a. Teori Keregangan. Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas
tertentu. Setelah melewati batas waktu tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai.
b. Teori penurunan progesteron. Produksi progesteron menurun sehingga otot
rahim lebih sensitif terhadap oksitoksin. Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah mencapai tingkat penurunan progesteron tertentu.
c. Teori oksitoksin internal. Menurunnya kosentrasi progesteron akibat tuanya
kehamilan maka oksitoksin dapat meningkatkan aktivitas, sehingga persalinan dimulai.
d. Teori hipotalamus-pituitari dan glandula suprarenalis. Terdapat hubungan antara
hipotalamus pituitari dengan mulainya persalinan. Glandula suprarenal merupakan pemicu terjadinya persalinan.
e. Teori berkurangnya nutrisi. Bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil
konsepsi akan segera dikeluarkan. f.
Faktor lain. Tekanan pada ganglion dari pleksus frankenhauser yang terletak dibelakang serviks. Bila ganglion ini tertekan, maka kontraksi uterus dapat
dibangkitkan .
4. Tahap – Tahap dalam Persalinan
Dalam persalinan terbagi dalam empat tahap yaitu, a. Tahap pertama persalinan ditetapkan sebagai tahap yang berlangsung sejak terjadi kontraksi
uterus yang teratur sampai dilatasi serviks lengkap. Pada tahap pertama ini terbagi dalam tiga bagian : fase laten, selama fase laten banyak mengalami
kemajuan dari pada penurunan janin. Fase aktif dan fase transisi, dilatasi serviks dan penurunan bagian presentasi berlangsung lebih cepat. Tidak ada batasan
mutlak untuk lama tahap pertama persalinan hingga dapat dikatakan normal. b.
Universitas Sumatera Utara
Tahap kedua persalinan berlangsung sejak dilatasi serviks lengkap sampai janin lahir. c. Tahap ketiga persalinan berlangsung sejak janin lahir sampai plasenta
lahir . Plasenta biasanya lepas setelah tiga atau empat kontraksi uterus yang kuat, yakni setelah bayi lahir. Plasenta harus dilahirkan pada kontraksi uterus
berikutnya yaitu 45 sampai 60 menit . d. Tahap keempat persalinan berlangsung kira-kira dua jam setelah plasenta lahir. Periode ini merupakan masa pemulihan
yang tejadi segera jika homeostasis dengan baik. Masa ini merupakan periode yang penting untuk memantau adanya komplikasi, misalnya perdarahan
abnormal Bobak, 2004. hlm. 246.
5. Fase – Fase dalam Kala I Persalinan
Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat frekuensi dan kekuatannya hingga serviks membuka lengkap
10 cm. Kala satu persalinan terdiri atas dua fase yaitu : a.
Fase laten kala satu persalinan 1.Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap. 2. Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.
3. Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam. b. Fase aktif pada kala satu persalinan
1. Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap. 2. Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai lengkap atau 10 cm, akan terjadi
dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam nulipara atau primigravida atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm multipara
3. Terjadi penurunan bagian terbawah janin APN, 2005, hlm. 40.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep