dapat menyebabkan plak mudah melekat dan membantu perkembangan karies gigi. Enamel terdiri atas kristal hidroksiapatit yang tersusun dalam prisma. Kepadatan
kristal enamel sangat menentukan kelarutan enamel. Semakin banyak enamel mengandung mineral maka kristal enamel semakin padat dan enamel akan semakin
resisten. Sampai saat ini diketahui bahwa email yang mengandung garam-garam fluor akan lebih tahan karies dibanding yang tidak mengandung fluor.
4,5,13
Daerah yang mudah diserang karies adalah:
14
1. Pit dan fisur pada permukaan oklusal molar dan premolar, pit bukal molar dan pit palatal insisif;
2.
Permukaan halus di daerah aproksimal sedikit di bawah titik kontak; 3. Email pada tepian di daerah leher gigi sedikit di atas tepi gingiva;
4. Permukaan akar yang terbuka, yang merupakan daerah tempat melekatnya
plak pada pasien dengan resesi gingiva karena penyakit periodonsium; 5. Tepi tumpatan yang tidak baik;
6. Permukaan gigi yang berdekatan dengan gigi tiruan dan jembatan.
b. Faktor agen atau mikroorganisme Plak gigi memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya karies.
Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk pada gigi dan melekat erat
pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Pada awal pembentukan plak, kokus gram positif merupakan jenis yang paling banyak dijumpai seperti Streptococcus
mutans, Streptococcus sanguis, Streptococcus mitis, dan Streptococcus salivarius serta beberapa strain lainnya.
4
W.D. Miller menunjukkan bahwa bakteri merupakan penyebab inflamasi di dalam pulpa. Bakteri atau produk-produknya masuk kedalam pulpa melalui suatu
keretakan pada dentin, karies maupun terbukanya pulpa. Reaksi pada pulpa yang meradang juga berbeda dari reaksi organ lainnya, yaitu tidak adanya ruangan yang
tersedia bagi pulpa yang bengkak karena pulpa seluruhnya tertutup oleh dentin yang keras, kecuali bagian foramen apikal. Bila proses inflamasi parah, maka akan meluas
Universitas Sumatera Utara
lebih dalam ke dalam pulpa dan gejala suatu reaksi akut akan mulai dirasakan. Eksudat inflamasi yang banyak bertumpuk menyebabkan rasa sakit karena mulai
menekan ujung saraf pulpa, hal ini menyebabkan gangguan dalam suplai nutrisional, banyak leukosit polimorfonuklear mati, dan terbentuk nanah, selanjutnya mengiritasi
sel saraf, dan daerah nekrosis mulai berkembang.
6
c. Faktor substrat atau diet Faktor substrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan plak karena
membantu perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada pada permukaan enamel. Selain itu, dapat mempengaruhi metabolisme bakteri dalam plak
dengan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi asam serta bahan lain dan menyebabkan timbulnya karies. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
orang yang banyak mengonsumsi karbohidrat terutama sukrosa cenderung mengalami kerusakan pada gigi, sebaliknya pada orang dengan diet yang banyak mengandung
lemak dan protein hanya sedikit atau sama sekali tidak mempunyai karies gigi. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa karbohidrat memegang peranan penting dalam
terjadinya karies.
4
d. Faktor waktu Secara umum, karies dianggap sebagai penyakit kronis pada manusia yang
berkembang dalam beberapa bulan atau tahun. Lamanya waktu yang dibutuhkan karies untuk berkembang menjadi suatu kavitas cukup bervariasi, diperkirakan 6-48
bulan.
4
2.1.2 Karies pada Remaja