BAB II PENGATURAN PENYELESAIAN SENGKETA DALAM GENERAL
AGREEMENT ON TARIFFS AND TRADE GATT DAN WORLD TRADE ORGANIZATION WTO
A. Sejarah Perjalanan GATT Menuju WTO
Pasca perang dunia kedua Negara-negara mencoba membangun suatu sistem perdagangan internasional melalui sekumpulan peraturan internasional
yang cukup rumit yang ketentuan-ketentuan pokoknya diatur dalam General Agreement on Tariff and Trade GATT yang ditandatangani pada tahun 1947.
Namun, dengan tidak mengecilkan arti yang telah dicapai General Agreement on Tariff and Trade GATT, masih terdapat suatu masalah besar yang senantiasa
mengancam kelancaran dan ketertiban perdagangan internasional yang tidak hanya efisiensi dan efektif, tetapi juga adil, yaitu karena masih terjadi
ketidakpatuhan Negara-negara terutama Negara ekonomi kuat Negara superpower terhadap ketentuan-ketentuan General Agreement on Tariff and
Trade GATT. Salah satu alasan yang menimbulkan ketidakpatuhan ini adalah kurang berfungsinya mekanisme penyelesaian sengketa.
25
General Agreement on Tariff and Trade GATT semula merupakan kondifikasi sementara mengenai peraturan hubungan perdagangan antar Negara
penandantangan 23 negara sambil menunggu berlakunya Piagam Havana dan ketentuan-ketentuan General Agreement on Tariff and Trade GATT tersebut
akan dimasukkan ke dalam Piagam Havana sebagai bagian dari peraturan
25
Christhophorus Barutu, Op.Cit, hal 1
perdagangan berdasar Piagam Havana. Karena piagam Havana gagal untuk diberlakukan, maka General Agreement on Tariff and Trade GATT akhirnya
menjadi instrument hukum yang berdiri sendiri. Untuk mengisi kekosongan hukum di bidang perdagangan internasional,
karena Piagam Havana gagal berlaku kemudian melalui sebuah Protocol of Provisional Application, General Agreement on Tariff and Trade GATT
diberlakukan mulai 1948. Semula General Agreement on Tariff and Trade GATT dimaksudkan berlaku sementara waktu sambil menunggu dibentuknya
perjanjian internasional yang permanen yang mengatur perdagangan internasional. Namun dalam praktik, hingga terbentuknya persetujuan World Trade
Organization WTO, General Agreement on Tariff and Trade GATT berlaku sebagai peraturan perdagangan internasional yang terpenting dan juga berperan
sebagai organisasi perdagangan internasional.
26
GATT sebenarnya hanya salah satu dari IX Chapters yang direncanakan menjadi isi dari Havana Charter mengenai pembentukan International Trade
Organization ITO pada tahun 1947, yaitu Chapter IV: Commercial Policy. NamunInternational Trade Organization ITO tidak berhasil didirikan,
Rencana pembentukan International Trade Organization ITO, yang merupakan satu dari 3 tiga kerangka Bretton Woods Institution. Kedua
organisasi lainnya adalah International Monetary Fund IMF dan International Bank for Reconstruction and Development IBRD yang sering dikenal
dengan World Bank.
26
Triyana Yohanes, Hukum Ekonomi Internasional, Yogyakarta : Penerbit Cahaya Atma Pustaka, 2015, hal 45
walaupun Havana Charter sudah disepakati dan ditandatangani oleh 53 negara pada Maret 1948. Hal tersebut dikarenakan Amerika Serikat menolak untuk
meratifikasinya di mana Kongres Amerika Serikat khawatir wewenangnya dalam menentukan kebijakan Amerika Serikat semakin berkurang.
