1. Latar Belakang Perilaku Pemilih Dalam Pilgubsu 2013 (Studi Kasus: Etnis Jawa Di Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang)

1 BAB I PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang

Pemilihan Umum Kepala Daerah Sumatera Utara adalah salah satu proses demokrasi dimana masyarakat Sumatera Utara dapat memilih langsung gubernur dan wakil gubernurnya untuk masa jabatan lima tahun ke depan. Pasca runtuhnya Orde Baru, kepala daerah dan wakil kepala daerah tidak lagi ditunjuk langsung oleh pemerintah pusat, melainkan dipilih langsung oleh masyarakat penduduk daerah tersebut. Sebelum tahun 2005, kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD. Pemilihan Kepala Daerah merupakan rekrutmen politik yaitu penyeleksian rakyat terhadap tokoh-tokoh yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah baik gubernurwakil gubernur, bupatiwakil bupati atau walikotawakil walikota. Aktor utama sistem pemilihan kepala daerah adalah rakyat, partai politik dan calon kepala daerah. Ketiga aktor tersebut terlibat langsung dalam kegiatan pemilihan kepala daerah. Kegiatan tersebut antara lain: pendaftaran pemilih, pendaftaran calon, penetapan calon, kampanye, pemungutan dan penghitungan suara, dan penetapan calon terpilih. Dalam rangka pembagian kekuasaan negara secara vertikal dibentuk daerah-daerah yang bersifat otonom dengan bentuk dan susunan pemerintahannya yang diatur dalam undang-undang. Sehingga pemerintah pusat menyelenggarakan pemerintahan nasional dan pemerintah daerah menyelenggarakan pemerintahan daerah. Pembagian kekuasaan daerah itu disebut dengan desentralisasi yang dipahami sebagai penyerahan wewenang politik dan perundang-undangan untuk perencanaan, pengambilan keputusan dan manajemen pemerintah pusat kepada unit-unit sub nasional daerahwilayah administrasi negara atau kepada kelompok-kelompok fungsional atau organisasi non-pemerintahan swasta. 1 Sedangkan otonomi daerah merupakan bagian sistem politik 1 Bambang Yudhoyono. Otonomi Daerah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 2001. Hal 20 Universitas Sumatera Utara 2 yang diharapkan memberikan peluang bagi warga negara untuk lebih mampu menyumbangkan daya kreativitasnya. 2 Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, kepala daerah dipilih secara langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau disingkat Pilkada. Pemilihan kepala daerah untuk tingkat gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara secara langsung pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008. Pada saat itu pasangan Syamsul Arifin dan Gatot Pujo Nugroho menjadi pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih pertama yang dipilih langsung oleh masyarakat Sumatera Utara. Selanjutnya pada tanggal 7 Maret 2013 yang lalu masyarakat Sumatera Utara kembali memilih gubernur dan wakil gubernurnya secara langsung untuk kedua kalinya. Berikut adalah daftar nama pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara beserta partai pendukungnya yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah Sumatera Utara : Tabel 1.1 Daftar Nama Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Serta Partai Politik yang Mendukung No. Nama Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Partai Pendukung 1 H. Gus Irawan, SE. Ak, MM dan Ir. H. Soekirman Partai Amanat Nasional, Partai Barisan Nasional, Partai Bulan Bintang, Partai Buruh, Partai Demokrasi Kebangsaan, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Indonesia Sejahtera, Partai Karya Peduli Bangsa, Partai Karya Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Kedaulatan, Partai Kesatuan 2 M.Arif Nasution. Nasionalisme dan Isu-Isu Lokal. Medan:USU Press. 2005. Hal 63 Universitas Sumatera Utara 3 Demokrasi, Partai Matahari Bangsa, Partai Merdeka, Partai Nasional Benteng Kerakyatan, Partai Pelopor, Partai Pemuda Indonesia, Partai Penegak Demokrasi Indonesia, Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia, Partai Persatuan Nahdlatul Ummah, Partai Demokrasi Pembaruan, dan Partai Bintang Reformasi 2 Drs. Effendi M. S. Simbolon dan Drs. Djumiran Abdi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Peduli Rakyat Nasional, Partai Damai Sejahtera 3 Drs. H. Chairuman Harahap, SH, MM dan H. Fadly Nurzal, S.Ag Partai Golongan Karya, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia, Partai Republik Nusantara 4 Drs. H. Amri Tambunan dan Dr. Rustam Effendy Nainggolan, MM Partai Demokrat 5 H. Gatot Pujo Nugroho, ST dan Ir. H. Tengku Erry Nuradi Partai Keadilan Sejahtera, Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Kebangkitan Nasional Ulama, Partai Patriot, Partai Persatuan Nasional Sumber: http:kpud-sumutprov.go.id Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara 2013 hanya diselenggarakan sebanyak satu putaran, karena berdasarkan pasal 107 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 menyatakan bahwa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang memperoleh suara lebih dari 30 tiga puluh persen dari jumlah suara sah, pasangan calon yang perolehan suaranya terbesar ditetapkan sebagai pasangan calon terpilih dengan keputusan KPU Provinsi. Maka KPU Provinsi Sumatera Utara menetapkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur terpilih adalah nomor urut Universitas Sumatera Utara 4 5, H. Gatot Pujo Nugroho, ST dan Ir. H. Tengku Erry Nuradi, dengan hasil perolehan suara sah 1.604.337 persentase 33.00 . Tabel 1.2 Jumlah dan Persentase Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Dalam Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013 Sumber: http:kpud-sumutprov.go.id Hasil persentase pemilihan kepala daerah yang demikian ini sedikit banyak tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berkembang di masyarakat, mulai dari kondisi politik dan ekonomi nasional sampai kepada kondisi sosial budaya pada masyarakat setempat. Hal ini akan membentuk perilaku politik masyarakat. No Nama Pasangan Calon Hasil Perolehan Suara Sah Persentase 1 H. Gus Irawan Pasaribu, SE Ak, MM - Ir. H. Soekirman 1.027.433 21.13 2 Drs. Effendi MS Simbolon - Drs. H. Jumiran Abdi 1.183.187 24.34 3 Dr. H. Chairuman Harahap, SH, MH - H. Fadly Nurzal, S.Ag 452.096 9.30 4 Drs. Haji Amri Tambunan - Dr. R.E. Nainggolan, MM 594.414 12.23 5 H. Gatot Pujo Nugroho, ST - Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si 1.604.337 33.00 JUMLAH SUARA SAH 4.861.467 100 Universitas Sumatera Utara 5 Perilaku pemilih menurut Ramlan Surbakti ialah 3 keikutsertaan warga negara dalam pemilihan umum yang merupakan serangkaian kegiatan membuat keputusan, yakni apakah memilih atau tidak memilih dalam pemilihan umum. Kalau memutuskan memilih, apakah memilih partai atau kandidat X ataukah partai atau kandidat Y. Perilaku pemilih dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, dimana faktor internal antara lain status sosial yang terdiri dari pendidikan, penghasilan, pekerjaan masyarakat tersebut. Selain itu faktor internal itu juga seperti hubungan keluarga yang terdiri dari kedaerahan atau lokalitas, historis, agama dan suku etnis dari masyarakat yang bersangkutan. Pada sisi yang lain faktor eksternal antara lain dipengaruhi oleh ketersediaan fasilitas yang terdiri dari media kampanye yang digunakan saat sosialisasi, partai politik pendukung calon, dan sebagainya. Sudijono Sastroatmodjo 1995 mengatakan bahwa kelompok etnis mempunyai peran besar dalam membentuk sikap, persepsi, dan orientasi seseorang. Dengan adanya rasa kesukuan atau kedaerahan sehingga dapat mempengaruhi dukungan atau loyalitas seseorang terhadap partai politik atau individu tertentu yang ikut didalam pemilihan umum. Etnis juga dapat mempengaruhi loyalitas terhadap partai tertentu. Di Indonesia secara relatif terdapat kesetiaan etnis ethnic loyalty yang relatif tinggi dan bahwa partai politik Indonesia dipengaruhi oleh etnisitas. Kesetiaan etnis di Indonesia masih tampak signifikan dan apabila kita mengabaikan faktor etnis maka dapat menimbulkan kesalahan dalam memahami perpolitikan di Indonesia. Hal ini menandakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara etnisitas terhadap perilaku politik seseorang. Perilaku politik tidaklah merupakan sesuatu yang berdiri sendiri, tetapi mengandung keterkaitan dengan aspek- aspek lain yang diantaranya ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan agama. Dari kesepuluh orang calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara ada 3 orang calon yang berlatar belakang etnis Jawa, selebihnya adalah etnis Batak 5 orang, dan Melayu 2 orang. Hal ini sejalan dengan populasi suku bangsa penduduk Sumatera Utara yang berjumlah 12,9 juta jiwa 3 Ramlan Surbakti. Memahami Ilmu Politik. Jakarta. Gramedia Widya Sarana. 2010. Hal 186- 187 Universitas Sumatera Utara 6 pada tahun 2010 4 yaitu, Batak 41,95, Jawa 32,62, Melayu 4,92. Dari data diatas terlihat bahwa etnis Jawa menempati peringkat kedua dibawah etnis Batak baik dari sisi jumlah populasi maupun dari latar belakang etnis calon gubernur dan wakil gubernur. Tentunya pengaruh budaya Jawa pada pemilih, baik yang langsung terlibat dalam melaksanakan pilgubsu tersebut maupun yang tidak langsung akan menjadi signifikan. Sementara itu, Desa Muliorejo merupakan salah satu desakelurahan yang berada di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Secara geografis luas wilayahnya 1205 ha, dengan jumlah penduduk kurang lebih 35.285 jiwa. Mayoritas penduduk Desa Muliorejo merupakan etnis Jawa 35, selebihnya etnis Batak 25, Melayu 6, Aceh 5, Nias 5, Minang 3 dan lain-lain. Di Desa Muliorejo, pasangan nomor urut 2, Efendi Simbolon-Jumiran Abdi menang tipis dengan perolehan suara sebesar 29,7. Hanya berselisih 0,1 dari pasangan nomor urut 5, Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi 29,6. Tabel 1.3 Jumlah dan Persentase Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur 2013 di Desa Muliorejo No Nama Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jumlah Jumlah 1 H. Gus Irawan Pasaribu. SE. Ak..MM dan Ir. H. Soekirman 2.315 22 2 Drs. Effendi MS Simbolon dan Drs. H. Jumiran Abdi 3.128 29,7 3 Dr. H. Chairuman Harahap. SH. MH dan H. Fadly Nurzal. S.Ag 406 3,8 4 Drs. H. Amri Tambunan dan Dr. R.E. Nainggolan. MM 1.542 14,6 4 Id.wikipedia.orgwikiSumatera_Utara Universitas Sumatera Utara 7 5 H. Gatot Pujo Nugroho. ST dan Ir. H. Tengku Erry Nuradi. M.Si 3.115 29,6 Sumber: Panitia Pemungutan Suara Desa Muliorejo Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk mencari tahu faktor yang paling mempengaruhi pemilih etnis Jawa dalam memberikan suaranya dan selanjutnya tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Perilaku Pemilih Dalam Pilgubsu 2013 Studi Kasus: Etnis Jawa di Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. ”

I. 2. Perumusan Masalah