Keputusan Pembelian Analisis pengaruh penetapan harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian; studi kasus pada Alfa mart Rempoa Sandratex

F. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan salah satu bentuk perilaku konsumen dalam menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli atau memakai suatu produk akan melalui sebuah proses di mana proses tersebut merupakan gambaran dari bagaimana konsumen menganalisis berbagai macam masukan untuk mengambil keputusan dalam melakukan pembelian. “Keterlibatan Konsumen Dan Pembuatan Keputusan Konsumen” Mowen 2000 mengemukakan bahwa tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu pembelian dipengaruhi oleh kepentingan personal yang dirasakan yang ditimbulkan oleh stimulus. Dengan perkataan lain, apakah seseorang merasa terlibat atau tidak terhadap suatu produk ditentukan oleh apakah dia merasa penting atau tidak dalam pengambilan keputusan pembelian produk. 1. Karakteristik yang Mempengaruhi Konsumen Untuk Membeli Kotler 2000 : 161 berpendapat bahwa pembelian konsumen amat sangat dipengaruhi oleh beberapa karakteristik dan karakteristik tersebut masih sulit dikendalikan oleh pemasar tetapi mereka harus memperhitungkan itu semua. 32 Gambar 2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen Sumber: Kotler 2000: 161 Budaya Budaya Sub Budaya Kelas Budaya Sosial Kelompok acuan Keluarga Peran dan status Pribadi Umur dan tahap daur hidup Pekerjaan Situasi ekonomi Gaya hidup Kepribadian Psikologi Motivasi Persepsi Pengetahuan Keyakinan dan sikap Pembeli a. Faktor Budaya Faktor-faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan meyangkut segala aspek dalam kehidupan manusia. Dan pemasar harus mengetahui peran yang dimainkan oleh: 1 Budaya Kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. 2 Sub Budaya Sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi. 33 3 Kelas Sosial Pembeli Divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya yang menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku yang serupa. Menurut basu Swastha dan Irawan Manajemen Pemasaran Modern:107 mayarakat kita dapat dikelompokan ke dalam tiga golongan yaitu: a Golongan Atas Yang termasuk dalam kelas ini antara lain: para pengusaha kaya dan para pejabat tinggi. b Golongan Menengah Yang termasuk dalam kelas ini antara lain: karyawan intansi pemerintah, pengusaha menengah. c Golongan Rendah Yang termasuk dalam kelas ini antara lain : para buruh pabrik, pegawai rendah, tukan becak, dan pedagang kecil. Faktor ini adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan tingkah laku seseorang yang berisi kumpulan-kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keuarga dan lembaga penting lainnya. b. Faktor Sosial Tingkah laku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh faktor- faktor sosial, seperti: 34 1 Kelompok Dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama. Kelompok ini juga mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembeliannya dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalan bertingkah laku. Oleh karena itu, konsumen selalu mengawasi kelompok tersebut baik tingkah laku fisik maupun mentalnya. Kelompok ini contohnya antara lain : serikat buruh, perkupulan agama, lingkungan tetangga, dan sebagainya. 2 Keluarga Anggota keluarga dapat sangat mempengaruhi tingkah laku pembelian. Keluarga adalah organisasi pembelian yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara mendalam. Setiap anggota keluarga memiliki selera dan keinginan yang berbeda. Perbedaan tersebut tergantung pada kerakteristik produk dan keluarga. Perilaku pembelian dari sebuah keluarga juga berubah-ubah sesuai dengan perkembangan tahap di dalam siklus kehidupan keluarga. Jenis produk yang banyak dibeli pada masing-masing tahapanya berbeda-beda. 3 Peran dan Status Sosial Konsumen Posisi setiap individu dalam setiap kelompok dapat ditentukan dalam bentuk peran dan status. 35 c. Faktor Pribadi Definisi kepribadian menurut basu Swastha dan Irawan adalah sebagai pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan untuk bertingkah laku. Sebenarnya, pengaruh sifat kepribadian konsumen terhadap pandangan dan perilaku pembeliannya adalah sangat umum; dan usaha-usaha untuk menghubungkan norma kepribadian dengan berbagai macam tindakan pembelian konsumen umumnya tidak berhasil. Namun para ahli tetap percaya bahwa kepribadian itu juga mempengaruhi perilaku pembelian seseorang. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti: 1 Umur Selera akan makanan, pakaian, perabotan, dan rekreasi sering berhubungan dengan umur. 2 Pekerjaan Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh individu tersebut juga akan mempengaruhi barang atau jasa yang akan dibeli. 3 Situasi Ekonomi Keadaan keuangan yang dimiliki oleh individu pada saat ini dan di masa yang akan datang. 4 Gaya Hidup Gaya hidup merupakan faktor yang ikut mempengaruhi pandangan dan perilaku pembelian konsumen. Hal itu sendiri 36 mempengaruhi kepercayaan, dan kepercayaan juga akan mempengaruhi gaya hidup seseorang. 