commit to user
prestasi belajar mahasiswa yang di ajar dengan pembelajan non tematik. Dan juga motivasi juga berpengaruh terhadap prestasi belajar.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dari analisis deskriptif dan anava dua jalur dapat di lakukan pembahasan sebagai berikut:
1. Pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar Asuhan kebidanan
Ibu satu. Hasil perhitungan analisis variansi dua jalur, di peroleh Fo 114.549 F
tabel 3,94, sehingga dapat di katakana terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan model pembelajaran terhadap prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Ibu Satu. Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa model pembelajaran tematik memperoleh rata-rata prestasi yang lebih baik mean =
68,3 di bandingkan dengan pencapaian prestasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran non tematik mean = 50,59.
Penerimaan hipotesis pertama bahwa ada pengaruh dari model pembelajaran terhadap prestasi belajar menunjukkan bahwa model
pembelajaran tematik lebih efektif di bandingkan dengan model pembelajaran non tematik. Hal ini karena model pembelajaran tematik
mempunyai kelebihan dapat membengkitkan semangat, mahasiswa tidak jenuh dan dapat meningkatkan partisipasi mahasiswa. Metode ini di rancang
sedemikian rupa, menggabungkan beberapa tema sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih bermakna. Sedangkan model pembelajaran non
tematikconvensional di katakana model yang kono. Hal ini bagi mahasiswa daianggap membosankan karena seorang dosen mononton menerangkan
tanpa mengkaitkan satu hal dengan yang lain. Mahasiswa mengantuk, sehingga apa yang di sampaikan dosen tidak sepenuhnya di pahami.
Hal ini menguatkan teori yang di sampaikan oleh Tarmizi 2008, bahwa dosen harus merancang pengalaman belajar yang akan
mempengaruhi kebermaknaan belajar mahasiswa. Pengalaman belajar menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual yang menjadikan proses
commit to user
pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga mahasiswa memperoleh
keutuhan dan kebulatan pengetahuan, selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik akan sangat membantu mahasiswa, hal ini dilihat dari
tahap perkembangan mahasiswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan.
Model pembelajaran tematik dapat di gunakan secara team atau mandiri dengan catatan dosen yang bersangkutan mampu melaksanakannya. Alasan
di laksanakan pembelajaran tematik antara lain mampu mengetahui pemahaman mahasiswa mengenai kaitan tema satu dan yang lain yang
saling berhubungan, mengajarkan ketrampilan berfikir dan berbagi pengalaman. Dengan menggunakan model pembelajaran tematik, akan
merangsang analisis berfikir mahasiswa sehingga muncul kreatifitas dalam pemunculan ide, gagasan, prakarsa, dan terobosan baru dalam pemecahan
masalah di tinjau dari beberapa aspek. Segi positif dari model pembelajaran tematik adalah terciptanya suasana
kelas yang lebih hidup, sebab mahasiswa dan dosen mencurahkan perhatian dan pikirannya kepada topic yang sedang di diskusikan. Partisipasi
mahasiswa dalam model ini lebih baik. Model pembelajaran tematik dapat menaikkan prestasi kepbibadian individu seperti toleransi, demokrasi,
berfikir kritis, sistemstis, dan sabar. Suhermanto 2009, Mengemukakan bahwa kegiatan ini dilakukan
untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua standart kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran
yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Dalam model ini mahasiswa akan mengikuti proses berfikir sebelum sampai pada satu kesimpulan. Mahasiswa
di beri kesempatan mencoba intensif, ataupun memecahkan masalah dalam kelompok kecil. Dengan hal ini maka seluruh siswa tidak aka nada yang
tertinggal saat proses pemecahan masalahpembahasan tema. Sementara dengan menggunakan model pembelajaran non tematik
mahasiswa kurang bisa mencapai prestasi yang maksimal karena
commit to user
pembelajaran berpusat pada dosen dan di dominasi ceramah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam pendidikannya. Pendidikan merupakan
usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran danatau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat
Sisdiknas, 2003;49. Dalam prakteknya dosen sebagai sumber informasi utama yang mengambil peranan sentral dalam pembelajaran di kelas non
tematik, sedangkan pada model tematik mahasiswa akan lebih aktif dan mampu mengeluarkan ide dan gagasannya. Dengan demikian, model
pembelajaran tematik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 2.
Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu Satu.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi dua jalur, di peroleh nilai Fo = 62,773. Hasil perhitungan ini kemudian di konsultasikan dengan F
tabel dengan taraf signifikansi α=0,05 di peroleh F tabel 3,94. Jadi Fo
62,773 F tabel 3,94, sehingga dapat di katakan terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi belajar terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan
Ibu Satu. Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa motivasi tinggi memperoleh rata-rata prestasi belajar yang lebih baik mean = 65.92 di
bandingkan dengan pencapaian prestasi belajar dengan motivasi rendah mean = 52.98.
Penerimaan hipotesis kedua membuktikan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan selalu belajar keras, tangguh dan tidak mudah
putus asa, berorientasi ke depan, menyenangi tugas yang memiliki tingkat kesulitan tinggi. Menyenangi feed back yang cepat dan efisien mengenai
prestasinya serta mandiri. Selain itu juga bertanggung jawab dalam memecahkan masalah, akan memilih pasangan yang mempunyai
kemampuan serta berusaha lebih baik dari orang lain sehingga mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi tahu bagaimana memanfaatkan kemampuan
belajarnya secara maksimal, sehingga hasil belajarnya dapat optimal dan prestasi belajarnya lebih baik.
commit to user
Hal ini menguatkan pendapat yang di sampaikan oleh Santrock 2009 bahwa motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan
perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.
Motivasi merupakan factor pendorong belajar yang dating dari diri siswa. Motivasi ini banyak sekali jenisnya. Untuk menumbuhkannya pun
bervariasi caranya. Dalam suatu pembelajaran motivasi sangat penting dalam peningkatan prestasi mahasiswa. Motivasi belajar erat hubungannya
dengan aktifitas belajar yang di lakukan mahasiswa. Pada mahasiswa yang mempunyai motivasi tinggi akan selalu berusaha untuk belajar di setiap
waktu dan mementingkan untuk belajar daripada melakukan aktifitas lain yang tidak penting.
Menurut Santrock 2009, Siswa belajar karena di dorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan atau
cita-cita. Kekuatan mental itu dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya
belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi di pandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia
termasuk perilaku belajar. Dan motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan
perilaku individu belajar. Sebaliknya pada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah akan sulit
mencapai prestasi yang baik. Hal ini karena mereka malas belajar, mudah putus asa, tidak berorientasi ke depan, terpengaruh oleh lingkungan,
memiliki ketergantungan pada orang lain, sehingga mahasiswa cenderung harus mendapatkan arahan atau perintah agar dapat menentukan cara belajar
yang lebih efektif dalam memahami pelajaran. Doronganmotivasi merupakan kekuatan mental untuk melakukan
kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan,
pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi
commit to user
pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini
perilaku belajar Dimyati dkk, 2009:80-81. Oleh karena itu, motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting
karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah
bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik akan berhasil jika
mempunyai motivasi untuk belajar. Dengan adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif
dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran.Dengan demikian mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi lebih baik dalam pencapaian prestasi belajar
karena dapat mengaktifkan, menggerakkan dan mengarahkan serta menentukan cara belajar yang lebih efektif dalam memahami pelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran tanpa terpengaruh oleh lingkungan dan tidak tergantung oleh orang lain.
3. Pengaruh interaksi antara model pembelajaran tematik terhadap prestasi
belajar di tinjau dari motivasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu Satu. Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi dua jalur, di peroleh nilai
Fo = 8.779. Hasil perhitungan ini kemudian di konsultasikan dengan F tabel dengan taraf signifikansi
α=0,05 di peroleh F tabel 3,94. Jadi Jadi Fo 8.779 F tabel 3,94, sehingga dapat di simpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan dari interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu Satu.
Adanya pengaruh dari interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar Asuhan kebidanan Ibu
Satu menunjukkan bahwa dengan mengelompokkan mahasiswa yang termotivasi tinggi dan yang bermotivasi rendah dapat mempengaruhi
keefektifan metode mengajar yaitu dengan model pembelajaran tematik dalam mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
commit to user
Pembelajaran Tematik merupakan model pembelajaran yang memberikan makna bagi mahasiswa. Dalam hal ini mahasiswa di beri kesempatan yang
luas dalam tema yang di bahas. Oleh karena itu, mengkaitkan beberapa tema yang terkait proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata
pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga mahasiswa memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan, selain itu, dengan
penerapan pembelajaran tematik akan sangat membantu mahasiswa, hal ini dilihat dari tahap perkembangan mahasiswa yang masih melihat segala
sesuatu sebagai satu keutuhan. Terbukti memang pembelajaran tematik sangat berpengaruh. Hal ini juga di tunjang dengan motivasi awal mahasiswa dalam
belajar, Akan tetapi motivasi juga bisa di tingkatkan melalui dukungan dalam hal ini motivasi dapat di tingkatkan melalui pembelajaran tematik.
