Hambatan Diversi di Pengadilan Negeri Medan Upaya Dalam Mengatasi Hambatan Pelaksanaan Diversi Di Pengadilan Negeri Medan

2. Hambatan Diversi di Pengadilan Negeri Medan

Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan diversi di Pengadilan Negeri Medan diantaranya adalah: 191 a. Korban danatau keluarga korban tidak mau melaksanakan diversi Korban ada rasa untuk melakukan pembalasan dengan melanjutkan perkara sampai ke pengadilan. b. Aparat Penegak Hukum Aparat penegak hukum yang menangani proses diversi tidak ada keseriusan dalam menyelesaikan kasus melalui diversi, ketidaksabaran dalam memberikan pandangan mengenai efek yang dapat diterima oleh pelaku dan korban di dalam persidangan, dan beban kerja yang terlalu banyak. c. Pandangan Masyarakat Pandangan masyarakat bahwa pelaku tindak pidana harus dipenjara atau hukuman lain yang setimpal. d. Pelaku tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kesepakatan Bilamana pihak korban meminta ganti rugi sedangkan keluarga Anak pelaku tidak mampu untuk membayar ganti rugi.

3. Upaya Dalam Mengatasi Hambatan Pelaksanaan Diversi Di Pengadilan Negeri Medan

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan diversi adalah sebagai berikut: 192 191 Hasil wawancara dengan Bapak Tumpanuli Marbun Hakim Pengadilan Negeri Medan tanggal 26 Januari 2016 Universitas Sumatera Utara a. Penyuluhan Kepada Masyarakat Pelaksanaan diversi dapat dilakukan dengan baik apabila masyarakat memahami apa maksud dari Diversi itu sendiri. Untuk itu pemerintah harus menunjukkan eksistensi diversi dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat terutama setiap kasus yang menyangkut anak baik sebagai pelaku maupun korban. b. Pengetahuan Masyarakat Pandangan masyarakat bahwa pelaku tindak pidana harus mendapat hukuman yang setimpal dapat dikatakan bersifat retributive justice, dimana suatu tindak pidana dituntut dengan menerapkan pembalsan. Pandangan inilah yang harus diubah, untuk itu perlulah sosialisasi kepada masyarakat bahwa dalam perkara anak dikenal istilah diversi dimana anak dapat didamaikan dengan keluarga korban atau pelaku dengan melaksanakan musyawarah melalui pendekatan keadilan restoratif restorative justice. c. Aparat Penegak Hukum Seorang aparat penegak hukum yang berpengalaman dibutuhkan dalam menangani diversi. Hakim yang melaksanakan diversi haruslah hakim anak yang telah mengikuti pelatihan secara khusus dan telah diberikan SK Surat Ketetapan khusus oleh Mahkamah Agung untuk menangani perkara anak yang ada di Pengadilan Negeri Medan. sertifikasi juga diperlukan untuk menentukan seorang aparat penegak 192 Hasil wawancara dengan Bapak Tumpanuli Marbun Hakim Pengadilan Negeri Medan tanggal 26 Januari 2016 Universitas Sumatera Utara hukum telah layak ditunjuk dalam penyelesaian penanganan anak yang berkonflik dengan hukum melalui proses diversi. Universitas Sumatera Utara 82

BAB IV KESIMPULAN