3.8.2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan uji asumsi klasik. Karena uji yang digunakan adalah regresi logistik, dimana uji ini
mengabaikan uji normalitas dan uji heterokedasitas, maka uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji multikolonieritas dan uji
autokorelasi.
3.8.2.1. Uji Multikolonieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi
yang baik adalah tidak adanya gejala korelasi yang kuat diantara variabel bebasnya. Pengujian multikolinieritas dalam regresi logistik
menggunakan matriks korelasi antar variabel bebas untuk melihat besarnya korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinearitas dilakukan
dengan melihat nilai korelasi antar variabel independen, jika nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0.9 maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat gejala multikolinearitas antar variabel
independen dalam penelitian tersebut 3.8.3. Analisis Model Regresi Logistik
Regresi logistik adalah regresi yang digunakan unuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel dependen dapat diprediksi dengan variabel
independen. Pada analisis regresi logistik tidak memerlukan lagi uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya Ghozali, 2001. Hal ini karena
Universitas Sumatera Utara
regresi logistik adalah regresi dimana variabel terikatnya adalah variabel dummy. Dengan demikian, residualnya yang merupakan selisih antara nilai
prediksi dengan nilai sebenarnya tidak perlu dilakukan uji normalitas lagi. Selain itu regresi logistik juga mengabaikan heteroscedasticity, artinya variabel
dependen tidak memerlukan homoscedasticity untuk masing-masing variabel independennya Gujarati, 2003. Dalam melakukan analisis regresi logistik
dilakukan pengujian Kelayakan Model Regresi, Menilai Keseluruhan Model Regresi, Koefesien Determinasi yang digunakan untuk menguji hipotesis.
Analisis regresi logistik regression logistic dalam penelitian ini digunakan untuk melihat pengaruh profitabilitas, opini audit tahun sebelumnya,
pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan solvabilitas terhadap penerimaan opini audit going concern. Model regresi logistik yang digunakan
untuk menguji hipotesis: OAGC = α + β1 ROA + β2 OTS + β3 PP + β4 SIZE + β5DAR + e
Keterangan : OAGC = Opini Audit Going Concern variabel dummy, 1 jika
opini audit going concern, 0 jika opini audit non going concern
α = Konstanta
β1-β5 = Koefesien regresi ROA
= Return on Asset OTS
= Opini audit tahun sebelumnya
Universitas Sumatera Utara
PP = Pertumbuhan perusahaan
SIZE = Ukuran Perusahaan
DAR = Debt to Asset Ratio e
= Error term, yaitu tingkat kesalahan dalam penelitian Jadi analisis regresi logistik merupakan analisa untuk mengukur
seberapa besar pengaruh variabel independen profitabilitas, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan solvabilitas
terhadap variabel dependen opini going concern. Apabila koefisien
β bernilai positif + maka terjadi pengaruh searah antara variabel independen dengan variabel dependen, demikian pula
sebaliknya, bila koefisien b bernilai negatif - hal ini menunjukkan adanya pengaruh negatif dimana kenaikan nilai variabel independen akan
mengakibatkan penurunan nilai variabel dependen.
3.8.3.1. Pengujian Kelayakan Model Regresi