27
The General Agreement on Tariffs and Trade GATT atau Persetujuan Umum Mengenai Tarif Perdagangan adalah suatu perjanjian internasional yang
sejarah lahirnya bertepatan dari sejarah lahirnya ITO Internasional Trade Organization. Tujuannya antara lain sebagai forum yang membahas dan
mengatur masalah perdagangan dan ketenagakerjaan internasional. Dasar pemikiran penyusunan GATT adalah kesepakatan yang memuat hasil-hasil
negosiasi tarif dan klausul-klausul perlindungan protektif guna mengatur komitmen tarif. GATT karenanya dirancang sebagai suatu persetujuan tambahan
yang posisinya dibawah piagam ITO. Tetapi tidak dirancang sebagai organisasi internasional. Menyadari piagam ITO tidak diratifikasi oleh negara pelaku utama
perekonomian dunia, negara-negara mengambil inisiatif untuk memberlakukan GATT melalui “Protocol of Provisional Appliacation” PPA yang
ditandatangani oleh 22 negara anggota asli GATT pada akhir tahun 1947. sejak itulah GATT kemudian diberlakukan dan perjalanan sejarah menunjukkan GATT
bahkan berubah menjadi organisasi internasional.
28
27
Orinton Purba, Fungsi Dan Peranan Wto Dalam Era Perdagangan Bebas, melalui https:hukuminvestasi.wordpress.com20100916fungsi-dan-peranan-wto.html, diakses tanggal
29 Mei 2016
28
Budi Harman, GATT Sebagai Organisasi Ekonomi Internasional, melalui http:budiharman.blogspot.co.id201409gatt-sebagai-organisasi-ekonomi.html, diakses tanggal
29 Mei 2016
Dalam konferensi internasional yang diselenggarakan setelah peran dunia II, perdagangan internasional semula akan diatur berdasar perjanjian internasional
multilateral di bawah the International Trade Organization ITO yang akan dijadikan sebagai salah satu organ khusus dari PBB. Melalui konferensi
internasional yang diselenggarakan dari tahun 1946 hingga 1948 dihasilkan Piagam Havana the Havana Charter yang merupakan peraturan dasar dari ITO.
Akan tetapi, Piagam Havana tersebut ternyata gagal untuk diberlakukan karena tidak diratifikasi mayoritas Negara-negara peserta perundingan, termasuk
Amerika Serikat. Oleh karena itu Piagam Havana tidak dapat diberlakukan dan ITO juga gagal terbentuknya sebagai organisasi perdagangan internasional di
bawah PBB.
29
Sejak tahun 1947-1994 sistem General Agreement on Tariff and Trade GATT memuat peraturan-peraturan mengenai perdagangan dunia dan
menghasilkan pertumbuhan perdagangan internasional tertinggi. Hampir setengah abad teks legal General Agreement on Tariff and Trade GATT masih tetap sama
sebagaimana pada tahun 1947 dengan beberapa penambahan diantaranya bentuk persetujuan disepakati oleh beberapa negara saja dan upaya-upaya pengurangan
tarif. Masalah-masalah perdagangan diselesaikan melalui serangkaian perundingan multilateral yang dikenal dengan nama “Putaran Perdagangan”
Trade Round”, sebagai upaya untuk mendorong liberalisasi perdagangan
29
Triyana Yohanes, Op.Cit, hal 44
internasional. Sebagai upaya mewujudkan cita-cita perbaikan ekonomi dunia yang hancur akibat perang dunia ke II.
30
Bersamaan dengan perundingan pembentukan Piagam Havana, sejumlah Negara juga melakukan perundingan-perundingan perdagangan internasional
berkaitan dengan konsesi tarif bea masuk timbal balik. Hasil perundingan tersebut kemudian dituangkan dalam the General Agreement on tariff and Trade
GATT tanggal 30 Oktober 1947. General Agreement on Tariff and Trade GATT semula merupakan kodifikasi sementara mengenai peraturan hubungan
perdagangan antar Negara penanda tangan ditanda tangani 23 negara sambil menunggu berlakunya Piagam Havana dan ketentuan-ketentuan General
Agreement on Tariff and Trade GATT 1947 tersebut akan dimasukkan ke dalam Piagam Havana sebagai bagian dari peraturan perdagangan berdasarkan Piagam
Havana sebagai bagian dari peraturan perdagangan berdasarkan Piagam Havana. Karena Piagam Havana gagal untuk diberlakukan, maka General Agreement on
Tariff and Trade GATT 1947 akhirnya menjadi instrument hukum yang berdiri sendiri.