Dalam setiap perilaku manusia mempunyai tujuan yang hendak dicapai. keberadaan tujuan tersebut, menjadi tumpuan sinergi dengan para ahli teori
motivasi yang berusaha berfikir dan mencari cara agar manusia dapat didorong berkontribusi memenuhi kebutuhan dan keinginan belajar.
mahasiswa penting dimotivasi untuk mencapai tujuan dalam hal ini meningkatnya prestasi belajar. Tanpa motivasi mereka dalam keadaan tidak
bersemangat yang menjurus pada ketiadaan kontribusi bahkan terbuka peluang kontribusi yang merugikan. Teori hirarkhi kebutuhan Maslow menyiratkan
manusia bekerja dimotivasi oleh kebutuhan yang sesuai dengan waktu, keadaan serta pengalamannya. Mahasiswa termotivasi oleh kebutuhan yang
belum terpenuhi dimana tingkat kebutuhan yang lebih tinggi muncul setelah tingkatan sebelumnya. Masing-masing tingkatan kebutuhan tersebut, tidak lain
: kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, perwujudan diri. Dari fisiologis bergerak ke tingkat kebutuhan tertinggi, yaitu, perwujudan diri
secara bertahap. Terlepas menerima atau tidak kebutuhan berhierarki, mengetahui jenis-jenisnya adalah memberikan kontribusi silang saling
memenuhi. Ada dua situasi yang mempengaruhi mahasiswa saat belajar. Situasi
pertama,yaitu, pemuasan yang berarti sumber kepuasan seperti:prestasi,
commit to user
pengukuhan hasil kerja, daya tarik belajar, dan tanggung jawab serta kemajuan. Situasi kedua tidak lain ketidak puasan yang bersumber dari:
kebijakan, supervisi, uang, status, rasa aman, hubungan antar manusia, dan kondisi saat belajar. Dalam hal ini, jika situasi pertama tidak ada tidak
menimbulkan ketidak puasan berlebihan. Karena ketidakpuasan muncul dari tidak memperhatikan situasi kedua. Perhatian terhadap indikator situasi
pertama menjadi motivasi mahasiswa dalam belajar. Intensitas motif seseorang melakukan sesuatu adalah fungsi nilai setiap
hasil yang mungkin dicapai dengan persepsi kegunaannya. Motivasi sama dengan hasil dikali nilai terus hasil perhitungannya dikalikan kembali dengan
ekspektasi. Akan tetapi hal tersebut, bersyarat mahasiswa meletakkan nilai kepada sesuatu yang diharapkannya dan mempertimbangkan keyakinan
memberi sumbangan terhadap tujuan. Lantas kemampuan belajar dan persepsi yang akurat tentang peranannya dalam organisasi diperlukan. Demikian itu,
merupakan teori motivasi harapan. Persepsi usaha yang dilatarbelakangi kemampuan dan peranan belajar menghasilkan cara belajar yang efektif untuk
mencapai prestasi baik inisiatif sendiri maupun bukan inisiatif sendiri sehingga memperoleh prestasi yang layak dan kepuasan.
Kalau melihat tentang Teori motivasi prestasi menegaskan manusia bekerja didorong oleh kebutuhan prestasi, afiliasi, dan kekuasaan. Kebutuhan
prestasi tercermin dari keinginan seseorang mengambil tugas secara konsisten bertanggung jawab dimana untuk mencapai tujuannya ia berani mengahdapi
risiko serta memperhatikan feedback. Kebutuhan afiliasi ditunjukan oleh keinginan bersahabat, memperhatikan aspek antar pribadi, bekerja sama,
empati, dan efektif dalam bekerja. Sedangkan kebutuhan kekuasaan tampak pada seseorang yang mau untuk berpengaruh terhadap orang lain, cepat
tanggap terhadap masalah, aktif menjalankan kebijakan organisasi, senang membantu orang dengan mengesankan dan selalu menjaga prestasi, reputasi
serta posisinya.
commit to user
4. Ada Beda antar kelompok sel pembelajaran tematik dan non tematik di tinjau
dari motivasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu Pada mahasiswa kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya tahun 2010.
