38
C. Kerangka Berpikir
Keberhasilan suatu pembelajaran itu tidak hanya dilihat dari hasil belajar saja, tetapi juga dilihat dari proses pembelajarannya. Penilaian terhadap hasil dan
proses belajar harus dilakukan secara seimbang. Penilaian terhadap proses belajar dan mengajar sering diabaikan, setidak-tidaknya kurang mendapat perhatian
dibandingkan dengan penilaian hasil belajar. Penilaian kualitas pembelajaran tidak hanya berorientasi pada hasil semata-mata, tetapi juga kepada proses.
Upaya perbaikan kualitas pembelajaran yang meliputi kualitas proses pembelajaran dan kualitas hasil belajar perlu diperhatikan dan ditingkatkan lagi.
Salah satu metode yang perlu diterapkan dalam peningkatan kualitas pembelajaran adalah metode team game tournament TGT. Metode TGT
merupakan suatu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status,
melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam
pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan
keterlibatan belajar. Melalui model pembelajaran kooperatif metode TGT ini diharapkan
kualitas pembelajaran PKn yang rendah akan meningkat. Siswa yang semula pasif dan merasa bosan akan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran PKn.
Penggunaan metode TGT dimaksudkan untuk mempermudah siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa termotivasi untuk terlibat secara aktif dan
tidak merasa cepat bosan dalam mengikuti proses pembelajaran karena belajar disertai dengan permainan. Selain suasana pembelajaran berubah menjadi aktif
dan menyenangkan, guru tidak lagi mengajar dengan metode konvensional. Guru menjadi mengajar dengan metode yang bervariasi
39
Gambar 4. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan