PENGARUH PEMBELAJARAN TEMATIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI TINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN IBU SATU (PADA MAHASISWA KEBIDANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA TAHUN 2010)

(1)

commit to user

i

PENGARUH PEMBELAJARAN TEMATIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI TINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN IBU SATU

(PADA MAHASISWA KEBIDANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA TAHUN 2010)

TESIS

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajad Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh :

LUSI WAHYUNI NIM. S540908309

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN KELUARGA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010


(2)

commit to user

ii TESIS

PENGARUH PEMBELAJARAN TEMATIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI TINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN IBU SATU

(PADA MAHASISWA KEBIDANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA TAHUN 2010)

Disusun oleh

LUSI WAHYUNI NIM. S540908309

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Pada tanggal : ………

Pembimbing I Pembimbing II

Prof.Dr. Sunardi, M.Sc dr.Putu Suriyasa,M.S.,PKK,Sp.OK

NIP. 195409161977031001 NIP. 194811051981111001

Mengetahui :

Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, MM, M.Kes, PAK NIP. 194803131976101001


(3)

commit to user

iii

PENGARUH PEMBELAJARAN TEMATIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI TINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN IBU SATU

(PADA MAHASISWA KEBIDANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA TAHUN 2010)

Disusun oleh :

LUSI WAHYUNI

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji Pada tanggal :

Dewan Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua : Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr, MM, M.Kes, PAK ...

NIP. 194803131976101001

Sekretaris DR. Nunuk Suryani, M.Pd ...

NIP. 196611081990032001

Anggota : Prof. Dr. Sunardi, M.Sc ...

NIP. 195409161977031001

: dr.Putu Suriyasa,M.S.,PKK,Sp.OK ...

NIP. 194811051981111001

Mengetahui, Direktur PPS UNS

Surakarta, Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D NIP. 195708201985031004

Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr, MM, M.Kes, PAK NIP. 194803131976101001


(4)

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : LUSI WAHYUNI

NIM : S.540908309

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis saya yang berjudul : “PENGARUH PEMBELAJARAN TEMATIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI TINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN IBU SATU (PADA MAHASISWA KEBIDANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA TAHUN 2010)” adalah benar-benar karya otentik saya sendiri. Hal-hal yang terdapat dalam tesis ini dan yang bukan karya saya diberi tanda kutipan dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila diketahui di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Juli 2010

Yang membuat pernyataan,


(5)

commit to user

v

ABSTRAK

LUSI WAHYUNI, NIM S540908309, Pengaruh Pembelajaran Tematik terhadap prestasi belajar Asuhan kebidanan Ibu satu di tinjau dari motivasi belajar. Tesis, S2 Pendidikan Profesi Kesehatan program Pascasarjana Universitas Sebelas maret Surakarta,2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) apakah ada pengaruh pembelajaran tematik terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan satu, (2) adakah kaitan motivasi belajar dengan prestasi belajar Asuhan Kebidanan satu, (3) apakah terdapat interaksi pengaruh pembelajaran tematik dengan prestasi belajar di tinjau dari motivasi belajar terhadap asuhan kebidanan ibu satu.

Metode penelitian yang di gunakan adalah metode eksperimen. Penelitian di lakukan bulan Februari sampai dengan Juli 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya. Mahasiswa Kebidanan semester 2A sebagai perlakuan dan kelas 2B sebagai control. Karena populasinya kecil, maka tidak di lakukan sampling. Tehnik pengumpulan data menggunakan angket motivasi dan tes prestasi belajar. Tehnik Analisis data menggunakan Analisis varians dua Jalur.

Hasil analisis data pada taraf signifikan α = 0,05 sebagai berikut : (1) terdapat perbedaan pengaruh model pembelajaran tematik dan non tematik dengan prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu, hal ini di tunjukkan dengan Fo (114.549) > F tabel (3,94), di perkuat dengan mean pembelajaran tematik = 68,3 > non tematik 50,59. (2) terdapat perbedaan pengaruh motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu, di buktikan dengan hasil perhitungan Fo (62,773) > F tabel (3,94) di perkuat dengan mean motivasi tinggi 65.92 > motivasi rendah 52.98. (3) terdapat interaksi pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran dengan motivasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu, hal ini di buktikan dari hasil analisis variansi dua jalur di peroleh nilai Fo (8.779) > F tabel (3,94).

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah hipotesis yang telah di kemukakan terbukti kebenarannya, model pembelajaran tematik lebih baik daripada non tematik dan motivasi belajar tinggi lebih baik daripada motivasi rendah. Dengan demikian motivasi tinggi sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar, dan pembelajaran dengan metode tematik lebih tepat di laksanakan.

Kata kunci: Pembelajaran tematik, motivasi belajar, Asuhan Kebidanan Satu, prestasi belajar


(6)

commit to user

vi

ABSTRACT

LUSI WAHYUNI, S540908309. The Effect of Thematic Learning on the Learning Achievement in Midwifery Care One Viewed from the Learning Motivation. Thesis: The Core Interest of Health Profession Education, the Graduate Program in Family Medicine, Sebelas Maret University Surakarta 2010.

The objectives of this research are to investigate: (1) whether or not there is an effect of thematic learning on the learning achievement in Midwifery Care One; (2) whether or not there is a correlation between the learning motivation and the learning achievement in Midwifery Care One; and (3) whether or not there is an interaction of effect between the thematic learning and the learning motivation on the learning achievement in Midwifery Care One.

This research is an experimental one. It was conducted from February to July 2010. The population of the research was all of the midfery students of the Faculty of Health Science, Surabaya Muhammadyah University. Its samples consisted of two parralel classes of students in Grade I in Semester 2, i.e. Grade IA as an experimental group and Grade IB as a control group. Because its population was small, it did not use a certain sampling technique, but took all of the students as the samples of the research. The data of the research were gathered by using questionnaire of learning motivation and test of learning achievement. The data were analyzed by using a two-way analysis of variance (ANOVA) at the significance level of α = 0.05 .

The results of the analysis are as follows: (1) there is a difference of effect between the thematic learning model and the non-thematic learning model on the learning achievement in Midwifery Care One as indicated by F0 = 114.549 > Ftable

3.94, which is supported by the mean of thematic learning = 68.3 > that of the non-thematic learning = 50.59; (2) there is a difference of effect between the high learning motivation and the low learning motivation on the learning achievement in Midwifery Care One as shown by F0 = 62.773> Ftable = 3.94, which is supported

by the mean of the high learning motivation = 65.92 > that of the low learning motivation = 52.98; (3) there is a significant interaction of effect between the learning model and the learning motivation on the learning achievement in Midwifery Care One as revealed by the result of the analysis with the two-way analysis of variance (F0 = 8.779 > Ftable = 3.94.

Based on the results of the analysis, a conclusion I drawn that all of the proposed hypotheses in the research are verified; the thematic learning has a better effect than the non-thematic learning on the learning achievement in Midwifery Care One, and the high learning motivation has a better effect than the low learning motivation on the learning achievement in Midwifery Care One. Therefore, the learning is more appropriate to be approached with the thematic learning model accompanied with the high learning motivation.

Keywords: Thematic learning, learning motivation, Midwifery Care One, learning achievement.


(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini pada Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, minat utama Pendidikan Profesi Kesehatan, Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul : PENGARUH PEMBELAJARAN TEMATIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI TINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN IBU SATU (PADA MAHASISWA KEBIDANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA TAHUN 2010).

Penulisan tesis ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari

berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan

dan ucapan terima kasih kepada :

1. Prof..Dr. H. Muh. Samsulhadi, dr ,Sp.Kj, selaku Rektor Universitas

Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberi kesempatan kepada penulis

untuk menempuh prendidikan Pascasarjana(S-2).

2. Prof. Drs. Suranto, MSC, PhD, selaku Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Sebelas Maret yang telah meberikan ijin kepada penulis untuk

menyusun tesis ini.

3. Prof..Dr. Didik Tamtomo, dr, MM. M.Kes.PAK, selaku Ketua Program

Studi Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh


(8)

commit to user

viii

4. Prof Dr. Soenardi, M.Sc. selaku pembimbing I yang telah meluangkan

waktu dan mencurahkan perhatiannya kepada penulis, sejak awal hingga

selesainya penulisan tesis ini

5. Putu Suriyasa, dr, M.S.,PKK,Sp.OK. selaku pembimbing II yang dengan

penuh kesungguhan membimbing dan mengarahkan penulis dalam

penulisan tesis ini.

6. Prof.Dr. Zainuddin Maliki, M.Si, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Surabaya yang telah memberikan ijin kepada penulis

untuk melaksanakan penelitian dalam penyusunan tesis ini

7. Sukadiono, dr, MM, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah SurabayA, yang telah memberikan ijin kepada penulis

untuk melaksanakan penelitian dalam penyusunan tesis ini.

8. Segenap Civitas Akademika Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Surabaya, atas kerjasamanya sehingga penulis

mendapatkan fasilitas dan kemudahan dalam pclaksanaan penelitian tesis

ini.

9. Para mahasiswa (sebagai informan penelitian) atas kesediaannya

memberikan masukan kepada penulis sebagai sumber data penelitian.

10.Semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan kepada penulis

dalam penyusunan tesis ini, seperti : keluarga, suami, teman, sahabat,


(9)

commit to user

ix

Penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi pengelola pendidikan,

mahasiswa dan para pembaca yang budiman, namun penulis juga menyadari

bahwa tesis ini masih perlu penyempurnaan, untuk itu kritik dan saran akan

penulis terima dengan senang hati demi kebaikan bersama.