Dari uji Scheffe dengan taraf signifikansi α=0,05 di peroleh hasil pada
kelompok pembelajaran tematik dengan motivasi belajar tinggi : ada beda antara pembelajaran tematik dengan motivasi rendah 0,00, ada beda dengan
pembelajaran non temati yang mempunyai motivasi tinggi 0,00, ada beda antara kelompok sel pembelajaran non tematik yang mempunyai motivasi
rendah 0,00. Kelompok sel yang tidak ada beda yaitu 1 kelompok sel pembelajaran tematik yang mempunyai motivasi rendah dengan kelompok
pembelajaran non tematik yang mempunyai motivasi tinggi 0,274, 2 Kelompok pembelajaran non tematik yang mempunyai motivasi rendah dengan
pembelajaran non tematik yang mempunyai motivasi tinggi 0,09. Selain faktor metode pembelajaran, faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor lingkungan. Lingkungan merupakan suatu komponen sistem yang ikut menentukan keberhasilan proses
pendidikan. Dalam penelitian ini kondisi lingkungan kampus sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari mahasiswa yang sangat berpengaruh terhadap
prestasi belajar. Sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsung. Di Universitas muhammadiyah, selain mata kuliah berbasis
kompetensi di kembangkan juga di kembangkan pula nilai-nilai kehidupan. Oleh karena itu, lingkungan akademik menjadi wahana yang sangat dominan
bagi pengaruh dan pembentukan sikap, perilaku, dan prestasi seorang mahasiswa.
Lingkungan Akademik yang kondusif akan mendukung proses kegiatan belajar mengajar. Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan, pertumbuhan
dan perkembangan seseorang adalah keluarga. Banyak waktu dan kesempatan bagi anak untuk berjumpa dan berinteraksi dengan keluarga.
Perjumpaan dan interaksi tersebut sangat besar pengaruhnya bagi perilaku dan prestasi mahasiswa. Seiring dengan perkembangan jaman, dalam
kenyataannya tidak terasa telah terdapat pergeseran fungsi dan peranan orang
commit to user
tua terhadap pendidikan anaknya. Kebanyakan para orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya pada sekolah. Padahal seharusnya orang tua
memberikan perhatian dan semangat belajar yang lebih, karena waktu di rumah lebih banyak daripada di sekolah.
Mata kuliah Asuhan Kebidanan Ibu satu merupakan salah satu mata kuliah yang harus dikuasai oleh mahasiswa pada semester dua. Penguasaan
mahasiswa terhadap mata kuliah Asuhan Kebidanan Ibu satu dapat dilihat dari kemampuan dalam melakukan analisis terhadap kasus terkait dengan
kehamilan. Program studi Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya mempunyai harapan, mahasiswa mampu menguasai mata kuliah Asuhan
kebidanan ibu satu. Tetapi yang menjadi kendala adalah mata kuliah Asuhan Kebidanan Ibu satu dianggap sulit oleh mahasiswa.
Pada Pembelajaran tematik proses belajar tidak sekadar menghafal konsep-konsep atau fakta belaka, tetapi kegiatan menghubungkan konsep-
konsep untuk menghasilkan pemahaman yang lebih utuh. Hal ini sejalan dengan falsafah konstruktivisme yang menyatakan bahwa manusia
mengkontruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu
saja dari seorang guru kepada anak. Sebelum metode tematik ini ngetren, pembelajaran di kelas menggunakan metode pembelajaran dengan pola jam
pelajaran. Nah sekarang perbandingan keduanya, yaitu tematik dan pola jam pelajaran. Begini, Dengan memperhatikan kedua alasan diberlakukannya
pembelajaran tematik jelaslah bahwa pembelajaran tematik lebih baik dari pada pelajaran dengan pola mata kuliah. Model pembelajaran seperti ini
dapat diterapkan dalam pengembangan kompetensi akademik siswa terutama dalam mengembangkan daya kompetisi siswa melalui kegiatan ekstra
kurikuler. Cocok juga untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam mempersiapkan lomba pada berbagai mata pelajaran agar pembinanaan dapat
dilakukan secara kolaboratif oleh banyak guru. Lebih banyak guru yang turut membina, asal teorganisir dalam sistem yang sehat, akan menghasilkan
prestasi yang lebih baik.
commit to user
D. Keterbatasan Penelitian