Depression Hasil Analisa Data Responden

yang langka banyak orang yang tidak mengetahui penyakit ini. Melalui grup yang diikuti oleh Vivi di United Kingdom, dimana anggotanya adalah orang dengan penyakit yang sama atau mirip, Vivi belajar banyak hal mengenai penyakit yang dia alami bahkan penyakit yang lebih parah atau lebih ringan darinya. Vivi juga mendapat banyak dukungan dari grup tersebut. Hal tersebut mendorong Vivi untuk membuat grup yang sama namun di Indonesia, agar banyak orang yang mengetahui penyakit ini dan dapat dengan cepat tanggap mengantisipasi orang yang terserang penyakit ini. Juga, orang-orang dengan penyakit yang sama dapat berbagi dan saling mendukung di grup tersebut. “[...], kalau misalnya Tuhan berkehendak, sudah bisa lebih kuat, sudah bisa bekerja selayaknya orang sehat, pengen juga apa, bentuk, bikin grup yang sakitnya yang langka. Yah, saling berbagilah disitu ya kan ” BW.4b.1244-1263h.46-47

4. Depression

Menjalani kehidupan selama kurang lebih empat tahun dengan penyakit kronis yang sampai saat ini belum diketahui kapan sembuh dan obat yang tepat untuk pasien penyakit ini, membuat Vivi bertanya kapan dia bisa sembuh. Vivi pernah berada di titik terlemah dalam hidupnya, tidak mampu berbuat apa-apa, tidak bisa bangkit dari tempat tidur, tidak bisa berjalan. Marah harus marah kepada siapapun Vivi tidak tahu. Kondisi dimana dia hanya bisa berbaring ditempat tidurnya dan hari berikutnya juga didapati masih dalam kondisi dan keadaan yang sama. Disaat seperti kedaan tersebut Vivi memikirkan kematian dirinya sendiri, namun Vivi menyadari tidak banyak yang bisa dia lakukan. Vivi Universitas Sumatera Utara hanya bisa pasrah dan terus berjuang untuk sembuh selagi masih diberikan Tuhan kesempatan untuk hidup. “[...], cuma di saat kita benar-benar lemah kali kan, aku nggak bisa ngapa- ngapain lagi loh, kalau dibiarkan aku di sini sampai besok aku akan tetap disini, nggak bisa aku bangkit sendiri ya kan, ya gimana tadi ya, pastilah kita memikirkan kematian tapi apa yang bisa kita lakukan kan dek selain berjuang dan berpasrah kan ” BW.6b.2311-2339h.86-87 Beberapa pasien dengan penyakit yang sama atau mirip dengan yang dialami Vivi telah menghadap kematian terlebih dahulu, padahal jika dibandingkan dengan tingkat keparahan penyakit, penyakit Vivilah yang lebih parah dibandingkan mereka. Hal ini juga membuat Vivi bertanya kepada Tuhan mengapa dia sangat lama dipanggil Tuhan dan merasa iri dengan mereka yang terlebih dahulu menghadap kematian karena menurut Vivi Tuhan lebih sayang kepada mereka yang lebih dahulu menghadap kematin. “[...], bertanya juga Tuhan maunya apa sih kalau memang, kadang iri juga sih dek sama teman-temanku yang sama sakitnya bahkan ada yang lebih parah dari aku yang di rumah sakit E terus ada juga katanya kan yang meninggal di rumah sakit AM yang terakhir ini, kadang iri juga, is Tuhan sayang kali rupanya sama orang itu ya atau Tuhan apanya maksudnya kenapa aku yang lebih parah dari mereka masih aku yang bertahan hidup ” BW.9b.3135-3151h.111-112

5. Acceptance