Akhirnya dengan tulus penulis berdoa semoga amal kebaikan semua pihak

mendapatkan pahala dan imbalan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.

Surakarta, Juli 2010


(10)

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……… ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI …… ………. iii

HALAMAN PERNYATAAN ……….. iv

ABSTRAK ……… v

ABSTRACT ……….. vi

KATA PENGANTAR ……….. vii

DAFTAR ISI ………. x

DAFTAR TABEL ………. xiii

DAFTAR GAMBAR ……… xv

DAFTAR LAMPIRAN ……… xvi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….. 1

B. Rumusan Masalah ………. 4

C. Tujuan Penelitian ………... 4

D. Manfaat Penelitian ………. 5

BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKAPIKIR DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematik ……… 6

2. Prestasi Belajar ………. 14

3. Motivasi Belajar ……… 17

4. Asuhan Kebidanan Ibu Satu ……….. 20

B. Penelitian yang relevan ……… 21

C. Kerangka Pikir ………... 22

D. Hipotesis ……… 24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian ………. 25


(11)

commit to user

xii

1. Metode ………... 26

2. Variabel Penelitian ………. 26

3. Definisi operasional ………. 27

C. Populasi, Sampel dan Sampling ……….. 30

D. Tehnik Pengunpulan data ………. 30

E. Tehnik Analisis Data………... 36

BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi data 1. Motivasi Belajar ……….. 39

2. Prestasi belajar ………. 43

3. Pembelajaran tematik, prestasi dan motivasi ………….. 46

B. Pengujian persyaratan Hipotesis ………. 1. Uji Normalitas data ………. 56

2. Uji Homogenitas data ………. 60

3. Uji Hipotesis ……… 61

4. Uji Pasca Hipotesis ……….. 62

C. Pembahasan Hasil Penelitian ………... 65

D. Keterbatasan Penelitian ……… 74

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN A. Simpulan ……….. 75

B. Implikasi ……….. 75

C. Saran ……… 76 DAFTAR PUSTAKA


(12)

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadwal kegiatan penelitian ………. 27

Tabel 2. Rancangan eksperimen ……….. 26

Tabel 3. Distribusi skor pernyataan soal yang mendukung ………… 34 Tabel 4. Distribusi skor pernyataan soal yang tidak mendukung …… 34 Tabel 5 Distribusi frekuensi Motivasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu 39 Tabel 6 Distribusi frekuensi Motivasi belajar pembelajaran tematik .. 41 Tabel 7 Distribusi frekuensi Motivasi belajar kelompok pembelajaran

nontematik ……….. 42

Tabel 8 Distribusi frekuensi Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu .44 Tabel 9 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu

dengan menggunakan pembelajaran tematik……… 45 Tabel 10 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu

satu dengan menggunakan pembelajaran non tematik………… 47

Tabel 11 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu

satu yang memiliki motivasi belajar tinggi ……… 48

Tabel 12 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu

satu yang memiliki motivasi belajar rendah ………. 50

Tabel 13 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang diajar dengan pembelajaran tematik dengan motivasi belajar tinggi ……….. 51

Tabel 14 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang diajar dengan pembelajaran tematik dengan motivasi belajar rendah ………. 53

Tabel 15 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang tidak diajar pembelajaran tematik dengan motivasi belajar tinggi ……….. 54

Tabel 16 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang tidak diajar dengan pembelajaran tematik dengan motivasi belajar rendah……… 55


(13)

commit to user

xiv

Tabel 17 Tabel Hasil Rangkuman Skor ……… 61

Tabel 18 Hasil Analisis Variansi Dua Jalur……….. 61


(14)

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Gambar bentuk pembelajaran tematik ……… 12

Gambar 2. Kerangka pikir Penelitian ……… 23 

Gambar 3. Histogram Motivasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu ……. 40 Gambar 4. Histogram Motivasi belajar pada kelompok pembelajaran

Tematik ……….. 41

Gambar 5. Histogram Motivasi belajar pada kelompok pembelajaran

Nontematik ………. 43  

 

Gambar 6. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu …. 44

Gambar 7 Histogram prestasi belajar mahasiswa yang di ajar

dengan pembelajaran tematik ………. 46

Gambar 8. Histogram prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu

satu dengan menggunakan pembelajaran non tematik…… 47

Gambar 9. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu

satu yang memiliki motivasi belajar tinggi………. 49

Gambar 10. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu

satu yang memiliki motivasi belajar rendah……… 50

Gambar 11.   Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu

satu yang memiliki motivasi belajar rendah……… 52

Gambar 12. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu

satu mahasiswa yang diajar dengan pembelajaran tematik dengan motivasi belajar rendah………. 53

Gambar 13. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu . mahasiswa yang tidak diajar pembelajaran tematik

dengan motivasi belajar tinggi ………. 54

Gambar 14. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang tidak diajar dengan pembelajaran tematik


(15)

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Angket motivasi belajar ……… 77

Lampiran 2. Kisi-kisi angket motivasi belajar ………. 80

Lampiran 3. Tes prestasi Asuhan Kebidanan Ibu satu ………. 82

Lampiran 4. Kisi-kisi tes prestasi belajar ……… 90

Lampiran 5. Kunci Jawaban tes prestasi ………. 94

Lampiran 6. Uji Coba angket motivasi dan Prestasi belajar ………... 96

Lampiran 7. Validitas Butir soal motivasi belajar ………. 100

Lampiran 8. Rekapitulasi motivasi belajar ……… 110

Lampiran 9. Rekapitulasi Pretasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu 119 Lampiran 10. Uji Homogenitas ……… 128


(16)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah sebagai lembaga formal yang melaksanakan pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan Bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, bekerja keras, berbudi pekerti luhur, berdisiplin, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, terampil, serta sehat jasmani dan rohani. Tidak dapat di pungkiri bahwa yang turut menentukan sikap, mental , perilaku, kepribadian dan kecerdasan mahasiswa adalah pendidikan, pengalaman dan latihan - latihan yang di berikan dan dialami serta pengalaman yang di lalui sejak kecil. Suatu kegiatan pembelajaran akan sangat bermakna bagi mahasiswa apabila kegiatan pembelajaran tersebut mengutamakan interaksi dan komunikasi yang baik antara dosen dan mahasiswa (Saiful S, 2009:1)

Artinya kegiatan pembelajaran yang di lakukan merupakan tempat bagi mahasiswa dalam mengembangkan potensi yang ada pada dirinya sehingga tujuan pendidikan yang akan di capai dapat terlaksana. Seperti yang di paparkan Ki Hajar Dewantara, bahwa pendidik haruslah Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madyo mbangun karsa, Tut Wuri Handayani. Ing Ngarsa Sung Tuladha artinya, bahwa pendidik haruslah menjadi contoh yang baik bagi peserta didiknya. Baik contoh secara pribadi maupun social, jelas terlihat bahwa pendidik haruslah mempunyai integritas yang tinggi. Ing Madyo Mbangun karso artinya, pendidik di posisikan sebagai motivator. Dimana setiap gerak yang di lakukan haruslah mampu menumbuhkan keinginan, peningkatan motivasi peserta didik untuk mengenal dan memahami lebih jauh tentang sesuatu hal yang baru dan baik. Tut Wuri Handayani artinya, pendidik merupakan sosok yang mempunyai kepribadian yang kuat, mampu menyumbangkan hal yang positif bagi dunia pendidikan. Tidak hanya memberikan pengawasan, tetapi harus memantau perjalanan akademik dan psikis mahasiswa (Mulyono A, 2003:121)


(17)

Untuk masuk menjadi mahasiswa kebidanan, beberapa mahasiswa mempunyai latar belakang yang berbeda-beda baik dari faktor intrinsik maupun ektrinsik. Faktor intrinsik misalnya bakat, minat maupun motivasi. Sedangkan faktor ekstrinsik antara lain lingkungan dimana sebelumnya mereka berada. Dari berbagai latar belakang ini mengakibatkan kemampuan berbagai masalah bagi beberapa orang mahasiswa. Misalnya mahasiswa masuk sekolah kebidanan karena orang tua yang sudah menjadi bidan, kelak nantinya diharapkan meneruskan tempat praktek yang sudah di rintis oleh ibunya. Maka dengan sedikit paksaan mereka memasuki sekolah kebidanan. Ada juga mahasiswa yang karena memang sudah mempunyai bakat dan minat untuk menjadi seorang bidan sehingga mereka sudah termotivasi di awal.

Dari berbagai latar belakang tersebut berdampak pada prestasi belajar mahasiswa. Dari 102 mahasiswa di dapatkan 35 mahasiswa yang mempunyai nilai yang masih rendah (D dan E) setelah mengikuti Uji ulang, 21 mahasiswa mempunyai nilai sedang (C dan BC) 46 mahasiswa mempunyai nilai yang baik (B dan A). Ini menunjukkan beberapa mahasiswa mempunyai prestasi belajar masih rendah. Padahal kalau di runtut ke belakang hasil belajar sejak sekolah menengah atas mereka tergolong mempunyai prestasi belajar yang baik. Hal ini perlu di cari factor apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi , sehingga keadaan seperti ini tidak berlarut-larut yang mengakibatkan beberapa kendala saat mereka di hadapkan langsung pada kenyataan di klinik. Ketidakmampuan pada fase di awal misalnya tentang Asuhan Kebidanan ibu 1akan berdampak pada mata pelajaran berikutnya. Karena semua mata kuliah selanjutnya, sangat memerlukan mata kuliah asuhan kebidanan ibu satu.

