pengamanan pangan bagi kelompok rawan pangan transien mendadak karena bencana alam dan sosial.
d. Peningkatan pengembangan keamanan mutu dan gizi pangan.
5. Kebijakan dalam upaya pengentasan kemiskinan:
a. Mengurangi jumlah penduduk yang kelaparan sekurang –
kurangnya 1 per tahun sebagai komitmen Indonesia dalam deklarasi Roma Tahun 1996 pada KKT Pangan Dunia melaluo
Pembangunan Ketahanan Pangan di pedesaan dan perkotaan. b.
Mengembangkan desa mandiri pangan dan menggalang sumber – sumber dana masyarakat yang memadai yang dimulai pada
tahun 2005.
6. Kebijakan dalam pemberdayaan masyarakat dalam ketahanan
pangan: Meningkatkan pemberian bantuan langsung masyarakat baik
berupa dana penguatan modal bagi lembaga ekonomi pedesaan maupun bantuan dana berupa penguatan modal usaha kelompok
petani di pedesaan.
2.2 Konsep Dasar Statistika
Statistika merupakan cara – cara tertentu yang digunakan dalam
mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisa, dan memberi informasi serta interpretasi terhadap sekumpulan data. Sehingga
Universitas Sumatera Utara
kumpulan bahan keterangan yang dikumpulkan dapat memberi pengertian dan makna tertentu. Seperti pengambilan kesimpulan membuat estimasi dan juga
prediksi yang akan datang.
Ruang lingkup statistika meliputi statistika deduktif atau deskriptif dan statistika induktif atau inferensial. Statistika induktif terdiri dari menghimpun,
menyusun, mengolah, menyajikan dan menganalisa data angka. Sedangkan statistika deduktif adalah meliputi teori probability, distribusi teoritis,
distribusi sampling, penaksiran, pengujian hipotesa, korelasi, komparasi, dan regresi. Sumber data statistik dapat dikumpulkan langsung oleh peneliti dari
pihak yang bersangkutan, disebut dengan data primer. Dan data juga dapat juga diperoleh dari pihak lain atau data yang sudah ada disebut data sekunder.
2.3 Analisis Jalur
Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada
tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright Joreskog dan Sorbom, 1996; Johnson dan Wichern, 1992. Teknik analisis jalur sebenarnya
merupakan perkembangan korelasi yang diuraikan menjadi beberapa interpretasi akibat yang ditimbulkannya. Lebih lanjut, analisis jalur
mempunyai kedekatan dengan regresi berganda. Dengan kata lain, regresi berganda merupakan bentuk khusus dari analisis jalur. Teknik ini juga dikenal
sebagai model sebab akibat causing modeling. Penanaman ini didasarkan pada alas an bahwa analisis jalur memungkinkan pengguna dapat menguji
proposisi teoritis mengenai hubungan sebab akibat tanpa memanipulasi variabel-variabel Sarwono, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Analisis jalur adalah suatu teknik untuk menganalisa hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya
mempengaruh variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung Robert D. Rutherford 1993.
2.3 Pengertian Analisis Jalur