anak ke 4 sebelum diberi aromaterapi lavender pretest adalah nyeri sedang sebanyak 5 orang 55,6 dengan rata-rata intensitas nyerinya adalah 2,22 dan
setelah diberi aromaterapi lavender posttest adalah nyeri sedang 5 orang 55,6 dengan rata-rata intensitas nyerinya adalah 1,56.
3. Rata-rata intensitas nyeri responden sebelum intervensi adalah 2,49 dengan
standar deviasi 0,637 dan rata-rata intensitas nyeri responden setelah intervensi adalah 1,73 dengan standar deviasi 0,633
4. Dari hasil uji statistik t-dependent diperoleh perbedaan rata-rata intensitas nyeri
sebelum dan sesudah intervensi adalah 0,756 dan nilai P = 0,00 P 0,05, maka dapat disimpulkan ada manfaat aromaterapi lavender terhadap
pengendalian nyeri persalinan kala I
B. Saran
1. Praktek Kebidanan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat manfaat aromaterapi lavender terhadap pengendalian nyeri persalinan kala I. Oleh sebab itu aromaterapi
lavender merupakan salah satu tekhnik non-farmakologi yang dapat memberikan manfaat sebagai pengendalian nyeri. Metode ini dapat
diinformasikan dan diterapkan sebagai salah satu intervensi disetiap praktek pelayanan kebidanan guna membantu ibu mengurangi rasa nyeri pada saat
persalinan. 2.
Pendidikan Kebidanan Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi informasi baru tentang
penanganan nyeri persalinan non farmakologi yang dapat membantu dalam mengendalikan nyeri pada saat persalinan dan bermanfaat bagi pengembangan
ilmu asuhan kebidanan, khususnya pada asuhan kebidanan II persalinan.
Universitas Sumatera Utara
3. Penelitian Kebidanan
Diharapkan pada peneliti selanjutnya melakukan penelitian ini dengan menggunakan desain penelitian quasy eksperimen dengan menggunakan
kelompok kontrol agar hasil yang diperoleh lebih baik dan dengan kriteria inklusi yang lebih spesifik seperti paritas.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, S. 2012, Desember 05. Efektivitas Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I. Diambil pada 30 November
2013, dari http:Jurnal.stikesfdk.ac.idjurnal. Hastono, S, P. 2001. Analisis Data. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia. APN. 2008. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Bare, B. G., dan Smeltzer, S. C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth. Jakarta : EGC.
Bobak, I. M., at all. 2004. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC Dewi, A, P. 2012. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Terhadap Intensitas Nyeri Pada
Ibu Bersalin Kala I Di Wilayah Kerja Puskesmas Gabus I Pati. Diambil pada 29 November 2013, dari http:perpusnwu.web.idkaryailmiahsharedbiblio.
Gondo, H, K. 2011. Pendekatan Non Farmakologis Untuk Mengurangi Nyeri Saat Persalinan. Diambil pada 30 November 2013, dari
http:www.Kalbemed.comportals625_185opinipendekatannonfarmakolog is.pdf .
Harian Pelita. 2013, September 30. Data Angka Kematian Ibu Hamil Menurut WHO. Diambil pada 29 November 2013, dari http:harian-pelita.pelitaonline.com.
Henderson, C. 2006. Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC.
Hidayat, A. 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.
Jones, Kathleen. 2004. Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC.
Maryunani, A. 2010. Nyeri DalamPersalinan. Jakarta: TIM. Notoatmodjo, S. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nuraisyah, Sitti. 2012. Pengaruh Teknik Hypnobirthing Terhadap Lamanya Proses Persalinan Di klinik Sumiariani, Medan: Tidak dipublikasikan
Price, Shirley., Price Len. 1997. Aromaterapi Bagi Profesi Kesehatan. Jakarta: EGC
Universitas Sumatera Utara
Poerwadi, R. 2006. Aromaterapi Sahabat Calon Ibu. Jakarta: Dian Rakyat. Rohim, A. 2010, September 16. Aromaterapi Lavender. Diambil pada 29 November
2013, dari http:arsmusic.worpress.com. Sharma, S. 2009. Aromaterapi. Tangerang: Karisma.
Sitohang, N. A., Siregar, F. L. S. 2012. Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah, Medan: Tidak dipublikasikan.
Smeltzer, S.C., Bare, B. G 2002. Textbook Of Medikal Surgical Nursing Brunner Suddarth.8
th
. Ed. H. Y. Kuncara, dkk, Trj. Jakarta : EGC Buku asli di terbitkan 1996.
Sulistyaningsih. 2012. Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumarah, Widyastuti, Y., Wiyati, N. 2009. Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta: Fitramaya.
Varney, dkk. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 2. Jakarta: EGC.
Walsh, V. L. 2007. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC Wijaya, A. M. 2011, September 20. Beberapa Data Proxy Kesehatan Indonesia
Tahun 20102011. Diambil pada 30 November 2013, dari http:www.infodokterku.comcomponentcontentarticle.
