Pengukuran Kualitas Hidup Kualitas Hidup

dan kepuasan terhadap kesehatannya. Dapat disimpulkan bahwa kesehatan ini perlu dicapai untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang. 1,2 Saat ini, adanya hubungan kualitas hidup dengan kesehatan mendapat perhatian para ahli sehingga menjadi sebuah gagasan utama dalam menentukan kebijakan kesehatan pada negara-negara berkembang. Salah satu penyebabnya adalah karena kondisi kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kualitas hidup. Dampak yang ditimbulkan akibat kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan fisik, psikologis, sosial dan kegiatan sehari-hari. 25 2.4.1 Definisi Kualitas Hidup Pada umumnya kualitas hidup dapat didefenisikan sebagai tingkat kepuasan terhadap hidup. Kualitas hidup merupakan konsep yang lebih luas dari status kesehatan seseorang dan kesehatan sosial. Menurut Bowling, ada beberapa komponen yang terdapat dalam kualitas hidup yaitu kemampuan fungsional kemampuan sehari- hari, kemampuan untuk bekerja, tingkat kualitas sosial dan interaksi dalam masyarakat, kesehatan psikologi, kesehatan fisik dan kepuasan hidup. Shin dan Johnson menyatakan bahwa kualitas hidup terdiri atas kepentingan seseorang untuk memiliki kebahagiaan individu, kebutuhan, keinginan dan impian, keikutsertaan dalam berbagai aktivitas dan kepuasan terhadap diri sendiri dan orang lain. 1,3 Dalam pandangan kesehatan saat ini, aspek kualitas hidup perlu diperhatikan. Campbell menyatakan bahwa aspek kesehatan hanya salah satu dari 12 bagian kehidupan yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas hidup manusia seperti bagian komunitas, pendidikan, kehidupan keluarga, persahabatan, perumahan, pernikahan, kebangsaan, rukun tetangga, diri sendiri, tingkat kehidupan dan pekerjaan. 1

2.4.2 Pengukuran Kualitas Hidup

Hubungan antara kualitas hidup dan kesehatan rongga mulut didefinisikan sebagai suatu evaluasi, baik dari pandangan pribadi dan dunia medis, dipandang dari fungsional, psikologis, faktor sosial interaksi dan persepsi dan pengalaman trauma serta efek dari pengalaman yang tidak menyenangkan yang mana dapat Universitas Sumatera Utara mempengaruhi kesejahteraan individu. 25 Pengukuran kualitas hidup yang berkaitan dengan kesehatan ternyata telah dimulai dari tahun 1963 hingga saat ini, diantaranya Health Utilities Index Mark 3 HUI-3 dari Torrance dengan atribut: vision, hearing, speech, ambulation, dexterity, emotion, cognition, dan pain. Ada juga menurut Rosser indeks pada tahun 1982, yang disempurnakan oleh Centre for Health Economics, York University, Inggris 1994 dengan EuroQol-5D yang mengarah pada pengukuran 5 status kesehatan manusia, yaitu mobility, self-care, usual activities, paindiscomfort, dan anxietydepression. 1,3 Di Indonesia juga dikembangkan model pengukuran kualitas hidup manusia Indonesia yang terkait dengan kesehatan, yaitu Indonesia Health Related Quality of Live INA-HRQol, yang menghasilkan 12 komponen status kesehatan yang terdiri komponen fisik dan komponen non fisik. Komponen fisik diantaranya mobilitas, aktifitaskegiatan pribadi, aktifitaskegiatan umumsosial, pandanganpenglihatan, pendengaran, penciuman, rasa makanan, berbicarakomunikasi, pergerakan tangan, jari dan kaki, dan rasa sakit. Sedangkan komponen non fisik adalah emosi dan ingatan. 1,3 Di Australia Slade GD dan Spencer Aj mengembangkan alat ukur kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan mulut, yaitu Oral Health Impact profile OHIP-49. Konsep kualitas hidup ini dikembangkan dari konsep sehat WHO, yaitu respons individu dalam kehidupan sehari-hari terhadap fungsi fisik, psikis, dan sosial akibat suatu penyakit. Dalam teori ini terdapat tujuh dimensi dan tiap dimensi terdiri dari 4-9 butir pertanyaan sehingga keseluruhan pertanyaan terdiri dari 49 butir yang dikelompokan dalam teori Locker. Tujuh dimensi tersebut adalah keterbatasan fungsi, rasa sakit, ketidaknyamanan psikis, ketidakmampuan fisik, ketidakmampuan psikis, ketidakmampuan sosial, dan hambatan yang urutannya menurut hierarki. 1,2 Tahun 1997, Slade GD menyederhanakan OHIP yang terdiri dari 49 butir pertanyaan OHIP-49 menjadi OHIP dengan 14 butir pertanyaan OHIP-14. Penelitian ini dilakukan di Australia Selatan dan menggunakan 1217 sampel. OHIP- 14 ini juga berhubungan dengan tujuh dimensi yaitu keterbatasan fungsi, rasa sakit, ketidaknyamanan psikis, ketidakmampuan fisik, ketidakmampuan psikis, ketidak- Universitas Sumatera Utara mampuan sosial, dan hambatan. Setiap dimensi terdiri dari dua pertanyaan, dan menggunakan lima skala likert, yaitu 0 = tidak pernah, 1=sangat jarang, 2=kadang- kadang, 3=sering, dan 4=sangat sering. Total skor yang tinggi menunjukkan kualitas hidup yang rendah begitu pula sebaliknya. 9,10 Tabel 3. Alat ukur dimensi kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan mulut Oral Health Impact Profile -14 oleh Slade GD 9,10 No. Dimensi Kualitas Hidup Butir Pertanyaan 1 Keterbatasan fungsi  Kesulitan dalam mengucapkan kata-kata  Tidak dapat mengecap rasa dengan baik 2 Rasa sakit fisik  Sakit yang sangat dirongga mulut  Tidak nyaman mengunyah makanan 3 Ketidaknyamanan psikis  Merasa khawatir  Merasa tegang 4  Diet jumlah makanan yang dikonsumsi Ketidakmampuan fisik kurang memuaskan  Terhenti saat makan 5 Ketidakmampuan psikis  Sulit merasa rileks  Merasa malu 6 Ketidakmampuan sosial  Mudah tersinggung  Sulit melakukan pekerjaan sehari-hari 7 Hambatan  Hidup terasa kurang memuaskan  Sama sekali tidak dapat berfungsi Universitas Sumatera Utara

2.5 Kerangka Konsep