suatu perusahaan telah terlepas dari permasalahan keuangan yang dihadapi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak
berpengaruh terhadap kemungkinan auditee mendapatkan opini going concern dari auditor dan pertumbuhan laba yang tinggi positif atau pertumbuhan laba yang
kecil negatif bukanlah jaminan untuk penerbitan opini audit going concern.
4.5.4. Pengujian Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Penerimaan
Opini Audit Going Concern
Penelitian ini menggunakan logaritma total aktiva sebagai proksi dari ukuran perusahaan. Penggunaan logaritma total aktiva dipandang dapat
mewakili ukuran perusahaan karena dapat menggambarkan kemampuan perusahaan baik kemampuan untuk menyelesaikan kewajibannya maupun
kemampuan perusahan untuk menghasilkan laba dengan aktiva yang dimiliki. Perusahaan yang kecil lebih sering mendapatkan going concern daripada
perusahaan yang besar.
Diketahui nilai probabilitas Sig. dari ukuran perusahaan X4 adalah 0,185 yakni lebih besar dari 0,05 maka ukuran perusahaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Putri 2013, Arga dan Linda 2007, Ira 2012 yang
membuktikan bahwa ukuran perusahan tidak berpengaruh signfikan terhadap penerimaan opini audit ging concern.
Hal tersebut terjadi karena pertumbuhan aktiva tidak diikuti dengan kemampuan auditee untuk meningkatkan labanya. Dari pengamatan yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukan terhadap sampel penelitian dari 195 sampel 20 diantaranya mendapatkan opini audit going concern. Semua sampel yang mendapatkan
opini audit going concern, diantaranya merupakan perusahaan yang tergolong sebagai perusahaan dengan ukuran yang besar. Hal ini berarti, ukuran
perusahaan tidak menentukan pemberian opini audit going concern. Besar kecilnya perusahaan tidak dapat dijadikan jaminan bahwa perusahaan tersebut
tidak akan memiliki masalah going concern. Auditor akan memberikan opini audit going concern baik pada perusahaan besar maupun kecil jika memang
perusahaan tersebut diragukan kelangsungan hidupnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pemberian
opini audit going concern yang dikeluarkan oleh auditor pada auditee.
4.5.5. Pengujian Pengaruh Solvabilitas terhadap Penerimaan Opini Audit
Going Concern
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
melunasi seluruh hutang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Solvabilitas dapat dihitung dengan total liabilities to total asset
ratio. Total debt to total asset ratio adalah rasio yang digunakan untuk menghitung seberapa jauh dana yang disediakan oleh kreditur. Semakin tinggi
rasio ini menunjukkan perusahaan beresiko, hal ini menyebabkan kreditur meminta imbalan. .Rasio solvabilitas yang tinggi dapat berdampak buruk bagi
kondisi keuangan perusahaan. Semakin tinggi rasio solvabilitas ini, maka
Universitas Sumatera Utara
semakin pula menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang buruk dan dapat menimbulkan ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup perusahaan. Hal
ini menyebabkan perusahaan lebih berpeluang mendapatkan opini audit going
concern.
Diketahui nilai probabilitas Sig. dari solvabilitas X5 adalah 0,004 yakni lebih kecil dari 0,05 maka solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap
penerimaan opini audit going concern. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rezky dan Totok 2009, Putri 2013, yang menunjukkan bahwa
solvabilitas berpengaruh terhadap opini audit going concern. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai Debt to Total Asset
Ratio DAR maka semakin besar kecenderungan auditor memberikan opini audit going concern. Perusahaan dengan nilai asset lebih kecil daripada
hutangnya
mengindikasikan bahwa perusahaan tidak mampu untuk memenuhi kewajibannya. Semakin tinggi total debt maka perusahaan dikatakan tidak solvabel
karena perusahaan dinilai tidak mempunyai cukup kekayaan untuk membayar semua hutangnya yang memungkinkan dilakukannya restrukturisasi hutang yang
nantinya akan mengarah pada kebangkrutan sehingga auditor cenderung memberikan opini audit going concern
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan