Kecenderungan Umum Tren perkara dan sebaran wilayah hukum

58 13 kasus, 2009 sebanyak 10 perkara, 2010 sebanyak 12 perkara dan di tahun 2011 menurun hanya menjadi 4 perkara. Tabel 13 Putusan Penghinaan Berdasarkan Tahun Kasus Perdata No. Tahun Jumlah 1 1997 1 2 2000 1 3 2001 3 4 2002 2 5 2003 13 6 2004 7 7 2005 3 8 2006 6 9 2007 9 10 2008 6 11 2009 10 12 2010 12 13 2011 4 Jumlah 77 Putusan Sementara itu, putusan perdata dalam kasus penghinaan berdasarkan sebaran daerahwilayah, maka propinsi DKI Jakarta merupakan daerah yang paling banyak jumlah perkara perdatanya 32 perkara. Hampir separuh perkara perdata yang ada di Indonesia terjadi di wilayah ini. Wilayah lainnya yang termasuk cukup banyak perkara perdata penghinaan adalah Jawa Barat 9 perkara dan Sumatera Utara 7 perkara. 59 Tabel 14 Perkara Perdata Penghinaan Berdasarkan Daerah No Provinsi KabupatenKota Jumlah Perkara 1 Sumatera Utara 7 Perkara Lubuk Pakam 1 Medan 4 Padang Sidempuan 1 Tanjung Balai 1 2 Riau 1 Perkara Bangkinang 1 3 Sumatera Selatan 4 Perkara Palembang 4 4 DKI Jakarta 32 Perkara Jakarta Pusat 8 Jakarta Selatan 6 Jakarta Utara 10 Jakarta Barat 4 Jakarta Timur 4 5 Banten 2 Perkara Tangerang 2 6 Jawa Barat 9 Perkara Bandung 3 Cibinong 1 Bekasi 2 Cianjur 1 Garut 1 Indramayu 1 7 Jawa Tengah 3 Perkara Cilacap 1 Sukoharjo 1 Surakarta 1 8 Jawa Timur 3 Perkara Kediri 1 Pamekasan 1 Situbondo 1 9 Kalimantan Selatan 1 Perkara Banjarmasin 1 60 10 Kalimantan Timur 3 Perkara Tanjung Redeb 1 Samarinda 2 11 Maluku 2 Perkara Ambon 2 12 Nusa Tenggara Timur 3 Perkara Kupang 1 Maumere 2 13 Sulawesi Selatan 2 Perkara Makassar 1 Ujung Pandang 1 14 Sulawesi Tenggara 1 Perkara Raha 1 15 Sulawesi Utara 2 Perkara Manado 2 16 Sulawesi Tengah 1 Perkara Palu 1 17 Papua 1 Perkara Biak 1 Jumlah 77 Perkara

3. Tren penggugat dan tergugat

Masyarakat Biasa adalah pihak yang paling sering terlibat kasus penghinaan di pengadilan. Menurut jumlah data berupa putusan di atas, Masyarakat Biasa menempati posisi tertinggi, baik sebagai penggugat maupun sebagai tergugat. Posisi ini disusul oleh Pers yang menempati posisi nomor dua sebagai tergugat dalam gugatan perkara perdata tersebut. Sementara Perusahaan, Pejabat Publik, dan Pengusaha masing-masing menempati posisi berikutnya di empat tertinggi sebagai penggugat dalam perkara-perkara perdata terkait dengan penghinaan. 61 Bagan 4 Penggugat-Tergugat Berdasarkan Kedudukan Sosial

4. Tren gugatan yang digunakan

Jika dilihat berdasarkan alasan gugatan, gugatan perbuatan melawan hukum PMH adalah alasan yang paling umum digunakan 67 perkara. Alasan ini kemudian disusul dengan gugatan penghinaan 6 perkara, gugatan PMH dan penghinaan 2 perkara, gugatan PMH dan fi tnah 1 perkara dan gugatan penghinaan dan atau PMH 1 perkara. Banyaknya perkara yang menggunakan PMH sebagai alasan gugatan, disebabkan karena gugatan perbuatan melawan hukum tidak harus menunggu putusan pidana terkait dengan perkara penghinaan. 94 94 Lihat Putusan MA No. 2066 KPdt2003 “gugatan perbuatan melawan hukum Pasal 1365 KUHPerdata tidak harus dibuktikan oleh putusan perkara pidana”