g. Odd Prices
Kebijaksanaan harga ini biasanya memasang harga seperti Rp. 2.975 untuk harga seharusnya Rp. 3.000 dengan harga tersebut secara
psikologis konsumen merasa memperoleh untung besar, membayar Rp. 2.975 daripada Rp. 3.000.
h. Combination Offers
Saat ini banyak kita lihat produsen menjual sisir, minyak rambut dan cermin diikat dalam satu bentuk paket dengan harga jual Rp. 15.000,
hal seperti itulah yang disebutkan dengan Combination Offer.
D. Lokasi
1. Faktor-Faktor Pemilihan Lokasi Fandy Tjiptono 2005: 147, pemilihan lokasi harus memper-
timbangkan faktor-faktor sebagai berikut: a.
Akses: lokasi mudah dijangkau sarana transportasi umum. b.
Visibilitas: lokasi dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang norma.
c. Lalu lintas Traffic: disini ada dua hal yang perlu dipertimbangkan,
yaitu: 1
Banyaknya orang yang lalu lalang dapat memberikan peluang terjadinya impulse buying, yaitu keputusan pembelian seringkali
terjadi spontan, tanpa perencanaan. 2
Kepadatan dan kemacetan lalu lintas dapat pula menjadi
24
hambatan. d.
Tempat parkir yang luas, nyaman dan aman, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
e. Ekspansi: tersedianya tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha
dikemudian hari. f.
Lingkungan: daerah sekitar yang mendukung terhadap jasa yang ditawarkan.
g. Kompetisi: dengan melihat banyaknya pesaing dilokasi tersebut.
h. Peraturan pemerintah: dengan melihat peraturan pemerintah
mengenai penggunaan lokasi tersebut tatakota, peruntukkan dan lain-lain.
Selain lokasi, perusahaan juga harus memeperhatikan desain dan tata letak fasilitas jasa agar dapat memberikan sentuhan tersendiri bagi
calon pembeli. 2.
Desain dan Tata Letak Fasilitas Desain dan tata letak fasilitas jasa erat kaitannya dengan
pembentukan persepsi pelanggan, karena desain dan tata letak fasilitas jasa akan berpengaruh pada kualitas jasa yang ditawarkan kepada
pelanggan. Menurut Fandy Tjiptono 2005:148, faktor-faktor yang
berpengaruh dalam desain fasilitas jasa, yaitu: a.
Sifat dan tujuan organisasi jasa, desain disesuaikan pada peruntukan dari usaha.
25
b. Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang dan tempat, setiap
perusahaan jasa yang membutuhkan lokasi fisik untuk mendirikan fasilitas jasanya perlunya mempertimbangkan sejumlah faktor,
seperti kemampuan finacial, ketersediaan tanah, peraturan pemerintah berkenaan dengan kepemilikan tanah dan pembebasan
tanah, dan lain-lain. c.
Fleksibilas, desain sebaiknya memperhatikan rencana pengem- bangan operasionalnya dikemudian hari.
d. Faktor estetis, dalam merancang desain sebaiknya faktor estetis juga
diperhatikan, karena dengan fasilitas jasa yang tertata rapi, menarik dan estetis akan meningkatkan sikap positif pelanggan terhadap
sikap positif pelanggan terhadap produkjasa yang ditawarkan. e.
Masyarakat dan lingkungan sekitar, desain inteior sebaiknya juga memperhatikan kondisi masyarakat sekitar, baik yang berhubungan
dengan masalah sosial, budaya dan lingkungan hidup. f.
Biaya kontruksi dan operasi, biaya konstruksi dipengaruhi oleh kebutuhan energi ruangan, yang berkaitan dengan perubahan suhu.
Selain desain tata letak fasilitas jasa juga tidak kalah penting dalam menciptakan persepsi dari konsumen, oleh karena itu perusahaan
jasa perlu mengembangkan pemahaman akan respon pelanggan terhadap berbagai aspek tata letak fasilitas jasa.
Menurut Fandy Tjiptono 2005: 149, unsur-unsur yang perlu dipertimbangkan dalam tata letak tersebut meliputi:
26
a. Pertimbanganperencanaan spasial: aspek-aspek seperti simetri,
proporsi, tekstur, warna dikombinasikan dan dikembangkan untuk mendorong respon intelektual maupun emosional dari orang yang
melihatnya, respon inilah yang dipersepsikan sebagai kualitas visual. b.
Perencanaan ruangan: unsur ini mencakup perancangan interior dan arsitektur, seperti penempatan perabotan dan perlengkapan dalam
ruangan. c.
Perlengkapanperabotan: perlengkapanperabotan memiliki beberapa fungsi. Diantaranya sebagai sarana pelindung barang-barang
berharga berukuran kecil, sebagai barang pajangan, sebagai tanda penyambutan bagi para pelanggan, dan sebagai sesuatu yang
menunjukan status pemilik atau penggunanya. d.
Tata cahaya: dalam perencanaan tata letak faktor pencahayaan juga perlu dipertimbangkan.
e. Warna: banyak orang yang menyatakan bahwa warna memiliki
bahasanya sendiri, dimana warna dapat menggerakkan perasaan dan emosi. Warna juga dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kondisi,
misalnya dengan memberikan kesan rileks dipilih warna yang lembut.
E. Promosi