5 Konsep diri pembeli Faktor lain yang ikut menentukan tingkah laku pembeli adalah konsep diri. Konsep diri merupakan cara seseorang untuk melihat dirinya sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri orang lain. Beberapa psikolog membedakan konsep diri ini ke dalam: Konsep diri sesungguhnya dan Konsep diri yang ideal cara yang dicita- citakan untuk melihat dirinya sendiri, d. Faktor Psikologis Pilihan barang yang dibeli oleh seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor psikologis yaitu: 1 Motivasi Kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan individu mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tadi. 2 Persepsi Proses yang dilalui individu dalam memilih, mengorganisasikan, dan menginterprestasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia. 3 Pengetahuan Perubahan dalam tingkah laku individu yang muncul dari pengalaman. 37 4 Keyakinan dan Sikap Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seeorang mengenai sesuatu, sedangkan sikap adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu objek atau ide yang relatif konsisten. 2. Proses Keputusan Pembelian Tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan untuk membeli, dan pemasar perlu memusatkan perhatiannya pada proses pembelian secara keseluruhan bukan hanya pada keputusan pembeli saja menurut Lamb, Hair dan Mcdaniel 2002: 142 adalah: a. Pengenalan Kebutuhan Need Recognition Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli akan merasakan perbedaan antara keadaan yang nyata dan keadaan yang diinginkannya. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yag belum perlu segera dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan- kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi. b. Pencarian Informasi Information Seacrh Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam 38 jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Kosumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber antara lain: 1 Sumber Pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan. 2 Sumber Kormersial: Man, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan. 3 Sumber Publik: media massa, organisasi penilai konsumen. 4 Sumber Pengalaman: penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk. c. Evaluasi Alternatif Evaluation of Alternaitves Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat pilihan. Pengevaluasian ini tidak dapat terpisah dari pengaruh sumber-sumber yang dimiliki waktu, uang, informasi maupun resiko keliru dalam pemilihan. d. Keputusan Membeli Purchase Setelah tahap-tahap sebelumnya dilakukan, sekarang tiba saatnya bagi pembeli untuk mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Jika dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah membeli, maka pembeli akan menjumpai serangkaian keputusan yang menyangkut jenis produk, bentuk produk, merk, penjual, kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembayarannya. e. Tingkah Laku Pasca Pembelian Post Purchase Behavior Tahap dari proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada 39 rasa puas atau tidak puas. Ada kemungkinan bahwa pembeli memiliki ketidak-sesuaian sesudah ia melakukan pembelian karena mungkin harganya dianggap terlalu mahal, atau mungkin karena tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran. 3. Tahap-tahap Siklus Pembelian Tiap kali konsumen membeli, konsumen akan mengalami yang biasa kita sebut siklus pembelian. Griffin 1995:19 menyatakan ada lima tahap siklus pembelian kembali: a. Kesadaran Awareness Langkah pertama dalam kesetian dimulai dimana pelanggan mengetahui akan produk atau jasa dari perusahaan tersebut. Pemberitahuan ini bisa melalui iklan, jasa pos, media cetak, informasi dari orang lain , komunikasi, dan kegiatan pemasaran. Pada tahap ini, pelanggan potensial mengetahui akan keberadaan perusahaan, namun terdapat sedikit janji. Hal ini dapat menyebabkan perusahaan lain mencari pelanggan sebelum berperusahaan semula memulai kegiatan. b. Pembelian Awal Initial Purchase Pembelian pertama kali adalah langkah yang penting dalam kemampuan untuk memelihara kesetian. Pertama pembelian adalah pembelian percobaan dan perusahaan dapat mempegaruhi pelanggan secara positif ataupun negatif dengan produk, karyawan, jasa dan bahkan lingkungan secara fisik. Pertama pembelian terjadi, 40 perusahaan mendapat kesempatan untuk sungguh-sungguh memulai memelihara pelanggan yang setia. c. Penilaian Setelah Membeli Post Purchase Evaluation Setelah pembelian terjadi, pelanggan secara sadar atau tidak sadar mengevaluasi transaksi. Jika pelanggan puas atau tidak cukup puas akan beralih ke produk atau jasa perusahaan lain. d. Keputusan untuk Membeli Kembali Decision To Purchase Komitmen untuk pembelian kembali adalah sikap yang paling penting dalam membangun kesetiaan bahkan lebih penting dari kepuasan. Keputusan untuk membeli kembali adalah langkah alami ketika pelanggan merasa memiliki perasaan emosional yag kuat terhadap produk atau jasa tersebut. Salah satu cara untuk mendapatkan keputusan pelanggan dalam membeli kembali adalah dengan menetapkan gagasan pada pikiran pelanggan bahwa dengan berpindah keperusahaan lain akan memakan biaya pada pelanggan. e. Pembelian Kembali Repurchase Langkah terakhir dalam tahap ini adalah pembelian kembali. Hal dasar yang harus diperhatikan dalam kesetiaan pelanggan adalah harus membeli lagi dan pada perusahaan yang sama. Pelanggan yang benar-benar loyal akan menolak persaingan dan akan membeli kembali dari perusahaan yang sama dimana sewaktu-waktu akan diperlukan. 41

G. Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh penetapan harga, promosi pemasaran dan brand image terhadap keputusan pembelian dan loyalitas konsumen: studi kasus pada sebagian masyarakat Bintaro Jaya

0 5 230

Pengaruh penetapan harga, produk, promosi dan poyalitas pelanggan terhadap keputusan pembelian

0 5 169

PENGARUH HARGA, PROMOSI, KUALITAS PRODUK, LOKASI DAN FASILITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PERUMAHAMAN Pengaruh Harga, Promosi, Kualitas Produk, Lokasi Dan Fasilitas Terhadap Keputusan Pembelian Perumahaman Di Wilayah Gentan Kabupaten Sukoharjo.

1 3 13

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN TOYOTA AVANZA Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Toyota Avanza (Studi kasus pada pt. Nasmoco solo bar

0 3 12

PENGARUH HARGA, PROMOSI, DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA Pengaruh Harga, Promosi dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Popeye Fried Chicken (Cabang UMS).

0 5 12

ANALISIS PENGARUH PELAYANAN, PROMOSI, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Analisis Pengaruh Pelayanan, Promosi, Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Di Matahari Departement Store (studi Kasus Matahari Departemen Stor

0 2 17

PENGARUH KUALITAS, HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK Pengaruh Kualitas, Harga, Lokasi Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Distro (Distributor Outlet)Rown Division Di Solo.

0 2 13

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA Analisis Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada UD. Aneka Karya Glass Di Surakarta.

0 2 15

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA Analisis Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada UD. Aneka Karya Glass Di Surakarta.

0 3 16

ANALISIS LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

0 1 15