menganggap bahwa implementasi belum dilaksanakan secara penuhatau tidak sama sekali dilaksanakan.
122
B. Peran dan Fungsi GATT dan WTO dalam Menyelesaikan Sengketa
Perdagangan Internasional
Dalam rumusan
General Agreement on Tariff and Trade GATT
Penyelesaian sengketa perdagangan antar negara di Pasal XII mengenai konsultasi dan Pasal XXIII
yang menjelaskan mengenai kapan prosedur penyelesaian sengkta dapat digunakan, tujuannya jelas yaitu dalam rangka realisasi tujuan-tujuan
General Agreement on Tariff and Trade GATT
, melindungi keuntungan yang berasal dari perjanjian dan untuk penyelesaian sengketa itu sendiri. Namun, untuk memenuhi tujuan-tujuan
tersebut terjadi kebingungan pada negara-negara anggota mengenai prosedur penyelesaian sengketa dalam
General Agreement on Tariff and Trade GATT
itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan
General Agreement on Tariff and Trade GATT
tidak memiliki kesatuan prsedur penyelesaian sengketa melainkan terbentuk dalam mekanisme yang terpecah-pecah.
123
Banyaknya prosedur yang mengatur penyelesaian senketa dalam
General Agreement on Tariff and Trade GATT
memberi gambaran bahwa prosedur penyelesaian sengketa merupakan salah satu elemen yang samar. Hal tersebut
berakibat pada proses penyelesaian sengketa yang memakan waktu panjang yang dikarenakan pihak yang bersengketa dapat menunda-nunda proses penyelidikan oleh
panel atau sengaja mengulur-ulur waktu dalam pemeriksaan perkara jika merasa akan dirugikan oleh putusan. Selain itu kurang efektifnya sanksi menjadi sebuah
122
Christhophorus Barutu, Op.Cit, hal 55
123
Article XIII Agreement on Implementation of Article VI GATT 1994
permasalahan yang serius dalam Proses akhir penyelesaian sengketa dalam
General Agreement on Tariff and Trade GATT
Untuk menutupi kelemahan-kelemahan tersebut maka prosedur penyelesaian sengeketa terus mengalami penyempurnaan-
penyempurnaan dalam perundingan-perundingan pada Putaran Kennedy, Putaran Tokyo dan mencapai puncaknya pada Putaran Uruguay.
Upaya penyelesaian sengketa para pihak tidak diperkenankan menutup diri dengan menolak permintaan konsultasi dari anggota yang merasa dirugikan atau tidak
turut serta berpartisipasi dalam menyelesaikan sengkta perdagangan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam DSU sistem penyelesaian sengketa dalam WTO dibagi dalam
beberapa bagian yaitu didahului oleh Konsultasi Consultations, penilaian perkara oleh panel a phanel phase dan Peninjauan kembali atas putusan panel melalui Badan
Banding Appellate Body Riview. Dalam rangka menjalankan sistem penyelesaian sengketa baik berupa peraturan maupun prosedur, dalam
World Trade Organization WTO
terdapat sebuah Badan Penyelesaian Sengketa Dispute Settlement BodyDSB yang merupakan personifikasi dari Dewan Umum General Council.
Badan ini diberi wewenang untuk membentuk panel, menerima laporan dari panel dan Badan Banding, melakukan pengawasan pelaksanaan ketentuan dan rekomendasi.
Selain itu DSB mempunya kewenangan untuk memberi ijin bagi pihak yang menang untuk melakukan tindakan retilasi yang diberikan pada pihak yang kalah dalam
sengketa namun tidak melaksanakan putusan atau rekomendasi.
124
Terbentuknya World Trade Organization WTO sebagai suatu organisasi perdagangan multilateral, peranannya akan lebih meningkat daripada General
Agreement on Tariff and Trade GATT, yaitu:
124
Faisal Salam. Hukum Perdagangan Internasional. Jakarta: Rajawali Press. 2011. HAL. 458-459
a. Mengadministrasikan berbagai persetujuan yang dihasilkan putaran Uruguay
di bidang barang dan jasa, baik multilateral maupun plurilateral, serta mengawasi pelaksanaan komitmen akses pasar di bidang tariff maupun non
tariff.
b. Mengawasi praktik-praktik perdagangan internasional dengan cara regular
meninjau kebijaksanaan perdagangan negara anggotanya dan melalui prosedur notifikasi.
c. Sebagai forum dalam penyelesaian sengketa dan menyediakan mekanisme
konsiliasi guna mengatasi sengketa perdagangan yang timbul. d.