William. 2006. Obstetri Williwam Vol 1 Edisi 21. Jakarta: EGC.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN
Assalamualaikum Wr.WbSalam Sejahtera Dengan Hormat,
Nama saya Kismi asih Adethia, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang
berjudul “Manfaat Aromaterapi Lavender Terhadap Pengendalian Nyeri Persalinan Kala I”.
Kata aromaterapi berarti terapi dengan memakai minyak esensial yang ekstrak dan unsure kimianya diambil dengan utuh. Aromaterapi adalah bagian dari ilmu herbal
herbalism Poerwadi, 2006, hlm. 1. Menurut Franchomme dan Penoel 1990 dalam Price 1997, hlm. 181
menggunakan jenis-jenis minyak esensial analgesik yang banyak mengandung senyawa terpena, keton atau fenol dan mungkin pula eter fenolat untuk menentukan
manfaat pereda nyeri serta relaksasi bagi para wanita yang berada dalam proses persalinan karena perasaan nyeri secara otomatis akan menimbulkan relaksasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Kala I.
Kami akan melakukan wawancara terstruktur kepada bapakibu SdraSdri tentang : a.
Data demografi : Umur, paritas, pekerjaan dan pendidikan. Wawancara akan saya lakuk an sekitar 5 menit.
b. Memberikan aromaterapi lavender
c. Menilai intensitas nyeri
Universitas Sumatera Utara
Partisipasi Ibu bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan peneliti. Untuk
penelitian ini Ibu tidak akan dikenakan biaya apapun. Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu yang telah ikut berpartisipasi pada
penelitian ini. Keikutsertaan Ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.
Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan Ibu bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah dipersiapkan.
Medan, 2014 Peneliti
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN PSP INFORMED CONSENT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Umur
: Alamat
: Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “Manfaat Aromaterapi
Lavender Terhadap Pengendalian Nyeri Persalinan Kala I”. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian
tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Medan, 2014
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3
Prosedur Pemberian Aromaterapi Lavender
1. Defenisi
Aromaterapi berarti ‘pengobatan menggunakan wangi-wangian’. Istilah ini merujuk pada penggunaan minyak esensial dalam penyembuhan holistik untuk
memperbaiki kesehatan dan kenyamanan emosional dan dalam mengembalikan keseimbangan badan.
2. Tujuan
Untuk meredakan rasa nyeri karena sifat analgesik yang terkandung di dalam aromaterapi lavender dan membuat menjadi rileks
3. Persiapan :
a. Alat : Ruang bersalin dan tempat tidur pasien, tungku pemanas,
aromaterapi lavender, air dan jam tangan. b.
Pasien : Tidak sedang mendapat terapi obat-obatan seperti induksi, anti nyeri dan komplikasi persalinan
4. Tahap pelaksanaan :
a. Memberitahu ibu manfaat dan prosedur pelaksanaannya
b. Menganjurkan ibu mencari posisi yang nyaman seperti posisi berbaring
miring ke kiri dan ke kanan atau duduk c.
Peneliti mewawancarai responden bahwa benar dalam keadaan nyeri persalinan lalu meminta responden untuk menandatangani informed
consent. d.
Peneliti menanyakan data demografi pada ibu
Universitas Sumatera Utara
e. Peneliti memperlihatkan skala nyeri dan meminta responden menunjuk
pada skala nyeri mana yang responden rasakan pretest f.
Peneliti atau pegawai klinik meletakkan tungku pemanas yang berisi aromaterapi lavender dan lilin di bawah tempat tidur responden,
sebelumnya aromaterapi lavender yang berada di dalam tungku pemanas tersebut telah dicampur dengan 5 tetes ekstrak aromaterapi lavender ke
dalam air sebanyak 650 cc air. g.
Setelah responden diberi aromaterapi lavender selama 2 jam, peneliti meminta kembali kepada responden untuk menunjuk skala nyeri mana
yang responden rasakan posttest.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4
Protap Penelitian Tentang Manfaat Aromaterapi Lavender Terhadap Pengendalian Nyeri Persalinan Kala I di Klinik Sumiariani
Kecamatan Medan Johor Tahun 2014
1. Memperkenalkan diri kepada responden
2. Memberikan informed concent kepada responden dan mewawancarai
responden. 3.
Peneliti meminta pada responden untuk menunjuk skala nyeri yang dirasakannya sebelum diberi aromaterapi pretest.
4. Memberikan aromaterapi lavender pada responden
5. Peneliti meminta kembali pada reponden untuk menunjuk skala nyeri yang
dirasakannya setelah diberi aromaterapi lavender selam 2 jam posttest. 6.
Peneliti membandingkan intensitas nyeri sebelum diberikan aromaterapi levender pretest dan setelah diberikan aromaterapi lavender posttest pada
responden 7.