Hal – hal lain dalam penyampaian materi Asuhan Kebidanan satu dosen masih banyak menggunakan OHP dan di dominasi ceramah. Selain itu, mahasiswa juga di berikan kesempatan untuk mencoba kompetensi di laboratorium setelah semua materi tentang teoti selesai. Mereka melakukan simulasi menggunakan phantom. Hal ini di lakukan intensif dengan bantuan instruktur intensif, sehingga mahasiswa mempunyai kesempatan mencoba


(18)

satu persatu di bawah bimbingan dosen pembimbing. Pada kenyataannya, di klinik maupun pada evaluasi akhir pembelajaran tujuan belum bisa tercapai.

Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar seorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar. Motivasi instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datangnya dari luar diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatanbelajar. Dalam memberikan motivasi seorang dosen harus berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian mahasiswa kepada sasaran tertentu. Dengan adanya dorongan ini dalam diri mahasiswa akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara aktif (Santrock, 2008:517).

Untuk itu sudah selayaknya, dosen memiliki kemampuan kompetensi sesuai dengan tugasnya agar menjadi professional. Apalagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi demikian pesatnya, maka seorang dosen di tuntut mampu mengimbangi peningkatan tersebut dengan bekal kompetensi yang memadai. Melalui upaya peningkatan kompetensi yang dimiliki dosen, akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik dari generasi ke generasi. Dosen harus mampu membangkitkan semangat dan rasa keingin tahuan peserta didik, melalui sentuhan-sentuhan yang dilakukan dosen. Dosen mampu membangkitkannya, walaupun dari latar belakang peserta didik yang berbeda-beda (Santrock, 2008: 7-9).

Untuk itu dalam pembelajaran strategi, metode, atau pembelajaran yang di lakukan oleh dosen harusnya menjadi sesuatu yang tepat dan bermakna untuk memperoleh hasil yang optimal.Setiap metode pembelajaran yang di gunakan bertalian dengan tujuan belajar yang ingin di capai (Saiful S, 2009:201).


(19)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di ambil rumusan masalahnya adalah: Adakah pengaruh pembelajaran tematik terhadap prestasi belajar di tinjau dari motivasi belajar Asuhan Kebidanan ibu satu pada Mahasiswa Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya tahun 2010?.

C. Tujuan penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran tematik terhadap prestasi belajar di tinjau dari motivasi belajar Asuhan Kebidanan ibu satu pada mahasiswa Kebidanan Universitas Muhamadiyah Surabaya.

2. Tujuan khusus.

a. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran tematik terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan satu pada mahasiswa Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya

b. Untuk mengetahui kaitan motivasi belajar dengan prestasi belajar Asuhan Kebidanan satu pada mahasiswa Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya.

c. Untuk mengetahui interaksi pengaruh pembelajaran tematik dengan prestasi belajar di tinjau dari motivasi belajar terhadap asuhan kebidanan ibu satu pada mahasiswa Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya.


(20)

D. Manfaat penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini di harapkan dapat dipakai sebagai sumber informasi tentang upaya meningkatkan prestasi belajar mahasiswa melalui pembelajaran tematik.

b. Jika penelitian ini dirasakan dapat membantu, maka dapat di gunakan sebagai pertimbangan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran tematik.

2. Manfaat Praktis

- Terhadap Mahasiswa Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya prestasi belajarnya meningkat.

- Terhadap Mahasiswa yang lain dengan pembelajaran tematik, prestasi belajar dapat meningkat.


(21)

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. KAJIAN TEORI

A.1 PEMBELAJARAN TEMATIK 1. Pengertian

Kekuatan manusia ada penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan menerapkannya. Ilmu pengetahuan dibangun sekolah secara bertahap dan tersekat-sekat dalam banyak mata pelajaran, dalam banyak disiplin yang karakternya berbeda-beda. Namun, dalam penerapannya, siswa hampir selalu memerlukan pendekatan yang integratif, berbagai disiplin dan pendekatan itu diterapkan secara simultan dalam menyikapi berbagai gejala kehidupan scara kritis, dalam memecahkan berbagai masalah kehidupan.

Keterampilan untuk menggunakan berbagai disiplin ilmu secara simultan, sistematis dan logis sering tidak tergarap oleh sekolah. Masalahnya, sekolah lebih berkonsetrasi pada peningkatan kemampuan siswa dalam bidang agama, bahasa, matematika, sejarah dan yang lainnya. Memecahkan masalah bagaimana menggunakan berbagai bidang disiplin ilmu dalam menghadapi masalah kehidupan secara integratif sepertinya cukup diserahkan kepada siswa untuk mengembangkan kompetensinya secara alamiah.

Banyak lembaga pendidikan yang memberikan perhatian terhadap masalah itu. Di antaranya dengan mengembangkan kurikulum terpadu. Di beberapa sekolah unggul di Indonesia mengadopsi strategi pembelajaran ini sebagai ciri khas keunggulan proses pembelajaran. Dalam pembelajaran tematik memungkinkan satu tema tertentu dibahas dari berbagai disiplin ilmu. Contoh, tema pengelolaan sampah rumah tangga perkotaan dibahas dari sisi agama, sejarah, biologi, geografi, kimia, sehingga tema itu menjadi bahan pembahasan sejumlah mata pelajaran.

Untuk menerapkan model pembelajaran seperti itu memerlukan disain kurikulum yang berbeda dengan model pembelajaran per disiplin ilmu. Sekolah perlu menentukan tema-tema yang relevan dengan banyak Standan Kompetensi


(22)

dan Kompetensi dasar pada berbagai mata pelajaran. Perlu menetapkan tujuan pembelajaran pada tema-tema yang dipilih dan perlu mengembangkan kolaborasi pendidik sehingga tidak bekerja sendiri-sendiri.

Pembelajaran Tematik merupakan pembelajaran bermakna bagi mahasiswa. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu. Oleh karena itu, dosen harus merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar mahasiswa. Pengalaman belajar menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual yang menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga mahasiswa memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan, selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik akan sangat membantu mahasiswa, hal ini dilihat dari tahap perkembangan mahasiswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan.

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada mahasiswa, Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pembicaraan. Dengan tema diharapkan akan memberikan keuntungan, diantaranya adalah (Tarmizi, 2008).

a. Mahasiswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu.

b. Mahasiswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama.

c. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.

d. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi mahasiswa.

e. Mahasiswa mampu lebih merasakan manfaat dan maka belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.

f. Mahasiswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain.

g. Dosen dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan dapat dipersiapkan sekaligus diberikan dalam dua atau tiga kali pertemuan,


(23)

sedangkan selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial dan pengayaan.

2. Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik

Menurut Tarmizi (2008).Kelebihan dan kelemahan pembelajaran tematik yaitu a. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik. b. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan

tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.

c. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.

d. Mengembangkan keterampilan berfikir anak didik sesuai dengan persoalan yang dihadapi.

e. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.

f. Memiliki sikap toleransi komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain. g. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang

dihadapi dalam lingkungan peserta didik. Manfaat Pembelajaran Tematik

Penerapan kurikulum terpada pada pelaksanaan pembelajaran tematik memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Penggabungan banyak kompetensi dasar, indikator, serta isi mata pelajaran menghemat waktu karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan,

2. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna materi dalam konteks kehidupan yang fokus pada penguasaan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan hidup.

3. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.

4. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat,

Selain memiliki kelebihan pembelajaran tematik juga memilki kelemahan, adapun kelemahan pembelajaran tematik terjadi jika dilakukan oleh dosen tunggal, Misalnya seorang dosen kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema


(24)

sehingga pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran.

3. Hal-hal yang perlu di siapkan.

Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik ada hal-hal yang perlu dilakukan (Suhermanto,2009).

a. Pemetaan Kompetensi Dasar

Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua standart kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Kegiatan yang dilakukan adalah :

1. Penjabaran standart kompetensi dan kompetensi dasar kedalam indikator 2. Menentukan tema

a. Identifikasi dan analisis standart kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.

b. Menetapkan Jaringan Tema

Buatlah jaringan tema yaitu menghubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema pemersatu.

c. Penyusunan Silabus

Hasil seluruh proses yang dilakukan pada tahap-tahap sebelumya dijadikan dasar dalam penyusunan silabus.

d. Penyusunan Rencana Pembelajaran

Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

4. Pelaksanaan pembelajaran Tematik

Setelah tahap persiapan dilakukan, maka selanjutnya akan dipaparkan tahap pelaksanaan pembalajaran terpadu. Adapun tahap pelaksanaan pembelajarannya meliputi (Suhermanto,2009):

a. Kegiatan Pendahuluan / awal

Pada tahap ini dapat dilakukan panggilan terhadap anak tentang tema yang disajikan.


(25)

b. Kegiatan inti

Kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk

pengembangan kemampuan. Penyajian bahan pembelajaran dialakukan dengan menggunakan strategi / metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara klaksikal, kelompok kecil, ataupun perorangan.

c. Kegiatan penutup

Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Beberapa hal yang bisa dinjadikan contoh kegiatan penutup yang dapat dilakukan oleh dosen adalah menyimpulkan atau mengungkapkan hasil daripada pembelajaran yang telah dilakukan.

5. Pengaturan Jadwal dan Implikasinya.

Untuk memudahkan administrasi di kampus/akademi terutama

dalampenjadwalan. dosen bersama dengan dosen mata pelajaran lain perlu bersama-sama menyusun jadwal pelajaran. Dalam penerapannya, untuk

pembelajaran tematik di perguruan tinggi mempunyai implikasi yang mencakup :

a. Implikasi bagi guru.

Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreaktif baik dalam menyiapkan pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan, dan utuh.

b. Implikasi bagi siswa

Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya yang dimungkinkan untuk bekerja, baik secara individual, pasangan kelompok kecil, maupun klasikal. Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan aktif.

c. Implikasi terhadap sarana, prasarana,sumber balajar dan media

1. Pelaksanaan pembelajaran ini memerlukan berbagai prasarana dan prasarana belajar,

2.Pembelajaran ini perlu memanfaatkan bebagai sumber balajar, baik yang didesain secara khusus maupun yang tersedia dilingkungan, 3.Pembeajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran


(26)

bervariasi

4.Pembelajaran ini masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada atau bila memungkinkan untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar terintegrasi.

d. Implikasi terhadap pengaturan ruangan.

1. Ruang perlu ditata sesuai tema yang dilaksanakan. 2. Susunan bangku bisa berubah-ubah.

3. Perta didik tidak harus selalu harya duduk dikursi, tetapi dapat duduk ditikar atu dikarpet.

4. Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik didalam maupun diruangan.

5. Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber balajar.

6. Alat, sarana, sumber belajar hendaknya dikelola dengan baik.

e. Implikasi terhadap pemilihan metode

Pembelajaran yang dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi metode, misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, dan bercakap-cakap.

6. Rancangan pembelajaran tematik:

1. Tahap persiapan/awal:

a. Mempersiapkan kondisi belajar mahasiswa. b. Membentuk kelompok-kelompok diskusi c. Menyiapkan sarana dan prasarana

d. Menginformasikan materi, standart kompetensi, kompetensi dasar dan masalah yang akan di diskusikan/di bahas.

2. Tahap Pelaksanaan/inti:

a. Mahasiswa melaksanakan diskusi

b. Dosen memberikan motivasi agar semua peserta berpartisipasi c. Dosen mengamati dan menilai keaktifan mahasiswa

d. Mahasiswa mencatat hasil diskusi


(27)

3. Tahap Evaluasi dan tindak lanjut/akhir:

a. Dosen menilai hasil diskusi masing-masing kelompok b. Dosen membetulkan jawaban yang kurang pas

c. Dosen memberikan kesempatan bertanya kepada mahasiswa d. Dosen menyimpulkan hasil diskusi

e. Dosen memberikan tambahan materi dengan mengkaitkan dengan mata kuliah lain

f. Dosen memberikan tugas rumah.

Gambar 1.

Rancangan Pembelajaran tematik

Dalam pembelajaran tematik kegiatan berjalan mengalir tanpa dipenggal-penggal dengan pergantian jam pelajaran. Perhatian siswa tidak terpecah-pecah. Lainnya halnya dengan pembelajaran yang disusun berdasarkan jam pelajaran. Setiap ganti jam pelajaran siswa harus kembali dari awal. Mengingat kembali materi terakhir pada hari sebelumnya. Seringkali ada kegiatan yang belum tuntas terpaksa harus diakhiri karena ada pergantian jam pelajaran. Lebih bermasalah lagi kalau gurunya juga harus ganti.

Dalam pembelajaran dengan mata pelajaran sering ditemukan tumpang tindih. Misalnya Pelajaran Bahasa Indonesia memerlukan wacana sebagai sumber belajar. Dalam wacana tersebut memuat materi pelajaran lain. Selain itu ketika siswa menyusun atau membuat kalimat, mendeskripsikan suatu benda, dan menceritakan pengalaman sering terkait dengan materi pelajaran lain. Sebaliknya

Kehamilan

Anatomi  Psikologi  

Fisiologi 

Ilmu Sosial Budaya  Dasar


(28)

semua matapelajaran di luar Bahasa Indonesia pun anak harus menyusun kalimat, mendeskripsikan suatu benda dan sebagainya, yang sebetulnya hal itu terkait dengan pelajaran bahasa Indonesia. Dengan pembelajaran tematik tidak perlu dibedakan antara kalimat pelajaran Bahasa Indonesia atau kalimat pelajaran lainnya. Dengan demikian jelaslah bahwa pembelajaran tematik sungguh-sungguh menghemat waktu.

Kurikulum Terpadu merupakan suatu pendekatan yang mempersiapkan siswa untuk belajar mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan kehidupan di abad depan dengan yang terintegrasi dalam berbagai dimensi.Dengan pendekatan ini siswa memadukan berbagai aspek keilmuan yang fous pada pemahaman gejalan kehidupan secara terintegrasi pula dalam bidang studi yang luas.

Kegiatan belajar dan mengajar dengan dengan pendekatan holostik ini mencerminkan dunia nyata, yang kompleks dan interaktif. Secara umum, kurikulum atau kurikulum terpadu interdisipliner meliputi:

• Kombinasi bebagai mata pelajaran

• Penekanan pada proyek-proyek atau tutas terstruktur

• Sumber buku teks melampau berbagai mata pelajaran

• Menghubungkan antara konsep

• Mengorganikasi unit-unit dalam satu tema

• Jadwal Fleksibel

• Fleksibel pengelompokan siswa. 7. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki karakteristik seperti di bawah ini. a. Berpusat pada siswa

b. Memberikan pengalaman langsung

c. Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas d. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran e. Bersifat fleksibel

f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan


(29)

2. PRESTASI BELAJAR a. Pengertian

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan

kegiatan. Prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.

Prestasi adalah hasil yang telah di capai (dari yang telah di lakukan, dikerjakan,dsb). Zainal (1990:2) memberikan pendapatnya mengenai prestasi sebagai berikut: “prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu pretatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Prestasi banyak di gunakan dalam berbagai bidang, selain itu prestasi diartikan dengan kemampuan, ketrampilan seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.

Belajar menurut Slameto (2003:2) memberikan definisi belajar sebagai berikut: “ Belajar adalah suatu proses usaha yang di lakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya. Karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar.

Maka ada beberapa cirri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu:

1. Perubahan yang terjadi secara sadar

2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional 3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif 4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara 5. Perubahan dalam belajar mempunyai tujuan atau terarah 6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku


(30)

Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek. Bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik kalau si subyek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan individu sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh lingkungan. Dengan demikian terjadinya kegiatan belajar yang dilakukan oleh seorang idividu dapat dijelaskan dengan rumus antara individu dan lingkungan. learning (belajar) mengandung pengertian proses perubahan yang relative tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Belajar yang efektif dapat membantu mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Untuk meningkatkan prestasi belajar yang baik perlu diperhatikan kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal dalah kondisi atau situasi yang ada dalam diri siswa, seperti kesehatan, keterampilan, kemapuan dan sebaginya. Kondisi eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri pribadi manusia, misalnya ruang belajar yang bersih, sarana dan prasaran belajar yang memadai.

Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor


(31)

setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes yang relevan. Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes prestasi belajar. Tentang tes prestasi belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengungkap keberhasilan sesorang dalam belajar. Testing pada hakikatnya menggali informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terrencana untuk mengungkap performasi maksimal subyek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Dalam kegiatan pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi.

Manusia membutuhkan pendidikan dalam pendidikannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat (Sisdiknas, 2003;49).

Prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi

target dalam ketiga criteria tersebut.” Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar

merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki mahasiswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami prosesbelajarmengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar mahasiswa.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Untuk mencapai prestasi belajar mahasiswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar


(32)

antara lain; faktor yang terdapat dalam diri mahasiswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar mahasiswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya.

1. Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu

kecedarsan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi. 2. Faktor ekstern.

Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya. Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu.

3. MOTIVASI BELAJAR

a. Pengertian

Motivasi adalah proses yang member semangat, arah dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama (Santrock, 2009: 510). Motivasi adalah kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar. Kekuatan penggerak itu berasal dari berbagai sumber . (Dimyati dkk, 2009:80). Siswa belajar karena di dorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan atau cita-cita. Kekuatan mental itu dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi di pandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar. Dan motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.


(33)

Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaiti kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi apabila individu merasa adanya ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan, pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar (Dimyati dkk, 2009:80-81).

b. Perspektif Motivasi

Perspektif psikologis menjelaskan motivasi dengan cara yang berbeda berdasarkan perspektif yang berbeda pula. Ada 4 perspektif antara lain behavioral, humanistis, kognitif dan social (Santrock, 2008:511-513).

Perspektif behavioral, menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi jurid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negative yang dapat memotivasi perilaku peserta didik. Insentif yang bisa di pakai dengan memberi pujian setelah mereka menyelesaikan tugas.

Perspektif Humanistis, menekankan pada kapasitas peserta didik untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka, dan kualitas positif. Perspektif ini berhubungan erat dengan pandangan Abraham Maslow bahwa kebutuhan dasar tertentu harus di puaskan dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi.

Perspektif Kognitif, pemikiran perserta didik akan memadu motivasi mereka. Minat ini berfokus pad ide-ide seperti motivasi internal peserta didik untuk mencapai sesuatu, atribusi mereka (persepsi tentang sebab-sebab kesuksesan dan kegagalan, terutama persepsi bahwa usaha adalah factor penting dalam prestasi), dan keyakinan mereka bahwa mereka dapat mengontrol lingkungan mereka secara efektif.


(34)

Perspektif Sosial, motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Ini membutuhkan pembentukan, pemeliharaan dan pemulihan hubungan yang hangat dan akrab.

c. Macam – macam Motivasi

Menurut Santrock J.W (2008), motivasi di bagi menjadi 2 yaitu: 1. Motivasi Ekstrinsik

Adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering di pengaruhiboleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Misalnya: peserta didik akan bekerja keras menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang baik. Perspektif behavioral menekankan arti penting dari motivasi ektrinsik dalam prestasi ini.