31
Hasil dari perundingan General Agreement on Tariff and Trade GATT putaran Uruguay tersebut adalah disetujuinya persetujuan pembentukan WTO
beserta lampiran-lampirannya the Agreement Establishing the World Trade Organization and annexes. Dengan terbentuknya World Trade Organization
WTO, maka terealisir cita-cita masyarakat internasional untuk memiliki suatu organisasi internasional universal yang membidangi masalah-masalah
30
Hata. Perdagangan Internasional Dalam Sistem GATT dan WTO-Aspek-Aspek Hukum dan Non Hukum. Bandung: Refika Aditama, 2006, hal 53-56
31
Oliver Long dalam Triyana Yohanes, Op.Cit, hal 45
perdagangan dunia. Persetujuan tentang pembentukan World Trade Organization WTO tidak merupakan perjanjian internasional tunggal yang berdiri sendiri,
namun merupakan persetujuan internasional yang terdiri dari banyak instrument yang berkaitan dan merupakan satu kesatuan.
32
World Trade Organization WTO merupakan suatu fenomena menarik dalam hokum internasional. Ada sementara pengamat yang menyatakan bahwa
World Trade Organization WTO merupakan satu bentuk hukum internasional yang memiliki daya paksa sangat kuat yang antara lain ditunjukkan oleh jauh
lebih efektifnya mekanisme penyelesaian perselisihan di antara sesama Negara anggotanya dibandingkan yang pernah dimiliki GATT 1947. Sebagai pengganti
dari General Agreement on Tariffs and Trade GATT 1947 dalam kurun waktu sepuluh tahun World Trade Organization WTO telah memperhatikan efektivitas
dan effisiensi lebih besar dibandingkan dengan GATT 1947 selama hampir setengah abad keberadaannya.
33
World Trade Organization WTO merupakan salah satu organisasi internasional publik terbesar di bidang perdagangan pada saat ini. Sebagai sebuah
organisasi Negara di seluruh wilayah dunia, organisasi internasional dan kesatuan ekonomi yang memiliki otonomi penuh dalam melakukan perdagangan
internasionalnya pasal XXI ayat 1 dan pasal XXII ayat 1 persetujuan WTO. World Trade Organization WTO dibentuk melalui persetujuan tentang
pembentukan World Trade Organization WTO, yang mulai berlaku secara efektif di bidang perdagangan, dapat dikatakan World Trade Organization WTO
32
Ibid, hal 68
33
Hata, Hukum Internasional : Sejarah dan Perkembangan Hingga pasca Peran Dingin, Malang : Setara Press, 2012, hal 143
merupakan penerus dan perluasan dari organisasi perdagangan dunia sebelumnya yakni General Agreement on Tariff and Trade GATT.
34
Inisiatif pembentukan General Agreement on Tariff and Trade GATT muncul dari Amerika selama dan sesudah Perang Dunia II dimana diyakini bahwa
salah satu pendorong terjadinya perang tersebut adalah kondisi ekonomi dunia. Diyakini bahwa telah terjadi disfungsi ekonomi internasional pada masa itu.
Perlindungan terhadap tarif dan perdagangan dipandang memiliki tanggung jawab yang paling besar atas terjadinya depresi dan ketidakpercayaan yang tinggi antar
bangsa-bangsa berkaitan dengan isu perdagangan. Konflik yang terjadi itu merupakan konsekuensi dari ketidakpercayaan. Oleh karenanya, kemudian timbul
konsep bahwa situasi seperti itu hendaknya dapat diantisipasi dan perdagangan internasional pada masa akan datang harus dibuat sebebas mungkin. General
Agreement on Tariff and Trade GATT merupakan sebuah perjanjian multilateral yang bukan merupakan sebuah organisasi maupun institusi. General Agreement
on Tariff and Trade GATT, yang pada awalnya merupakan sebuah perjanjian multilateral, akhirnya dikembangkan sebagai sebuah institusi dan dalam
prakteknya beroperasi seperti sebuah organisasi internasional. Dengan diberlakukannya Protocol of Provisional Application, akhirnya General
Agreement on Tariff and Trade GATT dapat beroperasi antara tahun 1948 – 1994. Secara de facto, General Agreement on Tariff and Trade GATT mampu
mencapai hasil yang signifikan dalam meliberalisasi perdagangan dunia. Salah satu kunci keberhasilan General Agreement on Tariff and Trade GATT adalah
34
Triyana Yohanes, Op.Cit, hal 70
pada pengurangan tarif diantara para pihak anggota General Agreement on Tariff and Trade GATT. Namun, terdapat beberapa permasalahan yang substansi
dalam pelaksanaan GATT.