Peneliti menganalisis data yang sudah terkumpul dan disajikan dalam bentuk tabel
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5
KOESIONER PENELITIAN PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP INTENSITAS
NYERI PERSALINAN KALA I DI KLINIK SUMIARIANI
Petunjuk : Jawaban akan diisi oleh peneliti berdasarkan hasil wawancara dengan ibu dan ditulis pada tempat yang disediakan.
1. Nomor Kode
:
2. Usia
: 20 Tahun
20-35 Tahun 35 Tahun
3. Paritas Anak ke-
:
4. Pekerjaan
: Tidak Bekerja
Bekerja
5. Pendidikan
: SD
SMP SMU
Sarjana
6. Dilatasi serviks :
Universitas Sumatera Utara
A. PRETEST INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN KALA 1 FASE
AKTIF
1. Responden hanya menunjuk angka nyeri yang ibu rasakan berdasarkan skala
nyeri 0-10. 2.
Mengukur intensitas nyeri yang dirasakan oleh ibu sebelum diberi aromaterapi lavender pretest
Keterangan :
0 : Tidak nyeri. 1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.
4-6 : Nyeri sedang : secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti
perintah dengan baik. 7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti
perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi rasa
nyeri. 10 : Nyeri sangat berat : pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi,
memukul.
Universitas Sumatera Utara
B. POSTTEST INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN KALA 1 FASE AKTIF
1. Responden hanya menunjuk angka nyeri yang ibu rasakan berdasarkan skala
nyeri 0-10. 2.
Memberikan aromaterapi lavender pada ibu selama 2 jam 3.
Mengukur intensitas nyeri yang dirasakan oleh ibu setelah diberi aromaterapi lavender selama 2 jam posttest.
Keterangan :
0 : Tidak nyeri. 1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.
4-6 : Nyeri sedang : secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti
perintah dengan baik. 7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti
perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi rasa
nyeri. 10 : Nyeri sangat berat : pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi,
memukul.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7
Master Data No
Usia Paritas
Pekerjaan Pendidikan
Pretest Posttest
1. 1
3 1
2 3
2 2.
2 1
1 3
3 2
3. 2
4 1
3 3
2 4.
3 4
1 2
2 1
5. 2
4 1
2 2
1 6.
3 4
2 2
2 1
7. 2
3 1
3 2
1 8.
2 2
2 3
2 1
9. 2
1 2
4 3
2 10.
2 2
1 3
3 2
11. 2
1 2
3 2
1 12.
2 2
1 3
3 2
13. 2
2 1
2 2
1 14.
2 1
1 3
2 1
15. 2
3 1
2 1
2 16.
2 4
1 2
3 2
17. 1
1 1
3 3
2 18.
2 3
1 3
2 2
19. 1
2 1
2 3
2 20.
2 3
1 3
3 2
21. 2
3 1
3 2
1 22.
2 4
1 3
2 2
23. 2
2 2
4 3
3 24.
2 1
2 3
1 2
25. 3
4 1
3 2
1 26.
1 2
1 2
3 2
27. 2
3 1
3 3
1 28.
2 3
1 3
3 2
29. 2
4 1
4 3
2 30.
2 4
2 2
1 2
31. 2
3 1
3 3
2 32.
2 1
1 2
3 1
33. 1
1 2
4 3
3 34.
2 3
2 3
3 2
35. 2
1 1
2 3
1 36.
2 1
2 3
3 3
37. 3
3 1
3 3
1 38.
2 2
1 3
2 1
39. 2
1 1
3 2
2 40.
2 3
1 3
2 3
41. 2
3 2
2 3
2
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : Usia :
1 = 20 Tahun 2 = 20-35 Tahun
3 = 35 Tahun Paritas :
1 = Anak Pertama 2 = Anak ke 2
3 = Anak ke 3 4 = Anak ke 4
Pekerjaan : 1 = Tidak Bekerja
2 = Bekerja Pendidikan :
1 = SD 2 = SMP
3 = SMA 4 = Sarjana
Pretest dan Posttest : 0 = Tidak Nyeri
1 = Nyeri Ringan 2 = Nyeri Sedang
3 = Nyeri Berat 4 = Nyeri Sangat Berat
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8
Hasil Out Put Data Penelitian
A. Distribusi Frekuensi Responden
Usia
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 20
5 12.2
12.2 12.2
20-35 32
78.0 78.0
90.2 35
4 9.8
9.8 100.0
Total 41
100.0 100.0
Paritas
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1
11 26.8
26.8 26.8
2 8
19.5 19.5
46.3 3
13 31.7
31.7 78.0
4 9
22.0 22.0
100.0 Total
41 100.0
100.0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak
bekerja 30
73.2 73.2
73.2 Bekerja
11 26.8
26.8 100.0
Total 41
100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid SMP
13 31.7
31.7 31.7
SMA 24
58.5 58.5
90.2 Sarjana
4 9.8
9.8 100.0
Total 41
100.0 100.0
Universitas Sumatera Utara
B. Distribusi Intensitas Nyeri Berdasarkan Paritas