Pengujian Effective Concentration EC

3.6.4 Penyiapan larutan teofilin

Ditimbang secara seksama teofilin BM 180,16 gmol seberat 18,016 mg kemudian dilarutkan dalam 5 mL HCl 0,1 N. Diperoleh larutan baku teofilin konsentrasi 2x10 -2 M. Larutan teofilin 10 -4 M diperoleh dengan cara menambahkan 200 μL larutan teofilin 2x10 -2 M ke dalam organ bath yang telah berisi 40 mL larutan Kreb’s. 3.7 Tahap Pengujian 3.7.1 Preparasi organ Pada penelitian ini digunakan trakea terpisah marmut yang sebelumnya telah dipuasakan selama 24 jam. Marmut dikorbankan dengan cara dislokasi tulang belakang kepala cervix. Bagian dada atas dibedah sampai bagian leher. Trakea diambil kemudian dibersihkan dari lemak dan jaringan lain. Saat jaringan sudah rileks, dipotong trakea dengan arah melintang untuk mengambil 8-9 cincin trakea. Dengan menggunakan pinset, kedua ujung potongan cincin trakea diikat dengan benang pada masing-masing arah yang berlawanan. Benang bagian bawah trakea diikatkan pada batang penahan jaringan dan benang bagian atas trakea dihubungkan ke transduser. Kemudian dimasukkan kedalam organ bath yang diisi dengan 40 mL larutan Kreb’s, dengan suhu larutan 37 C dan diaerasi dengan karbogen secara terus menerus. Jaringan yang telah terisolasi diekuilibrasi selama 45 menit sampai diperoleh kondisi stabil Vogel, 2002.

3.7.2 Pengujian Effective Concentration EC

80 asetilkolin pada otot polos trakea Pengujian terhadap agonis muskarinik dilakukan untuk mengukur batas maksimun yang dapat ditunjukkan terhadap kontraksi trakea marmut, untuk Universitas Sumatera Utara mendapatkan harga EC 80 . Pengukuran kontraksi dilakukan secara bertingkat dengan pemberian seri konsentrasi asetilkolin 10 -8 sampai 3x10 -3 M. Trakea marmut yang telah diekuilibrasi selama 45 menit dengan pergantian larutan Kreb’s tiap 15 menit sebanyak tiga kali diberikan larutan asetilkolin klorida dengan konsentrasi dalam organ bath 10 -8 M sampai 3x10 -3 M otot polos trakea marmut menunjukkan respon kontraksi maksimum. Respons kontraksi otot polos trakea marmut yang terjadi akan tercatat pada rekorder. Pemberian seri konsentrasi asetilkolin 10 -8 sampai 3x10 -3 M pada otot polos trakea marmut dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Penambahan asetilkolin klorida secara kumulatif pada organ bath volume 40 mL Volume yang ditambahkan dalam organ bath μL Konsentrasi larutan asetilkolin klorida M Konsentrasi asetilkolin klorida dalam organ bath M 200 2x10 -6 10 -8 400 2x10 -6 3x10 -8 140 2x10 -5 10 -7 400 2x10 -5 3x10 -7 140 2x10 -4 10 -6 400 2x10 -4 3x10 -6 140 2x10 -3 10 -5 400 2x10 -3 3x10 -5 140 2x10 -2 10 -4 400 2x10 -2 3x10 -4 140 2x10 -1 10 -3 400 2x10 -1 3x10 -3 3.7.3 Pengujian efek relaksasi ekstrak etanol daun pugun tanoh pada otot polos trakea Trakea marmut yang telah diekuilibrasi selama 45 menit dengan pergantian larutan Kreb’s tiap 15 menit sebanyak tiga kali dikontraksi dengan pemberian 278 μL larutan asetilkolin klorida 2x10 -1 M sehingga diperoleh konsentrasi asetilkolin klorida 1,39x10 -3 M konsentrasi EC 80 asetilkolin dalam Universitas Sumatera Utara organ bath. Setelah diperoleh kondisi kontraksi maksimum yang stabil kemudian diberikan secara bertingkat ekstrak etanol daun pugun tanoh EEDPT sebanyak 125 μL sampai 1000 μL sehingga akan diperoleh konsentrasi dalam organ bath 1 mgmL sampai 8 mgmL. Respons yang terjadi akan tercatat pada rekorder. Pemberian seri konsentrasi EEDPT 1 mgmL sampai 8 mgmL pada otot polos trakea marmut dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Penambahan ekstrak etanol daun pugun tanoh secara kumulatif pada organ bath volume 40 mL Volume yang ditambahkan dalam organ bath μL Konsentrasi ekstrak etanol daun pugun tanoh mgmL Konsentrasi ekstrak etanol daun pugun tanoh dalam organ bath mgmL 125 320 1,00 125 320 2,00 125 320 3,00 125 320 4,00 125 320 5,00 125 320 6,00 125 320 7,00 125 320 8,00 3.7.4 Pengujian mekanisme efek relaksasi ekstrak etanol daun pugun tanoh pada otot polos trakea melalui penghambatan fosfodiesterase oleh teofilin Trakea marmut yang telah diekuilibrasi selama 45 menit dengan pergantian larutan Kreb’s tiap 15 menit sebanyak tiga kali diinkubasi selama 20 menit dengan pemberian teofilin 10 -4 M yang diperoleh dengan cara menambahkan 200 μL larutan teofilin 2x10 -2 M ke dalam organ bath. Kemudian trakea dikontraksi dengan pemberian 278 μL larutan asetilkolin klorida 2x10 -1 M sehingga akan diperoleh konsentrasi asetilkolin klorida 1,39x10 -3 M konsentrasi EC 80 asetilkolin dalam organ bath. Setelah diperoleh kondisi kontraksi maksimum yang stabil kemudian diberikan secara bertingkat EEDPT sebanyak 125 μL sampai 1000 μL sehingga diperoleh konsentrasi dalam organ bath 1 Universitas Sumatera Utara mgmL sampai 8 mgmL. Respons yang terjadi akan tercatat pada rekorder. Kurva hubungan konsentrasi EEDPT dan respons relaksasi kemudian dibandingkan dengan respons relaksasi akibat pemberian EEDPT yang tanpa diinkubasi awal dengan teofilin. 3.8 Data dan Analisis Data 3.8.1 Data

