Dinding trakea terdiri dari 3 lapisan Suryo, 2010. Adapun 3 lapisan tersebut yaitu:
a. Lapisan luar, terdiri dari jaringan ikat;
b. Lapisan tengah, terdiri dari otot polos dan cincin tulang rawan; dan
c. Lapisan dalam, terdiri dari jaringan epithelium bersilia.
Trakea terdiri dari 16 sampai 20 cincin kartilagotulang rawan berbentuk-C yang dihubungkan oleh jaringan ikat dan otot polos. Tulang rawan berfungsi
mempertahankan agar trakea tetap terbuka; karena itu, ujung posterior dari cincin trakea dihubungkan oleh otot polos, yaitu di tempat trakea menempel pada
esophagus, yang memisahkannya dari tulang belakang Slonane, 2004. Trakea dilapisi oleh epithelium bersilia pada lapisan dalamnya. Silia ini akan bergerak
menuju ke atas ke arah laring; maka dengan gerakan ini debu dan butir-butir halus lainnya yang turut masuk bersama dengan udara dapat dikeluarkan Pearce, 2009.
Trakea marmut terisolasi dapat digunakan untuk menguji aktivitas reseptor muskarinik, histaminergik dan adrenergik. Selain itu, model ini dapat digunakan
untuk menguji senyawa yang menghambat bronkospasme. Hal ini digunakan untuk mendeteksi β-simpatomimetik, penyekat reseptor H
1
dan reseptor muskarinik Vogel, 2002.
2.5 Asma
Asma adalah suatu penyakit dengan adanya penyempitan saluran pernapasan yang berhubungan dengan hiperaktivitas otot polos, hipersekresi
mukus, edema dinding saluran pernapasan, dan infiltrasi sel inflamasi yang disebabkan berbagai macam rangsangan. Gejala klinis penyakit ini berupa
kesukaran bernapas yang disebabkan oleh penyempitan saluran pernapasan.
Universitas Sumatera Utara
Penyempitan saluran napas bersifat dinamis, derajat penyempitan dapat berubah, baik secara spontan maupun karena pemberian obat, dan kelainan dasarnya berupa
gangguan imunologi Alsagaff, 2010. Penyebab dari hiperaktivitas otot polos saluran pernapasan salah satunya
terjadi karena pengaktifan jalur saraf muskarinik oleh asetilkolin yang dapat menstimulasi kontraksi otot polos. Pemberian antagonis reseptor muskarinik akan
menghambat efek asetilkolin dengan cara berikatan dengan reseptor muskarinik sehingga dapat menghambat kontraksi otot polos dan mengurangi sekresi kelenjar
submukosa saluran pernapasan Supriyatno, 2010. Namun, obat seperti teofilin dapat juga merelaksasi otot polos saluran pernapasan secara langsung dengan
menghambat fosfodiesterase yang memecah cAMP Katzung, 2001.
2.6 Asetilkolin
Asetilkolin merupakan molekul ester-kolin yang pertama diidentifikasi sebagai neurotransmitter. Asetilkolin ACh disintesis di dalam susunan saraf
pusat oleh saraf yang badan selnya terdapat pada batang otak. ACh yang dihasilkan kemudian akan dilepas dari ujung presinaptik dan menduduki
reseptornya. ACh diambil kembali re-uptake ke ujung presinaptik setelah mengalami degradasi menjadi kolin dan asetat oleh enzim asetilkolinesterase.
ACh sebagai neurotransmitter dalam sistem motorik dan sistem saraf otonom harus dihilangkan dan diaktivasi dalam waktu tertentu Katzung, 2001.
Enzim-enzim yang berperan dalam sintesis dan degradasi ACh. a. Choline Acetyltransferase kolin asetiltransferase
Enzim ini mengkatalisa asetilasi kolin dengan asetil koenzim A disintesis di mitokondria dan tersedia dalam jumlah banyak di ujung saraf sehingga
Universitas Sumatera Utara
membentuk asetilkolin, kemudian asetilkolin ditransportasikan dari sitoplasma ke dalam vesikel-vesikel oleh sebuah antiporter sepanjang akson sampai ujungnya
Taylor dan Brown, 2006. Perkiraan jumlah ACh dalam vesikel sinaptik berkisar antara 1.000-50.000 molekul setiap vesikel. Dalam satu ujung saraf terdapat
300.000 atau lebih vesikel Fawcett, 2002. b. Acetylcholinesterase Asetilkolin esterase, AChE
AChE terdapat pada saraf kolinergik. Enzim ini mempunyai dua sisi pengikatan keduanya penting untuk degradasi ACh. Daerah anionik berfungsi
untuk pengikatan sebuah molekul ACh pada enzim. Begitu ACh terikat, reaksi hidrolisis terjadi pada sisi aktif yang disebut daerah esteratik. Di sini ACh terurai
menjadi kolin dan asam asetat. Kolin kemudian diambil lagi melalui sistem uptake kolin pada membran presinaps. Kolin ditransportasikan dari plasma ke dalam
terminal neuron oleh pembawa membran bergantung – natrium McCormick, 1989; Taylor dan Brown, 2006.
2.7 Reseptor Kolinergik