Metode Pengumpulan Data Analisis Statistik Deskriptif

adalah sebanyak 65 perusahaan dengan 195 amatan penelitian 65 X 3 tercantum pada tabel 3.3 yang ada di lampiran

3.7. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung dari objeknya, tetapi melalui sumber lain, baik lisan maupun tulisan. Proses pengumpulan data penelitian ini, data dikumpukan dengan dokumentasi. Dokumentasi merupakan penelusuran data yang telah didokumentasikan oleh perusahaan. Data penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan yang terdaftar di BEI dengan cara mengunduh data yang terdapat di perusahaan Manufaktur Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012-2014. Data penelitian diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id . 3.8. Teknik Analisis Data 3.8.1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, maksimum dan nilai minimum. Mean digunakan untuk mengetahui rata-rata populasi dari sampel, sedangkan maksimum-minimum digunakan untuk mengetahui besarnya nilai minimum dan maksimum pada populasi. Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui keseluruhan sampel yang berhasil dikumpulkan dan dapat memenuhi syarat penelitian. Universitas Sumatera Utara

3.8.2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan uji asumsi klasik. Karena uji yang digunakan adalah regresi logistik, dimana uji ini mengabaikan uji normalitas dan uji heterokedasitas, maka uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji multikolonieritas dan uji autokorelasi.

3.8.2.1. Uji Multikolonieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik adalah tidak adanya gejala korelasi yang kuat diantara variabel bebasnya. Pengujian multikolinieritas dalam regresi logistik menggunakan matriks korelasi antar variabel bebas untuk melihat besarnya korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai korelasi antar variabel independen, jika nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0.9 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat gejala multikolinearitas antar variabel independen dalam penelitian tersebut 3.8.3. Analisis Model Regresi Logistik Regresi logistik adalah regresi yang digunakan unuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel dependen dapat diprediksi dengan variabel independen. Pada analisis regresi logistik tidak memerlukan lagi uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya Ghozali, 2001. Hal ini karena Universitas Sumatera Utara regresi logistik adalah regresi dimana variabel terikatnya adalah variabel dummy. Dengan demikian, residualnya yang merupakan selisih antara nilai prediksi dengan nilai sebenarnya tidak perlu dilakukan uji normalitas lagi. Selain itu regresi logistik juga mengabaikan heteroscedasticity, artinya variabel dependen tidak memerlukan homoscedasticity untuk masing-masing variabel independennya Gujarati, 2003. Dalam melakukan analisis regresi logistik dilakukan pengujian Kelayakan Model Regresi, Menilai Keseluruhan Model Regresi, Koefesien Determinasi yang digunakan untuk menguji hipotesis. Analisis regresi logistik regression logistic dalam penelitian ini digunakan untuk melihat pengaruh profitabilitas, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan solvabilitas terhadap penerimaan opini audit going concern. Model regresi logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis: OAGC = α + β1 ROA + β2 OTS + β3 PP + β4 SIZE + β5DAR + e Keterangan : OAGC = Opini Audit Going Concern variabel dummy, 1 jika opini audit going concern, 0 jika opini audit non going concern α = Konstanta β1-β5 = Koefesien regresi ROA = Return on Asset OTS = Opini audit tahun sebelumnya Universitas Sumatera Utara PP = Pertumbuhan perusahaan SIZE = Ukuran Perusahaan DAR = Debt to Asset Ratio e = Error term, yaitu tingkat kesalahan dalam penelitian Jadi analisis regresi logistik merupakan analisa untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen profitabilitas, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan solvabilitas terhadap variabel dependen opini going concern. Apabila koefisien β bernilai positif + maka terjadi pengaruh searah antara variabel independen dengan variabel dependen, demikian pula sebaliknya, bila koefisien b bernilai negatif - hal ini menunjukkan adanya pengaruh negatif dimana kenaikan nilai variabel independen akan mengakibatkan penurunan nilai variabel dependen.

3.8.3.1. Pengujian Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosme`r and Lemeshow’s Goodness of Fit Test yang diukur dengan nilai Chi-square. Model ini untuk menguji hipotesis nol bahwa data empiris sesuai dengan model tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit. Adapun hasilnya jika Ghozali, 2011: 1. Hal ini berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness Fit model tidak baik karena model Universitas Sumatera Utara tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer dan Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak, yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan observasinya sehingga Goodness of Fit Test tidak baik karena model tidak dapat memprediksi dengan nilai observasinya. 2. Jika nilai statistik Hosmer dan Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05 , maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan bahwa model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya.

3.8.3.2. Menilai Keseluruhan Model Overall Model Fit Test

Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Hipotesis untuk menilai model fit adalah: H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data H1 : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Dari Hipotesis ini dijelaskan bahwa kita tidak akan menolak hipotesis nol agar supaya model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan Likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Log Likelihood pada regresi logistik mirip dengan pengertian Universitas Sumatera Utara “Sum of Square Error” pada model regresi, sehingga penurunan model Log Likelihood menunjukkan model regresi yang semakin baik Ghozali,2001.