Dokumen yang terkait

Efek Relaksasi Ekstrak Etanol Daun Pugun Tanoh (Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut (Cavia porcellus) Terisolasi Secara In Vitro

8 98 122

Efek Relaksasi Ekstrak Etanol Daun Pugun Tanoh (Curanga Fel-Terrae (Lour) Merr.) Terhadap Otot Polos Trakea Marmut Terisolasi Dan Pengaruhnya Pada Fosfodiesterase

0 1 14

Efek Relaksasi Ekstrak Etanol Daun Pugun Tanoh (Curanga Fel-Terrae (Lour) Merr.) Terhadap Otot Polos Trakea Marmut Terisolasi Dan Pengaruhnya Pada Fosfodiesterase

0 0 2

Efek Relaksasi Ekstrak Etanol Daun Pugun Tanoh (Curanga Fel-Terrae (Lour) Merr.) Terhadap Otot Polos Trakea Marmut Terisolasi Dan Pengaruhnya Pada Fosfodiesterase

0 0 6

Efek Relaksasi Ekstrak Etanol Daun Pugun Tanoh (Curanga Fel-Terrae (Lour) Merr.) Terhadap Otot Polos Trakea Marmut Terisolasi Dan Pengaruhnya Pada Fosfodiesterase

0 0 14

Efek Relaksasi Ekstrak Etanol Daun Pugun Tanoh (Curanga Fel-Terrae (Lour) Merr.) Terhadap Otot Polos Trakea Marmut Terisolasi Dan Pengaruhnya Pada Fosfodiesterase

0 0 5

Efek Relaksasi Ekstrak Etanol Daun Pugun Tanoh (Curanga Fel-Terrae (Lour) Merr.) Terhadap Otot Polos Trakea Marmut Terisolasi Dan Pengaruhnya Pada Fosfodiesterase

0 0 16

Efek Relaksasi Ekstrak Etanol Daun Pugun Tanoh (Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut (Cavia porcellus) Terisolasi Secara In Vitro

0 0 45

Efek Relaksasi Ekstrak Etanol Daun Pugun Tanoh (Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut (Cavia porcellus) Terisolasi Secara In Vitro

0 0 16

Efek Relaksasi Ekstrak Etanol Daun Pugun Tanoh (Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut (Cavia porcellus) Terisolasi Secara In Vitro

1 3 16