2. Motivasi Intrinsik

Motivasi dalam diri untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya: peserta didik mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata kuliah yang di ujikan itu. Pendekatan kognitif dan humanistis lebih menekankan pada arti penting dari motivasi intrinsic dalam prestasi.

Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar. Dengan adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara aktif.


(35)

4. ASUHAN KEBIDANAN IBU SATU a. Deskripsi mata kuliah

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibi hamil normal dengan bantuan, didasari kosep-konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dalam praktik antenatal yang menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dengan pokok-pokok bahasan konsep terjadinya kehamilan, adaptasi fisiologi dan psikologi ibu hamil, asuhan ibu hamil pada kunjungan awal dan ulang, deteksi terhadap komplikasi ibu dan janin serta pendokumentasiannya.

b. Latar belakang

1. Berfokus pada rawat jalan dari ibu dan bayi dan menekankan pada promosi kesehatan, pendidikan dan pencegahan penyakit dan melihat wanita sebagai pusat untuk proses asuhan keperawatnya

2. Berdasarkan Kehamilan dan kelahiran adalah peristiwa yang normal. 3. Berorientasi pada wanita

c. Ruang Lingkup Asuhan Kebidanan Ibu 1 : 1. Memantau keadaan fisik,

2. Psikologis, spiritual dan kesejahteraan sosial ibu/keluarga melalui siklus reproduksi,

3. Memberikan penyuluhan antenatal care

4. Memberikan pendidikan pada ibu secara individu, 5. Mendampingi terus menerus selama persalinan, 6. Dukungan lanjutan selama masa nifas,

7. Mengurangi tindakan yang bersifat, tehnologi

8. Identifikasi serta merujuk ibu yang membutuhkan penanganan spesialis obstetrik atau yang lain


(36)

d. Pola asuhan

1. Mandiri (Manajemen Sendiri)

2. Konsultasi (tetap bertanggung jawab dan meminta nasehat atau pendapat dokter atau anggota lain)

3. Kolaborasi (Menangani asuhan secara bersama)

4. Rujukan (Mengirim dan mengarahkan klien ke dokter atau profesi kesehatan lain)

e. Tujuan Asuhan Kebidanan Ibu satu

1. Menjelaskan konsep dasar asuhan kehamilan

2. Menjelaskan proses adaptasi, fisiologi dan psikologi dalam kahamilan 3. Menidentifikasi kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahap

perkembangannya

4. Melaksanakan asuhan kehamilan

5. Melaksanakan deteksi dini terhadap komplikasi ibu dan janin 6. Melakukan dokumentasi asuhan kehamilan

f. Alokasi Waktu

Alokasi waktu yang tersedia dalam kurikulum untuk D III Kebidanan setiap minggunya 6 jam pelajaran dengan alokasi waktu tiap jam 60 menit.

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

Juwarsih (2007), telah melakukan penelitian tindakan kelas mengenai pengaruh pembelajaran tematik terhadap prestasi belajar. Studi awal dengan mengadakan pre test dan diperoleh data rata- rata prestasi siswa 6.27 atau 47% siswa tidak mencapai SKBM. Setelah dilakukan penelitian ternyata prestasi siswa semakin meningkat dari tiap siklus. Data terakhir diperoleh rata- rata prestasi siswa 9.23 atau 97% siswa dapat mencapai SKBM. Dari ketiga siklus pembelajaran, diperoleh hasil sebagai berikut: (1) waktu pembelajaran lebih efisien, (2) meningkatkan minat dan merangsang siswa untuk berpikir, (3) siswa senang ketika belajar, (4) Prestasi belajar meningkat, (5) pemilihan tema relevan dengan tugas perkembangan siswa, (6) Siswa belajar bersosialisasi, (7) Guru


(37)

mengajar lebih kreatif. Berdasarkan hasil penelitian ini maka penerapan pembelajaran tematik efektif di lakukan.

Prima (2009), telah melakukan penelitian aplikasi proses pembelajaran tematik dalam rangka meningkatkan prestasi belajar bagi siswa tahun 2009. Studi awal dengan mengadakan pre test dan diperoleh data rata- rata prestasi siswa 6.27 atau 47%. Setelah dilakukan penelitian ternyata prestasi siswa semakin meningkat dari tiap siklus. Data terakhir diperoleh rata- rata prestasi siswa 9.23 atau 97%. Berdasarkan hasil penelitian ini maka penerapan pembelajaran tematik efektif digunakan dalam pembelajaran di kelas. Jika Dosen akan menggunakan pendekatan pembelajaran tematik, maka guru harus mempersiapkan tema, materi, metode, media, dan pengelolaan kelas yang baik.

C.KERANGKA PIKIR

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat di ketahui bahwa prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu 1 di pengaruhi oleh banyak factor yang meliputi factor internal dan eksternal. Faktor internal mahasiswa dang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain motivasi belajar, aktivitas belajar, kondisi intelektual siswa, psikologi dan kondisi awal yang di kuasai mahasiswa. Faktor eksternal mahasiswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain; lingkungan tempat tinggal, keadaan keluarga, teman bergaul, metode mengajar yang di pergunakan guru.

Salah satu factor internal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa yang akan di teliti dalam penelitian ini antara lain adalah motivasi belajar mahasiswa. Pentingnya motivasi dalam pembelajaran bukan hanya sebagai factor pendorong mahasiswa untuk belajar, namun juga sebagai penentu besar kecilnya aktivitas belajar yang di lakukan oleh mahasiswa. Semakin besar motivasi belajar yang di miliki siswa, akan semakin besar aktivitas belajarnya. Dengan aktivitas yang besar tentunya akan mempunyai korelasi yang positif dengan prestasi belajar mahasiswa.

Untuk mengoptimalkan prestasi tersebut tentunya juga harus di tunjang dengan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang di harapkan. Dalam


(38)

penelitian ini pembelajaran yang di gunakan adalah pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik menekankan belajar sambil melakukan sesuatu. Contohnya adalah belajar Asuhan kebidanan Ibu 1, maka mahasiswa akan melakukan demonstrasi terkait dengan materi-materi yang mendukung misalnya anatomi, fisiologi dsb. Materi tersebut menjadi satu kesatuan yang saling mendukung sehingga mudah di maknai oleh mahasiswa. Kegiatan ini meliputi persiapan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Gambar 2

Kerangka Pikir Penelitian

D.HIPOTESIS

Pembelajaran tematik

Kegiatan Awal  Kegiatan Inti

Motivasi Ekstrinsik Mahasiswa tinggi

Kegiatan Penutup

Proses belajar mengajar (PBM)

Motivasi Intrinsik mahasiswa tinggi

Asuhan Kebidanan Ibu satu

Prestasi belajar meningkat


(39)

1. Ada pengaruh pembelajaran tematik terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan satu pada mahasiswa Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya

2. Ada kaitan motivasi belajar dengan prestasi belajar Asuhan Kebidanan satu pada mahasiswa Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya.

3. Ada interaksi pengaruh pembelajaran tematik dengan prestasi belajar di tinjau dari motivasi belajar terhadap asuhan kebidanan ibu satu pada mahasiswa Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya.


(40)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian di lakukan pada Program Studi Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya.

2. Waktu penelitian

Penelitian di lakukan pada bulan Februari – Juli 2010. Dengan jadwal seperti pada tabel 1.

Tabel 1.

Jadwal Kegiatan penelitian

No

Waktu Kegiatan

BULAN/2010

Febr Maret April Mei Juni Juli

I. 1. Pengajuan judul 2. Penyusunan proposal

3. Ujian proposal 4. Revisi proposal

II. 5. Pelaksanaan

penelitian

6. Pengumpulan data 7. Pengolahan data 8. Penyusunan Laporan

III. 9. Ujian Tesis 10. Revisi 11. Penggandaan


(41)

B. Jenis penelitian

1. Metode penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan post test only control group design. Adapun rancangannya dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel 2

Rancangan eksperimen Pembelajaran

Motivasi 

 

Pembelajaran

Tematik (A 1) Non Tematik (A 2)

Tinggi (B 1) 1.1 1.2

Rendah (B 2) 2.1 2.2

Keterangan :

1.1 : Sel kelompok mahasiswa yang di beri pembelajaran tematik dan memiliki motivasi belajar tinggi

1.2 : Sel kelompok mahasiswa yang di beri pembelajaran tematik dan memiliki motivasi belajar rendah.

2.1 : Sel kelompok mahasiswa yang di tidak di beri pembelajaran tematik dan memiliki motivasi belajar tinggi

2.2 : Sel kelompok mahasiswa yang tidak di beri pembelajaran tematik dan memiliki motivasi belajar tinggi

2. Variabel penelitian

a. Variabel Independen (bebas) adalah pembelajaran tematik. b. Variabel antara adalah motivasi belajar.


(42)

d. Definisi Operasional

No Variable penelitian Definisi Operasional Indicator Alat Ukur Skala data Skor 1. Pembelajaran

Tematik

Suatu cara atau strategi yang di gunakan dosen untuk menyampaikan materi kepada mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan cara mengkaitkan beberapa tema/mata kuliah lain sehingga pembelajaran menjadi bermakna.

2. Motivasi belajar sesuatu yang

menggerakkan atau mendorong siswa belajar yang meliputi dorongan dari dalam (internal) dan dorongan dari luar (eksternal) yang mempengaruhi prestasi belajar.

- Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil

- adanya dorongan dan kebutuhan untuk belajar

- adanya harapan

dan cita-cita masa depan

- adanya penghargaan dalam belajar

- adanya kegiatan

Angket Motivasi belajar

Interval Pernyataan mendukung: 4 : Selalu

3 : Sering 2 : Jarang 1 : Tidak pernah

Pernyataan tidak mendukung:

1 : selalu 2 : sering 3 : jarang 4 : tidak pernah Penilaian:


(43)

yang menarik dalam belajar

- adanya lingkungan belajar yang kondusif.

100-150

2.Motivasi rendah : < 99

3. Prestasi Belajar Keberhasilan mahasiswa dalam mempelajari suatu materi yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes.

- Kognitif - Afektif - Psikomotor

- Lembar Tes tulis

Interval Lembar tes tulis : 0 : salah

2 : benar

Pengelompokan : 1.Prestasi baik: 70-100 2.Prestasi cukup : 58 – 69


(44)

(45)

C. Populasi, sampel, dan sampling

1. Populasi

Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh mahasiswa semester dua Program Studi Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya sebanyak 102 mahasiswa.

2. Sampel dan sampling

Sampel dalam penelitian ini adalah total population yaitu, seluruh mahasiswa Kebidanan semester dua Universitas Muhammadiyah Surabaya. Karena Populasinya kecil maka tidak di adakan sampling.

D. Teknik pengumpulan data

1. Instrumen Penelitian

a. Untuk memperoleh data yang berupa prestasi belajar Asuhan Kebidanan satu, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa tes objektif Asuhan kebidanan ibu satu. Untuk memperoleh data mengenai prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu 1 yang terdiri dari 45 butir soal yang di buat oleh peneliti. Adapun kisi-kisi sebagai berikut. N

o

Kompetens i Dasar

Uraian Materi Indikator No.

Soa l Sk or 1 . Menjelaska n konsep dasar konsepsi

1. Ovum dan

sperma

1. Menyebutkan

oogonium yang mengikuti proses pematangan

2. Menyebutkan

factor-faktor yang mempengaruhi

kecepatan sperma melalui rahim.

3. Menyebutkan proses

penangkapan ovum

4. Menyebutkan Jumlah

Sperma Normal 5. Mengidentifikasi bagian-bagian ovum 1 2 3 4 6 2 2 2 2 2


(46)

. n tanda-tanda kehamilan

dan tidak pasti

pasti dalam kehamilan 7. Menyebutkan

macam-macam cara menentukan kehamilan

salah satunya dengan menggunakan macam-macam kodok

34 2

3 . Fertilisasi /Konsepsi 3. Struktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat, placenta dan bayi

8. Mengidentifikasi letak pembuahan/konsepsi 9. Menunjukkan

pembelahan sel saat konsepsi.

10.Menyebutkan Tahap-tahap hasil konsepsi

11.Mendiagnosa tanda

Hartman

12.Menyebutkan bagian-bagian yang bakal membentuk janin

13.Menyebutkan macam-macam desidua beserta letaknya

14.Menganalisis

keterpisahan darah ibu dan darah janin

15.Menyebutkan tekanan darah pada ruang interviller

16.Menyebutkan fungsi placenta

17.Mengidentifikasi transport aktif dan pasif 18.Menyebutkan proses

aliran darah ibu ke janin

19.Menyebutkan enzim

yang di hasilkan placenta

20.Menyebutkan

pembuluh darah yang meliputi tali pusat 21.Menyebutkan komposisi amnion 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 . Menjelaska n 4. Menentukan usia dan

22.Menyebutkan

factor-faktor yang 20 2


(47)

pertumbuh an dan perkemban gan hasil konsepsi periode kehamilan. Dan Factor yang mempengaruh inya mempengaruhi pertumbuhan janin 23.Menyebutkan usia bayi

ketika duktus arteriosus menutup

24.Menyebutkan

kemampuan bayi dalam rahim untuk menelan 25.Menyebutkan

kemampuan bayi dalam rahim untuk menyedot 26.Menghitung /Menentukan hari perkiraan lahir 27.Menghitung usia/periode kehamilan 21 22 23 24 25 2 2 2 2 2 5 . Perubahan pada ibu hamil trimester I, II, dan III

5. Perubahan

Fisik, dan psikologis

28.Menyebutkan tanda

piskacek

29.Menyebutkan tanda

Hegar

30.Menyebutkan kelenjar yang membesar di mamae

31.Menyebutkan

sikap/posisi ibu saat kehamilan semakin tua 32.Menyebutkan

perubahan darah pada system kardio vaskuler 33.Menyebutkan

perubahan psikologis trimester dua

34.Menyebutkan reaksi yang terjadi pada suami ketika ibu hamil trimester ke 2.

35.Menyebutkan factor psikologis yang dapat mempengaruhi

kehamilan

36.Menyebutkan contoh gaya hidup yang mempengaruhi kehamilan 26 27 28 29 30 31 32 35 36 2 2 2 2 2 2 2 2 2


(48)

. ibu hamil trimester I, II dan III

Fisik dan psikologis

syarat seorang ibu sebelum melakukan senam hamil.

38.Menentukan kapan ibu harus kontrol ulang. 39.Menentukan kebutuhan

istirahat pada siang hari 40.Menyebutkan tanda

bahaya kehamilan 38 39 40 2 2 2 7 . Melakukan Asuhan Kehamilan 7. Pengkajian, diagnose, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

41.Menyebutkan yang

termasuk data subyektif dari suatu kasus

42.Menghitung perkiraan persalinan pada kasus 43.Mendiagnosa kasus 44.Menyebutkan asuhan

yang dapat di berikan dari contoh kasus 45.Menyebutkan

kunjungan ulang dari kasus 41 42 43 44 45 2 2 2 2 2

Tes prestasi belajar di uji cobakan terhadap 25 mahasiswa kebidanan di STIKES Muhammadiyah Lamongan pada tanggal 15 April 2010. Dari 45 soal yang di berikan, semuanya mempunyai hasil : (a) validitas tinggi (1.00), (b) Reliabilitasnya tinggi yaitu 0.76, Sehingga angket bisa di gunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini.

b. Data yang berupa motivasi belajar di peroleh dengan menggunakan angket atau kuesioner. Angket dalam penelitian ini terdiri dari 45 butir pertanyaan yang terdiri dari pertanyaan mendukung dan pernyataan tidak mendukung. Tiap butir soal telah disertai 4 pilihan jawaban. Keterangan selengkapnya mengenai ketentuan pemberian skor. Ketentuan pemberian skor dalam angket seperti pada tabel 2 dan 3.


(49)

Tabel 3.

Distribusi skor untuk pernyataan soal yang mendukung ( + )

Jawaban Selalu Sering Jarang Tidak pernah

Skor 4 3 2 1

Tabel 4.

Distribusi skor untuk pernyataan soal yang tidak mendukung ( - )

Jawaban Selalu Sering Jarang Tidak pernah

Skor 1 2 3 4

Adapun kisi-kisi tes motivasi belajar adalah:

N o.

Indikator Deskriptor Soal ∑

( + ) ( - ) 1. Adanya hasrat dan keinginan untuk meraih sesuatu (berhasil)

1. Sedih apabila gagal 2. Ingin selalu berhasil

mengerjakan tugas 3. Belajar keras

menghadapi ujian 1 2,5 3 4 1 3 1 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

1. Belajar meskipun tidak ada ujian/test

2. Mencari literature tambahan selain yang di jelaskan dosen.

6,7

9, 11 8,10

2

4

3. Adanya tujuan mencapai

1. Ingin cita-cita terwujud 2. Senang menghadapi

tantangan demi cita-cita

12,19 17

2 1


(50)

cita-cita masa depan

3. Merencanakan sendiri cara mencapai tujuan 4. Memonitor sendiri

kemajuan menuju tujuan. 13,14 15,18 21 20 3 3 4. Adanya penghargaa n dalam belajar

1. Karya/tugas di pamerkan kepada 2. Mendapat hadiah/reward ketika menyelesaikan tugas. 22,25,26 23,24

27 4

2

5. Adanya keinginan untuk menguasai.

1. Orientasi untuk

menguasai

2. Bersikap positif

32,35 29,32,33 28,30 31,34 ,36 4 6 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif

1. Situasi belajar menyenangkan 2. Memperhatikan

keterangan dosen 3. Kesempatan luas untuk

bertanya dan melakukan eksperimen. 37,40,41 45 41,42,43 38 39 4 1 4

Jumlah 32 13 4

5

Angket motivasi di uji cobakan terhadap 25 mahasiswa kebidanan di STIKES Muhammadiyah Lamongan pada tanggal 15 April 2010. Dari 45 soal yang di berikan semuanya valid dan mempunyai hasil : (a) validitas tinggi (0,96), (b) Reliabilitasnya tinggi yaitu 0.76, Sehingga angket bisa di gunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini.