35
Dalam perjalanannya, General Agreement on Tariff and Trade GATT telah melakukan beberapa perundingan pertama di lakukan di Geneva,
Switzerland 1947, kemudian Annency France 1948 Torguay, Switzerland 1950, Geneva Switzerland 1956, Dillon round, Geneva 1960-1961, Kenedy
round, Geneva 1964-1967, Tokyo round, Geneva 1973-1979 dan terakhir Uruguay Round Marrakesh 1986-1994. Sejak keberadaan GATT 1948 sampai
terbentuknya WTO pada 1995, sudah dilakukan 8 delapan putaran perundingan perdagangan multilateral, dimana putaran perundingan kali ini, yaitu Doha
Development Agenda DDA atau Doha Round prosesnya memakan waktu paling lama, dan sampai saat ini belum berhasil diselesaikan. Putaran Uruguay yang
dipandang paling luas cakupannya bisa diselesaikan dalam waktu sekitar 9 sembilan tahun. Putaran Doha atau yang lebih kita kenal sebagai Doha
Development Round atau Doha Development Agenda DDA pada 2001, dimaksudkan sebagai langkah lanjutan agar tatanan perdagangan multilateral yang
ada bisa sesuai dengan situasi perdagangan terkini. Beberapa diantaranya menyangkut upaya agar perdagangan produk pertanian dan perdagangan jasa
dapat lebih bebas, menyempurnakan persetujuan-persetujuan yang sudah ada
35
Meria Utama, Hukum Ekonomi Internasional, Jakarta : PT Fikahati Aneska, 2012, hal 38
seperti misalnya Anti Dumping dan subsidies termasuk subsidi dibidang perikanan, fasilitasi perdagangan dan sebagainya
.
36
Perundingan Uruguay inilah yang dianggap salah satu perundingan yang paling menentukan perkembangan General Agreement on Tariff and Trade
GATT di masa yang akan datang. Putaran Uruguay merupakan putaran perundingan yang berlangsung lama dan mencangkup segi-segi pengaturan yang
lebih luas. Di sana tidak hanya dibicarakan mengenai masalah tarif dan non tarif saja tetapi juga masalah-masalah lain yang di golongkan sebagai aspek non trade
seperti, hak atas kekayaan intelektual, dan kepentingan negara-negara miskin yang harus diperhatikan. Kemudian pada putaran terakhir ini pula disahkan persetujuan
untuk membentuk sebuah organisasi perdagangan yang di sebut World Trade Organization WTO.
37
Disepakatinya General Agreement on Tariff and Trade GATT didasarkan pada pertimbangan bahwa hubungan perdagangan dan ekonomi antar
Negara harus dijalankan dengan sasaran untuk meningkatkan standar hidup, menjamin lapangan kerja dan meningkatkan penghasilan dan pemenuhan
kebutuhan, pemanfaatan sumber-sumber daya dunia sepenuhnya, serta memperluas produksi serta pertukaran barang. Cara untuk mencapai tujuan-tujuan
ini adalah dengan mengadakan pengaturan timbal balik dan saling menguntungkan untuk mengurangi tariff dan hambatan-hambatan perdagangan
lainnya serta menghilangkan diskriminasi dalam perdagangan internasional.
36
http:www.tabloiddiplomasi.orgprevious-isuue157-juli-20111152-diplomasi- perdagangan-multilateral.html
37
Alfonso, Antony. Japanese Language Patterns. Tokyo : Shopia University Centre of Aplied Linguistics, 1989, hal 18-28
Dalam tahun-tahun berikutnya berbagai tambahan dan penyempurnaan telah dilakukan melalui peraturan perundingan General Agreement on Tariff and Trade
GATT yang biasa disebut putaran perundingan round.
