kemungkinan robekan jaringan selama kontraksi. 6. Rasa nyeri pada setiap fase persalinan dihantarkan oleh segmen saraf yang berbeda-beda. Nyeri pada
kala I terutama berasal dari uterus. b.
Menurut kala persalinan Nyeri berkaitan dengan kala I persalinan adalah unik dimana nyeri ini
menyertai proses fisiologis normal. Nyeri selama kala I persalinan berasal dari :
1 Dilatasi serviks, dimana merupakan sumber nyeri yang utama.
2 Peregangan segmen uterus bawah.
3 Tekanan pada struktur-struktur yang berdekatan.
4 Hipoksia pada sel-sel otot uterus selama kontraksi Wesson, 2000
5 Area nyeri meliputi dinding abdomen bawah dan area-area pada bagian
lumbal bawah dan sakrum atas.
5. Keunikan Nyeri Persalinan
Menurut Maryunani 2010, hlm. 15 nyeri persalinan mempunyai keunikan dibandingkan nyeri lainnya karena :
a. Nyeri persalinan merupakan bagian dari proses yang normal sedangkan nyeri
yang lainnya biasanya mangikuti kondisi patologisnya. b.
Pada nyeri persalinan ada waktu untuk mempersiapkannya karena datangnya sudah dapat diperkirakan yaitu apabila sudah masuk proses persalinan.
c. Nyeri persalinan mempunyai batas dan dapat hilang dengan sendirinya self-
limiting d.
Nyeri persalinan tidak konstan tetapi bersifat intermitten : 1
Pada kala I, nyeri merupakan akibat penipisan dan pembukaan serviks. a. Pada pembukaan 0-3 cm, nyeri dirasakan sakit dan tidak nyaman.
Universitas Sumatera Utara
b. Pada pembukaan 4-7 cm, nyeri dirasakan agak menusuk. c. Pada pembukaan 7-10 cm, nyeri terasa menjadi lebih hebat, menusuk
dan kaku. 2. Pada awal II, nyeri timbul disebabkan oleh penurunan kepala janin yang
menekan dan menarik bagian-bagian di daerah panggul. e. Kelahiran bayi dan kondisi janin akan mempengaruhi kondisi emosional ibu
sehingga dapat berpengaruh pada rasa nyeri Rachmawati, 2003.
6. Faktor Yang Mempengaruhi Rasa Nyeri Persalinan
Faktor- faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan yaitu : a usia wanita yang sangat muda dan ibu yang tua mengeluh tingkat nyeri persalinan yang lebih
tinggi, b primipara mengalami nyeri yang lebih besar pada awal persalinan, sedangkan multipara mengalami peningkatan tingkat nyeri setelah proses
persalinan dengan penurunan cepat pada persalinan kala II, c wanita yang mempunyai pelvis kecil, bayi besar, bayi dengan presentasi abnormal, d wanita
yang mempunyai riwayat dismenorea dapat mengalami peningkatan persepsi
nyeri, kemungkinan karena produksi kelebihan prostaglandin, e kecemasan akan
meningkatkan respon individual terhadap rasa sakit, ketidaksiapan menjalani proses melahirkan, dukungan dan pendamping persalinan, takut terhadap hal
yang tidak diketahui, pengalaman buruk persalinan yang lalu juga akan menambah kecemasan, sehingga menimbulkan peningkatan ransang nosiseptif
pada tingkat korteks serebral dan peningkatan sekresi katekolamin yang juga meningkatkan ransang nosiseptif pada pelvis karena penurunan aliran darah dan
terjadi ketegangan otot, f faktor sosial dan budaya dimana beberapa budaya
mengharapkan stoicisme sabar dan membiarkannya sedang budaya yang
Universitas Sumatera Utara
lainnya mendorong keterbukaan untuk menyatakan perasaan Walsh, 2007. hal. 261.
7. Intensitas Nyeri dan Pengukuran Skala Nyeri