(51)

E. Teknik analisis data

1. Uji normalitas

Uji normalitas di lakukan untuk mengetahui apakah populasi terdistribusi normal. Uji normalitas menggunakan rumus:

X2 =

(fo – fh)2 fh

Keterangan:

X2 : Chi Kuadrat

fo : Frekuensi observasi

fh : Frekuensi harapan

Dari hasil perhitungan di dapatkan, Nilai χ2 hitung (13,706) < χ2 tabel (30,1) jadi data prestasi belajar dengan metode tematik terdistribusi normal. Nilai χ2 hitung (8,667) < χ2 tabel (26,3) jadi data prestasi belajar dengan metode non tematik terdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas di maksudkan untuk mengetahui apakah populasi mempunyai varian yang sama. Dalam hal ini di gunakan Uji Barlett. rumus:

X = (ln 10) {B - ∑ (ni – 1) log Si} Keterangan:

X = nilai statistic uji Barlett ln = logaritma natural 10 ni = jumlah sampel Log Si = logaritma varians

Dari hasil perhitungan di dapatkan:

Varians Gabungan : S2 = = 123,8135 maka log S2 = 2,093 B = dk x log S2 = 100 x 2,093 = 209,3

χ2

= (ln 10) (209,3 – 207,42) = 4,2758

Jadi, Nilai χ2 hitung (4,2758) < χ2 tabel (67,5) jadi data prestasi belajar homogen.


(52)

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis di lakukan untuk mengetahui apakah hipotesis dalam penelitian di terima atau di tolak. Dalam penelitian ini uji hipotesis menggunakan analisis variansi (anova) dua jalur dengan menggunakan. rumus :

F = MSp Mse

Keterangan:

F = nilai statistic uji F MSp = rerata kuadrat perlakuan Mse = rerata kuadrat scor

4. Uji Pasca Hipotesis

Uji Pasca Hipotesis di lakukan untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan antar kelompok sel. Dalam penelitian ini menggunakan Uji Scheffe.


(53)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dari hasil penelitian yang sudah di analisis, di deskripsikan pada bagian ini. Untuk itu pada bab IV ini secara berurutan akan di paparkan tentang: deskripsi data, hasil uji persyaratan, hasil pengujian hipotesis, pembahasan dan keterbatasan penelitian yang di laksanakan.

A. Deskripsi Data

Data hasil penelitian yang akan di olah dengan menggunakan Anava dua jalur, terlebih dahulu penulis jabarkan deskripsi data masing-masing sel antar kolom dan antar baris yang terdiri dari: (1) Skor Motivasi Belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu, (2) Skor Motivasi belajar mahasiswa yang di ajar pembelajaran tematik, (3) Skor Motivasi belajar mahasiswa yang di ajar dengan pembelajaran non tematik (4) Skor Prestasi belajar Asuhan kebidanan Ibu satu, (5) skor prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang di ajarkan dengan pembelajaran tematik, (6) skor prestasi belajar Asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa yang tidak di ajarkan metode pembelajaran tematik, (7) Skor prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu siswa yang memiliki motivasi tinggi, (8) skor prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa yang memiliki motivasi rendah, (9) skor prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa yang di terapkan model pembelajaran tematik dengan prestasi belajar tinggi, (10) skor prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa yang di terapkan model pembelajaran tematik dengan motivasi belajar rendah, (11) skor prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa yang tidak di terapkan pembelajaran tematik dengan motivasi belajar tinggi, (12) skor prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa yang tidak di terapkan metode pembelajaran tematik dengan motivasi rendah.


(54)

1. Motivasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu Satu pada mahasiswa Kebidanan

UMSurabaya tahun 2010.

Motivasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa secara keseluruhan memiliki rentangan (range) 36 dengan skor terendah 82 dan skor tertinggi 143. Prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa dalam kelompok ini mempunyai skor rata-rata (mean) sebesar 113,3 modus sebesar 134,5; median sebesar 115,5, varians sebesar 539.076 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 23.218 (nilai-nilai statistic ini penghitungannya di lakukan dengan computer program SPSS yang secara lengkap dapat di lihat pada lampiran 11). Distribusi frekuensi skor motivasi belajar asuhan kebidanan ibu satu data kelompok ini dapat di lihat pada table berikut.

Tabel 5

Distribusi frekuensi Motivasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.

Interval f Absolut f Relatif (%)

80 - 89 26 25,5

90 - 99 25 24,5

100 - 109 0 0

110 - 119 0 0

120 - 129 0 0

130 - 139 41 40,2

140 - 149 10 9,8

Jumlah 102 100.0

Sumber : Data Primer, Mei 2010.

Berdasarkan data dari table frekuensi skor prestasi belajar Asuhan kebidanan Ibu satu diatas, dapat di visualisasikan dalam gambar histogram frekuensi skor sebagai berikut.


(55)

0 10 20 30 40 50

84,5 94,5 104,5 114,5 124,5 134,5 144,5

Gambar 3. Histogram Motivasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu

2. Motivasi Belajar mahasiswa pada kelompok pembelajaran tematik pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.

Motivasi belajar mahasiswa pada kelompok pembelajaran tematik secara keseluruhan memiliki rentangan (range) 58 dengan skor terendah 84 dan skor tertinggi 142. Jumlah total ada 51 mahasiswa, dalam kelompok ini terdapat 26 orang mahasiswa yang memiliki motivasi rendah dan 25 orang mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi. Motivasi belajar mahasiswa dalam kelompok ini mempunyai skor rata-rata (mean) sebesar 113, modus sebesar 138,5; median sebesar 113,5, varians sebesar 533,746 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 23,103 (nilai-nilai statistic ini penghitungannya di lakukan dengan computer program SPSS yang secara lengkap dapat di lihat pada lampiran 11). Distribusi frekuensi skor motivasi belajar asuhan kebidanan ibu satu data kelompok ini dapat di lihat pada table berikut.


(56)

Tabel 6

Distribusi frekuensi Motivasi belajar kelompok pembelajaran tematik pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.

Interval f Absolut f Relatif (%)

84 - 93 15 29,5

94 - 103 11 21,5

104 - 113 0 0

114 - 123 0 0

124 - 133 8 15,7

134 - 143 17 33,3

Jumlah 51 100.0

Sumber : Data Primer, Mei 2010.

Berdasarkan data dari tabel frekuensi motivasi belajar pada kelompok pembelajaran tematik diatas, dapat di visualisasikan dalam gambar histogram frekuensi skor sebagai berikut.

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

88,5 98,5 108,5 118,5 128,5 138,5

Gambar 4. Histogram Motivasi belajar pada kelompok pembelajaran tematik pada mahasiswa kebidanan UMSurabaya tahun 2010.


(57)

3. Motivasi Belajar mahasiswa pada kelompok pembelajaran nontematik pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.

Motivasi belajar mahasiswa pada kelompok pembelajaran nontematik secara keseluruhan memiliki rentangan (range) 61 dengan skor terendah 82 dan skor tertinggi 143. Dalam kelompok ini terdapat 25 orang mahasiswa yang memiliki motivasi rendah dan 26 orang mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi, total dalam kelompok ini ada 51 mahasiswa. Motivasi belajar mahasiswa dalam kelompok ini mempunyai skor rata-rata (mean) sebesar 114, modus sebesar 138,5; median sebesar 113,5, varians sebesar 555,093 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 23,560 (nilai-nilai statistic ini penghitungannya di lakukan dengan computer program SPSS yang secara lengkap dapat di lihat pada lampiran 11). Distribusi frekuensi skor motivasi belajar asuhan kebidanan ibu satu data kelompok ini dapat di lihat pada table berikut.

Tabel 7

Distribusi frekuensi Motivasi belajar kelompok pembelajaran nontematik pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.

Interval f Absolut f Relatif (%)

84 - 93 16 31,4

94 - 103 9 17,6

104 - 113 0 0

114 - 123 0 0

124 - 133 8 15,7

134 - 143 18 35,3

Jumlah 51 100.0

Sumber : Data Primer, Mei 2010.

Berdasarkan data dari tabel frekuensi motivasi belajar pada kelompok pembelajaran tematik diatas, dapat di visualisasikan dalam gambar histogram frekuensi skor sebagai berikut.


(58)

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

88,5 98,5 108,5 118,5 128,5 138,5

Gambar 5. Histogram Motivasi belajar pada kelompok pembelajaran nontematik pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.

4. Prestasi belajar Asuhan kebidanan Ibu Satu pada mahasiswa kebidanan

UMSurabaya tahun 2010.

Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa secara keseluruhan memiliki rentangan (range) 52 dengan skor terendah 34 dan skor tertinggi 84. Prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa dalam kelompok ini mempunyai skor rata-rata (mean) sebesar 59, modus sebesar 54,5; median sebesar 59,5, varians sebesar 201,955 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 14,211 (nilai-nilai statistic ini penghitungannya di lakukan dengan computer program SPSS yang secara lengkap dapat di lihat pada lampiran 11). Distribusi frekuensi skor motivasi belajar asuhan kebidanan ibu satu data kelompok ini dapat di lihat pada tabel berikut.


(59)

Tabel 8

Distribusi frekuensi Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.

Interval f Absolut f Relatif (%)

30 - 39 8 7,8

40 - 49 17 16,6

50 - 59 27 26,4

60 - 69 24 23,5

70 - 79 12 11,7

80 - 89 14 13,5

Jumlah 102 100.0

Sumber : Data Primer, Mei 2010.

Berdasarkan data dari tabel frekuensi skor prestasi belajar Asuhan kebidanan Ibu satu diatas, dapat di visualisasikan dalam gambar histogram frekuensi skor sebagai berikut.

0 5 10 15 20 25 30

34,5 44,5 54,5 64,5 74,5 84,5

Gambar 6. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu pada mahasiswa kebidanan UMSurabaya tahun 2010.