38
Pada tahun 1954-1955, teks General Agreement on Tariff and Trade GATT mengalami perubahan. Ada dua perubahan penting yang terjadi. Pertama,
dikeluarkannya protokol yang merubah bagian I dan Pasal XXIX dan XXX dan protokol yang merubah preambule dan bagian 2 dan 3. Protokol pertama
mensyaratkan penerimaan oleh semua Negara peserta. Namun karena Uruguay Round tidak meratifikasinya, protocol ini menjadi tidak berlaku sejak tanggal 1
Januari 1968. Sedangkan protokol kedua mulai berlaku sejak tanggal 28 November 1957. Pada tahun 1965, General Agreement on Tariff and Trade
GATT mendapat tambahan bagian baru, yaitu bagian keempat. Bagian ini berlaku secara de facto tanggal 8 Februari 1965 dan mulai berlaku efektif tanggal
27 Juni 1965. Bagian ini khusus mengatur kepentingan perluasan ekspor bagi Negara-negara berkembangan Pasal XXXVI – XXXVIII.
39
General Agreement on Tariff and Trade GATT didirikan berdasarkan suatu perjanjian internasional. Namun demikian perjanjian tersebut tidak
dimaksudkan untuk mendirikan sebuah organisasi internasional. General Agreement on Tariff and Trade GATT disepakati Negara-negara sambil
menunggu terbentuknya sebuah organisasi perdagangan dunia terbentuknya sebuah organisasi perdagangan dunia bernama International Trade Organization
yang ternyata tidak terwujud. Namun demikian tidak dapat dikatakan General
38
Hata, Op.Cit, hal 145
39
Huala Adolf, Op.Cit, hal 8
Agreement on Tariff and Trade GATT membentuk sebuah organisasi internasional. Dengan demikian persyaratan pertama tidak terpenuhi. Dalam
naungan General Agreement on Tariff and Trade GATT telah dibentuk berbagai organ. Organ-organ ini memiliki kompetensi atas dasar General Agreement on
Tariff and Trade GATT sendiri atau atas dasar keputusan organ General Agreement on Tariff and Trade GATT yang sudah ada. Jadi dapat dikatakan
bahwa persyaratan kedua telah terpenuhi. Selanjutnya General Agreement on Tariff and Trade GATT didirikan
berdasarkan hukum internasional karena General Agreement on Tariff and Trade GATT adalah sebuah perjanjian internasional, demikian juga perjanjian-
perjanjian lain dalam kerangka General Agreement on Tariff and Trade GATT. Kerjasama dalam General Agreement on Tariff and Trade GATT dimaksudkan
untuk berlangsung lama dan Negara-negara peserta mengejar tujuan yang sama. Jadi persyaratan lainnya pun terpenuhi. Jadi, secara hukum General Agreement on
Tariff and Trade GATT bukan sebuah organisasia internasional. Pengakuan sebagai organisasi internasional adalah perlu karena terkait legal capacity dari
organisasi tersebut dalam hukum internasional. Dalam pada itu sekalipun persyaratan sebagai organisasi internasional tidak terpenuhi namun tak dapat
disangkal bahwa General Agreement on Tariff and Trade GATT lebih dari sekedar sebuah perjanjian internasional. General Agreement on Tariff and Trade
GATT meletakkan kerangka tindakan para pihak dalam perjanjian contracting parties. Lebih dari itu General Agreement on Tariff and Trade GATT memiliki
organ-organ dan secretariat tetap yang berfungsi dengan baik sehingga eksistensinya sebagai organisais tidak dapat disangkal.