3.8.3.3. Koefisien Determinasi Nagelkerke R Square

Pengujian koefisien determinasi pada regresi logistik dengan menggunakan Nagelkerke R Square, merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen mampu menjelaskan dan mempengaruhi variabel dependen. Nilai Nagelkerke R Square bervariasi antara1satu dan 0 nol. Semakin mendekati nilai 1 maka model dianggap semakin fit sementara semakin mendekati 0 maka model semakin tidak fit Ghozali,2001.

3.8.3.4. Matrik Klasifikasi

Tabel klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan terjadinya variabel terikat. Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan terjadinya variabel terikat dinyatakan dalan persen 3.8.4. Pengujian Hipotesis Penelitian 3.8.4.1. Pengujian Parsial Pengujian dengan model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari tiap-tiap variabel independen tehadap variabel dependen. Pengujian keberartian Universitas Sumatera Utara parameter secara parsial dapat dilakukan melalui uji wald Kriteria pengujiannya, yaitu: a. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95 atau taraf signifikasi 5 ά= 0,05. b. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis didasarkan pada signifikasi p-value. Jika taraf signifikasi 0,05 H0 ditolak, jika taraf signifikasi 0,05 H0 diterima.

3.8.4.2. Pengujian Simultan

Untuk mengetahui pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen secara bersama-sama di dalam model, dapat menggunakan Uji G. Statistik G ini menyebar menurut sebaran khi kuadrat X2. Uji G ini menunjukkan bahwa model logistik secara keseluruhan dapat menjelaskan atau memprediksi variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan tingkat signifikansi ά sebesar 0,05, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah: a. Jika p-value dalam hal ini adalah sig -2 tailed 0,05 berarti variabel independen secara bersama-sama tidak bepengaruh terhadap variabel dependen b. Jika p-value dalam hal ini adalah sig -2 tailed 0,05 berarti variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi, dari variabel profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, dan solvabilitas. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui profitabilitas minimum adalah -0,1070 sedangkan nilai profitabilitas maksimum adalah 6,1280. Diketahui nilai rata-rata mean 0,187697 dan standar deviasinya adalah 0,5051665. Diketahui pertumbuhan perusahaan minimum adalah -18,97 sedangkan pertumbuhan perusahaan maksimum adalah 14,61. Diketahui nilai rata-rata mean pertumbuhan perusahaan adalah -0,111610 dan standar deviasinya adalah 2,05508. Diketahui ukuran Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Profitabilitas 195 -.1070 6.1280 .187697 .5051665 Pertumbuhan Perusahaan 195 -18.9700 14.6100 -.111610 2.0550859 Ukuran Perusahaan 195 7.16 31.17 16.1446 4.16404 Solvabilitas 195 .0010 4.1030 .504312 .4536149 Valid N listwise 195 Universitas Sumatera Utara perusahaan minimum adalah 7,16 sedangkan ukuran perusahaan maksimum adalah 31,17. Diketahui nilai rata-rata mean ukuran perusahaan adalah 16,1446 dan standar deviasinya adalah 4,16404. Diketahui solvabilitas minimum adalah 0,0010 sedangkan solvabilitas maksimum adalah 4,1030. Diketahui nilai rata-rata mean solvabilitas adalah 0,504 dan standar deviasinya adalah 0,4536. Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Opini Audit Tahun Sebelumnya Opini Audit Tahun Sebelumnya Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Opini audit non going concern 170 87.2 87.2 87.2 Opini audit going concern 25 12.8 12.8 100.0 Total 195 100.0 100.0 Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui jumlah perusahaan yang termasuk ke dalam kategori opini audit non going concern dari tahun 2012-2014 sebanyak 170 perusahaan 87,2 sementara perusahaan yang termasuk ke dalam kategori opini audit going concern sebanyak 25 perusahaan 12.8. Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Opini Audit going concern Penerimaan Opini Audit Going Concern Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Opini audit non going concern 175 89.7 89.7 89.7 Opini audit going concern 20 10.3 10.3 100.0 Total 195 100.0 100.0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui jumlah perusahaan yang termasuk ke dalam kategori opini audit non going concern dari tahun 2012-2014 sebanyak 175 perusahaan 89,7 sementara perusahaan yang termasuk ke dalam kategori opini audit going concern sebanyak 20 perusahaan 10,3. 4.2. Uji Asumsi Klasik 4.2.1. Multikolinearitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 86 82

Pengaruh Profitabilitas, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Leverage Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

4 72 106

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 103 81

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 56 106

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern

6 92 17

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Profitabilitas, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Leverage Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 0 13

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12