunakan metode lain selain ceramah serta pembelajaran TGT sangat seru dan menantang. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Nia Kristianti mengatakan bahwa, ”Metode TGT yang diterapkan sangat menarik dan seru karena disertai dengan turnamen dan pemberian hadiah bagi pemenang turnamen.” Hal tersebut senada dengan 78 yang diungkapkan Rina Novita Dewi bahwa ”Pembelajaran dengan metode TGT sangat mengasyikkan dan membuat saya menjadi rajin belajar agar menang turnamen.” Namun siswa yang termasuk kelompok enggan mengikuti pembelajaran PKn dengan teknik TGT, menyatakan bahwa hambatan yang dialaminya adalah belum sepenuhnya teman yang ada dalam kelompoknya mau bekerjasama. Hal tersebut diungkapkan oleh Raflido Eko yang menyatakan bahwa, ”Sebagian teman dalam kelompoknya tidak mau bekerjasama dalam mengerjakan tugas kelompok, sehingga membuat saya malas mengikuti pelajaran.”

d. Analisis dan Refleksi Tindakan I

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENERAPAN METODE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI EKOSISTEM PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 3 73

STUDI KOMPARASI ANTARA METODE DISKUSI DENGAN METODE ROLE PLAYING DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn KELAS VII SMP N 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008 2009

0 7 96

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT Penerapan Metode Pembelajaran Team Game Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Siswa (PTK Pada Siswa Kelas VIII C Semester Genap SMP Negeri 1 Sambi Tahun Ajaran 2014/2

0 2 17

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT Penerapan Metode Pembelajaran Team Game Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Siswa (PTK Pada Siswa Kelas VIII C Semester Genap SMP Negeri 1 Sambi Tahun Ajaran 2014/2

0 3 11

PENERAPAN METODE TGT (TEAM GAME TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI Penerapan Metode TGT (Team Game Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Materi Ekosistem Siswa Kelas VII A SMP Negeri 3 Colomadu Tahun Ajar

0 1 18

PENDAHULUAN Penerapan Metode TGT (Team Game Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Materi Ekosistem Siswa Kelas VII A SMP Negeri 3 Colomadu Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 8

APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT JAUH GAYA MELENTING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 0 19