menjelaskan alasan pengecualian dalam satu paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat.
4 Pendapat tidak wajar adverse opinion Pendapat ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak
menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Auditor harus
menjelaskan alasan pendukung pendapat tidak wajar, dan dampak utama dari hal yang menyebabkan pendapat tidak wajar diberikan
terhadap laporan keuangan. 5 Pernyataan tidak memberikan pendapat disclaimer of opinion
Pernyataan auditor untuk tidak memberikan pendapat ini diberikan apabila:
a ada pembatasan lingkup audit yang sangat material baik oleh klien maupun karena kondisi tertentu,
b auditor tidak independen terhadap klien.
2.1.3 Opini Audit Going Concern
Menurut Belkaoui 2000 dalam Alexander 2004 Going concern adalah suatu dalil yang menyatakan bahwa kesatuan usaha akan menjalankan terus
operasinya dalam jangka waktu yang cukup lama untuk mewujudkan proyeknya, tanggungjawab serta aktivitas-aktivitasnya yang tidak berhenti.
Universitas Sumatera Utara
Dengan adanya going concern maka suatu entitas akan mampu mempertahankan kelangsungan hidup usahanya dalam jangka panjang dan tidak
akan dilikuidasi dalam jangka waktu pendek. Rahayu 2007 menyatakan bahwa istilah going concern dapat
diinterprestasikan dalam dua hal, yang pertama adalah going concern sebagai konsep dan yang kedua adalah going concern sebagai opini audit. Sebagai
konsep “istilah going concern dapat diinterprestasikan sebagai kemampuan perusahaan mempertahankan kelangsungan usahanya dalam jangka waktu yang
panjang”. Sebagai opini audit, istilah going concern menunjukkan auditor memiliki kesangsian mengenai kemampuan perusahaan untuk melanjutkan
usahanya di masa mendatang. Going concern dipakai sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang
menunjukkan hal yang berlawanan. Informasi tersebut biasanya berhubungan dengan ketidakmampuan entitas dalam memenuhi kewajiban pada saat jatuh
tempo tanpa melakukan penjualan sebagian besar aktiva kepada pihak luar melalui bisnis biasa, restrukturisasi utang, perbaikan operasi yang dipaksakan
dari luar, dan kegiatan serupa yang lain. Going concern dipakai sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan
sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang menunjukkan yang berlawanan. Biasanya informasi yang secara signifikan dianggap berlawanan dengan asumsi
kelangsungan hidup suatu usaha adalah berhubungan dengan ketidakmampuan suatu usaha dalam menjalankan kewajiban pada saat jatuh tempo tanpa
Universitas Sumatera Utara
melakukan penjualan sebagian besar aktiva kepada pihak luar melalui bisnis biasa, restrukturasi tentang perbaikan operasi yang dipaksakan dari luar dan
kegiatan serupa yang lain PSA No.30. Opini Audit going concern adalah opini audit yang dikeluarkan oleh
auditor karena terdapat keraguan mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya SPAP, 2011. Auditor mempunyai
tanggung jawab untuk mengevaluasi status kelangsungan hidup perusahaan dalam setiap pekerjaannya Ramadhany, 2004. Opini audit going concern
merupakan opini audit modifikasi yang dalam pertimbangan auditor terdapat ketidakmampuan atau ketidakpastian yang signifikan terhadap kelangsungan
hidup suatu perusahaan dalam menjalankan operasinya, dalam kurun waktu yang pantas atau tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan
yang sedang diaudit SPAP, 2011. Termasuk dalam opini audit going concern ini adalah unqualified with explanatory language emphasis of matter
paragraph, unqualified opinion, adverse opinion dan disclaimer opinion yang mencantumkan paragraf atau kalimat penjelas mengenai kemampuan
perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy. Perusahaan
yang mendapat opini going concern diberi kode 1, sedangkan perusahaan yang tidak mendapat opini going concern diberi kode 0.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Profitabilitas