Menyediakan bantuan teknis yang diperlukan bagi anggotanya, termasuk bagi negara-negara berkembang dalam melaksanakan hasil putaran Uruguay.
e. Sebagai forum anggota negaranya untuk terus-menerus melakukan
perundingan pertukaran konsesi di bidang perdagangan guna mengurangi hambatan perdagangan dunia.
125
Persetujuan umum tariff dan perdagangan General Agreement on Tariff and TradeGATT merpukan suatu perjanjian perdagangan multilateral yang disepakati
pada tahun 1948 dimana tujuan pokoknya adalah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan guna tercapainya kesehjatraan umat manusia. Dengan
adanya kesepakatan putaran Uruguay pada tahun1994 di Marrkesh Maroko, dimulailah babak baru dalam hubungan perdagangan internasional, dengan demikian,
diharapkan perdagangan dunia yang bebas, adil, dan terbuka dapat dicapai.
Mengenai fungsi World Trade Organization WTO dapat dilihat dalam Article III WTO, yaitu:
a. mendukung pelaksanaan, pengaturan, dan penyelenggaraan persetujuan yang
telah dicapai untuk memujudkan sasaran perjanjian tersebut, b.
sebagai forum perundingan bagi negara-negara anggota mengenai perjanjian- perjanjian yang telah dicapai beserta lampiran-lampirannya, termasuk
keputusan-keputusan yang ditentukan kemudian dalam Perundingan Tingkat Menteri,
125
Thor B. Sinaga, Op.Cit, hal 120
c. mengatur pelaksanaan ketentuan mengenai penyelesaian sengketa
perdagangan; d.
mengatur mekanisme peninjauan kebijakan di bidang perdagangan, dan e.
menciptakan kerangka penentuan kebijakan ekonomi global berkerja sama dengan Dana Moneter Internasional IMF dan Bank Dunia World Bank,
serta badan-badan yang berafiliasi. Dari fungsi-fungsi WTO, tampak fungsi-fungsi tersebut merupakan upaya
untuk menafsirkan dan menjabarkan lebih lanjut tentang Multilateral Trade Agreements MTAs dan Plurilateral Trade Agreements PTAs, termasuk
mengawasi pelaksanaan maupun penyelesaian sengketa serta perbedaan pendapat mengenai perjanjian-perjanjian yang disepakati. World Trade Organization
WTO juga akan melakukan peninjauan atas implementasi perjanjian-perjanjian oleh setiap negara anggota dan menjatuhkan sanksi atas pelanggaran-pelanggaran
terhadap ketentuan-ketentuan dalam perjanjian. Dengan demikian, seperti halnya IMF dan World Bank, World Trade Organization WTO memiliki alat untuk
memaksa negara-neara anggota untuk mengikuti ketentuan-ketentuannya. Dengan fungsi-fungsi yang dipunyai World Trade Organization WTO tersebut,
menjadikan World Trade Organization WTO sekaligus sebagai forum bagi perundingan-perundingan selanjutnya di masa mendatang dalam perjanjian
multilateral.
126
Di dalam fungsi World Trade Organization WTO yang terpenting adalah melancarkan pelaksanaanya, pengadministrasiannya, serta lebih meningkatkan
126
https:hukuminvestasi.wordpress.com20100916fungsi-dan-peranan-wtohtml, diakses tanggal 6 April 2016
tujuan dan perjanjian pembentukan World Trade Organization WTO akan menjadi forum negoisasi bagi para anggota di bidang-bidang yang menyangkut
perdagangan multilateral, forum penyelesaian sengketa, dan melaksanakan peninjauan atas kebijaksanaan perdagangan. World Trade Organization WTO
dilengkapi dengan sejumlah organ yakni:
127
C. Keterlibatan Indonesia dalam Penyelesaian sengketa Perdagangan