40
Putaran Tokyo gagal menyelesaikan masalah produk utama yang berkaitan dengan perdagangan produk pertanian dan penetapan persetujuan baru mengenai
“safeguards” emergency import measures. Meskipun demikian, serangkaian persetujuan mengenai hambatan non tarif telah muncul di berbagai perundingan,
yang dalam beberapa kasus menginterpretasikan peraturan General Agreement on Tariff and Trade GATT yang sudah ada. Selanjutnya adalah Putaran Uruguay
1986-1994 yang mengarah kepada pembentukan WTO. Putaran Uruguay memakan waktu 7,5 tahun. Putaran tersebut hampir mencakup semua bidang
perdagangan. Pada saat itu putaran tersebut nampaknya akan berakhir dengan kegagalan. Tetapi pada akhirnya Putaran Uruguay membawa perubahan besar
General Agreement on Tariffs and Trade GATT atau “Persetujuan Umum tentang Tarif dan Perdagangan” yang ditandatangani pada tahun 1947
adalah suatu kesepakatan multilateral yang mewajibkan Negara anggotanya untuk melakukan kerjasama ekonomi internasional. General Agreement on Tariff and
Trade GATT menuntut anggotanya untuk mengorganisasikan perdagangan luar negari mereka sesuai dengan prinsip perlakuan bangsa yang paling
menguntungkan mosr-favoured nation treatment. Yaitu, yang bertujuan untuk membuat perdagangan luar negeri sebebas mungkin melalui penurunan tingkat
tarif dan penghapusan hambatan kuota impor, an untuk memberikan pengarahan tertentu terhadap kebijakan perdagangan luar negeri Negara-negara tersebut.
40
Hata, Op.Cit, hal150
bagi sistem perdagangan dunia sejak diciptakannya General Agreement on Tariff and Trade GATT pada akhir Perang Dunia II. Meskipun mengalami kesulitan
dalam permulaan pembahasan, Putaran Uruguay memberikan hasil yang nyata. Hanya dalam waktu 2 tahun, para peserta telah menyetujui suatu paket
pemotongan atas bea masuk terhadap produk-produk dari negara berkembang, penyelesaian sengketa, dan menyepakati agar para anggota memberikan laporan
reguler mengenai kebijakan perdagangan. Hal ini merupakan langkah penting bagi peningkatan transparansi aturan perdagangan di seluruh dunia.
41
Pembentukan General Agreement on Tariff and Trade GATT dinyatakan bahwa perdagangan dan hubungan ekonomi internasional harus
bertujuan untuk meningkatkan standar-standar kehidupan global, yang mengusahakan tercapainya suatu tingkat penyerapan tenaga kerja sepenuhnya full
employment menjamin pertumbuhan pendapatan riil yang tinggi dan terus- menerus, mengamankan permintaan efektif, mengeksploitasi sepenuhnya sumber-
sumber daya dunia, dan barnag-barang dan berhasrat untuk mendukung pelaksanaan tujuan-tujuan ini sebagai akibat dari penandatanganan persetujuan
untuk menghilangkan tarif dan hambatan-hambatan perdagangan lainnya di dalam perdagangan internasional.
42
World Trade Organization WTO merupakan badan internasional yang mempromosikan liberalisasi perdagangan dan berkompeten untuk menghasilkan
aturan perdagangan antarnegara. Anggota World Trade Organization WTO yang
41
H.S Kartadjoemena, GATT dan WTO- Sistem, Forum, dan Lembaga Internasional di Bidang Perdagangan. Jakarta: UI Press, 2002
, hal 48
42
Apridar, Ekonomi Internasional: Sejarah, Teori, Konsep dan Permasalahan dalam Aplikasinya, Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu, 2009, hal 123
saat ini berjumlah 148 negara dan diperkirakan akan terus meningkat menandakan bahwa peranan badan dunia tersebut dalam mengatur perdagangan dunia semakin
besar dan penting. Disamping itu, sistem perdagangan multilateral tersebut juga memiliki implikasi secara langsung terhadap kebijakan perdagangan negara-
negara anggotanya, mengingat semkin tinggi interdepensi dan integrasi Negara- negara anggota ke dalam ekonomi global.
43
Perjanjian pembentukan World Trade Organization WTO merupakan perjanjian terpenting yang dihasilkan Putaran Uruguay. Dengan terbentuknya
World Trade Organization WTO, maka mulai 1 Januari 1995 persoalan tentang apakah General Agreement on Tariff and Trade GATT sebuah organisasi
internasional atau bukan sudah terjawab. General Agreement on Tariff and Trade GATT 1947 kini diintegrasikan ke dalam salah satu perjanjian yang merupakan
annex dari World Trade Organization WTO Agreement yakni Multilateral Agreement on Trade in Goods atau General Agreement on Tariff and Trade
GATT 1994.
44
B. Penyelesaian Sengketa Berdasarkan Kesepakatan GATT