(1)

pengukuhan hasil kerja, daya tarik belajar, dan tanggung jawab serta kemajuan. Situasi kedua tidak lain ketidak puasan yang bersumber dari: kebijakan, supervisi, uang, status, rasa aman, hubungan antar manusia, dan kondisi saat belajar. Dalam hal ini, jika situasi pertama tidak ada tidak menimbulkan ketidak puasan berlebihan. Karena ketidakpuasan muncul dari tidak memperhatikan situasi kedua. Perhatian terhadap indikator situasi pertama menjadi motivasi mahasiswa dalam belajar.

Intensitas motif seseorang melakukan sesuatu adalah fungsi nilai setiap hasil yang mungkin dicapai dengan persepsi kegunaannya. Motivasi sama dengan hasil dikali nilai terus hasil perhitungannya dikalikan kembali dengan ekspektasi. Akan tetapi hal tersebut, bersyarat mahasiswa meletakkan nilai kepada sesuatu yang diharapkannya dan mempertimbangkan keyakinan memberi sumbangan terhadap tujuan. Lantas kemampuan belajar dan persepsi yang akurat tentang peranannya dalam organisasi diperlukan. Demikian itu, merupakan teori motivasi harapan. Persepsi usaha yang dilatarbelakangi kemampuan dan peranan belajar menghasilkan cara belajar yang efektif untuk mencapai prestasi baik inisiatif sendiri maupun bukan inisiatif sendiri sehingga memperoleh prestasi yang layak dan kepuasan.

Kalau melihat tentang Teori motivasi prestasi menegaskan manusia bekerja didorong oleh kebutuhan prestasi, afiliasi, dan kekuasaan. Kebutuhan prestasi tercermin dari keinginan seseorang mengambil tugas secara konsisten bertanggung jawab dimana untuk mencapai tujuannya ia berani mengahdapi risiko serta memperhatikan feedback. Kebutuhan afiliasi ditunjukan oleh keinginan bersahabat, memperhatikan aspek antar pribadi, bekerja sama, empati, dan efektif dalam bekerja. Sedangkan kebutuhan kekuasaan tampak pada seseorang yang mau untuk berpengaruh terhadap orang lain, cepat tanggap terhadap masalah, aktif menjalankan kebijakan organisasi, senang membantu orang dengan mengesankan dan selalu menjaga prestasi, reputasi serta posisinya.


(2)

  72

4. Ada Beda antar kelompok sel pembelajaran tematik dan non tematik di tinjau dari motivasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu Pada mahasiswa kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya tahun 2010.

Dari uji Scheffe dengan taraf signifikansi α=0,05 di peroleh hasil pada kelompok pembelajaran tematik dengan motivasi belajar tinggi : ada beda antara pembelajaran tematik dengan motivasi rendah (0,00), ada beda dengan pembelajaran non temati yang mempunyai motivasi tinggi (0,00), ada beda antara kelompok sel pembelajaran non tematik yang mempunyai motivasi rendah (0,00). Kelompok sel yang tidak ada beda yaitu (1) kelompok sel pembelajaran tematik yang mempunyai motivasi rendah dengan kelompok pembelajaran non tematik yang mempunyai motivasi tinggi 0,274, (2) Kelompok pembelajaran non tematik yang mempunyai motivasi rendah dengan pembelajaran non tematik yang mempunyai motivasi tinggi (0,09).

Selain faktor metode pembelajaran, faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor lingkungan. Lingkungan merupakan suatu komponen sistem yang ikut menentukan keberhasilan proses pendidikan. Dalam penelitian ini kondisi lingkungan kampus sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari mahasiswa yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsung. Di Universitas muhammadiyah, selain mata kuliah berbasis kompetensi di kembangkan juga di kembangkan pula nilai-nilai kehidupan. Oleh karena itu, lingkungan akademik menjadi wahana yang sangat dominan bagi pengaruh dan pembentukan sikap, perilaku, dan prestasi seorang mahasiswa.

Lingkungan Akademik yang kondusif akan mendukung proses kegiatan belajar mengajar. Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan seseorang adalah keluarga. Banyak waktu dan kesempatan bagi anak untuk berjumpa dan berinteraksi dengan keluarga. Perjumpaan dan interaksi tersebut sangat besar pengaruhnya bagi perilaku dan prestasi mahasiswa. Seiring dengan perkembangan jaman, dalam kenyataannya tidak terasa telah terdapat pergeseran fungsi dan peranan orang


(3)

tua terhadap pendidikan anaknya. Kebanyakan para orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya pada sekolah. Padahal seharusnya orang tua memberikan perhatian dan semangat belajar yang lebih, karena waktu di rumah lebih banyak daripada di sekolah.  

Mata kuliah Asuhan Kebidanan Ibu satu merupakan salah satu mata kuliah yang harus dikuasai oleh mahasiswa pada semester dua. Penguasaan mahasiswa terhadap mata kuliah Asuhan Kebidanan Ibu satu dapat dilihat dari kemampuan dalam melakukan analisis terhadap kasus terkait dengan kehamilan. Program studi Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya mempunyai harapan, mahasiswa mampu menguasai mata kuliah Asuhan kebidanan ibu satu. Tetapi yang menjadi kendala adalah mata kuliah Asuhan Kebidanan Ibu satu dianggap sulit oleh mahasiswa.

Pada Pembelajaran tematik proses belajar tidak sekadar menghafal konsep atau fakta belaka, tetapi kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang lebih utuh. Hal ini sejalan dengan falsafah konstruktivisme yang menyatakan bahwa manusia mengkontruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada anak. Sebelum metode tematik ini ngetren,

pembelajaran di kelas menggunakan metode pembelajaran dengan pola jam pelajaran. Nah sekarang perbandingan keduanya, yaitu tematik dan pola jam pelajaran. Begini, Dengan memperhatikan kedua alasan diberlakukannya pembelajaran tematik jelaslah bahwa pembelajaran tematik lebih baik dari pada pelajaran dengan pola mata kuliah. Model pembelajaran seperti ini dapat diterapkan dalam pengembangan kompetensi akademik siswa terutama dalam mengembangkan daya kompetisi siswa melalui kegiatan ekstra kurikuler. Cocok juga untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam mempersiapkan lomba pada berbagai mata pelajaran agar pembinanaan dapat dilakukan secara kolaboratif oleh banyak guru. Lebih banyak guru yang turut membina, asal teorganisir dalam sistem yang sehat, akan menghasilkan prestasi yang lebih baik.


(4)

  74

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti telah berusaha secara maksimal, tetapi peneliti menyadari sepenuhnya masih terdapat beberapa keterbatasan antara lain: 1. Penelitian ini hanya di lakukan pada satu mata kuliah yaitu Asuhan

Kebidanan ibu Satu, maka jika di terapkan pada mata kuliah lainyang tidak sejenis kemungkinan hasilnya akan berbeda.

2. Penelitian di lakukan hanya pada satu instansi, sehingga hasilnya hanya tampak di instansi itu saja.

3. Penelitian di lakukan hanya dengan dua dosen, anggota tim pengajar Asuhan Kebidanan satu yang dari instansi lain kurang berkenen dengan alasan memerlukan waktu yang lama. Jadi mereka tidak menerapkan tematik.


(5)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian maka dapat di simpulkan bahwa:

1. Terdapat perbedaan pengaruh model pembelajarn terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu Satu. Model pembelajaran tematik lebih efektif di gunakan daripada model pembelajaran non tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran tematik memperoleh rata-rata prestasi yang lebih baik (mean = 68,3) di bandingkan dengan pencapaian prestasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran non tematik (mean = 50,59).

2. Terdapat perbedaan pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu Satu. Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa motivasi tinggi memperoleh rata-rata prestasi belajar yang lebih baik (mean = 65.92) di bandingkan dengan pencapaian prestasi belajar dengan motivasi rendah (mean = 52.98).

3. Terdapat interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajas Asuhan Kebidanan Ibu Satu. Adanya pengaruh dari interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu Satu menunjukkan bahwa dengan mengelompokkan siswa yang mempunyai mitivasi tinggi dan yang mempunyai motivasi rendah dapat mempengaruhi keefektifan model pembelajaran yaitu dengan model pembelajaran tematik dan non tematik dalam mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.

B. IMPLIKASI

1. Model pembelajaran tematik hendaknya di pakai pada mata kuliah yang lain.


(6)

  76

C. SARAN

1. Hendaknya Dosen program studi kebidanan diberi pelatihan tentang pembelajaran tematik dan semua mata kuliah menggunakan pembelajaran tematik.

2. Seleksi mahasiswa baru menggunakan tes motivasi.

3. Untuk mahasiswa baru agar di perhatikan nilai batas masuk sesuai yang telah di tetapkan.


Dokumen yang terkait

Hubungan antara motivasi menjadi bidan dengan prestasi belajar asuhan kebidanan ibu hamil pada mahasiswa program studi DIIIkebidanan

0 4 42

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE PEMBELAJARAN STUDI KASUS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENGGUNAAN PARTOGRAF MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN DI SURAKARTA

1 8 94

Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran E Learning terhadap Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Komunitas ditinjau dari Motivasi Belajar

1 5 114

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DIV KEBIDANAN TRANSFER UNIVERSITAS KADIRI DI SURABAYA.

0 2 1

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN IV MAHASISWA KEBIDANAN.

1 2 13

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN PRAKTIK LABORATORIUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II (PERSALINAN) MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN NYAI AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA.

0 0 11

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA MATA KULIAH KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM KEBIDANAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR.

0 0 8

PENGARUH METODE ROLE PLAY DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN I DI AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI PUTRA BANGSA PURWOREJO ipi86995

0 0 15

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN HAMIL PADA MAHASISWA PRODI D-III KEBIDANAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

0 0 10

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20122013 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Asuhan

0 0 9