Laporan ke Penegak hukum bukanlah penghinaanperbuatan melawan hukum
81
peradilan dapat menjadi alasan bagi terdakwa untuk menyampaikan keluhannya kepada atasan saksi pelapor. Jadi bukan bentuk fi tnah
penistaan tertulis.”
Dalam konteks diberikannya SP3 oleh Penyidik karena tidak cukup bukti, Pengadilan melalui putusan No. 90PID2011 PT.BTN telah
berpendapat “Bahwa perbuatan pencurian padi yang dituduhkan kepada Sidik dan kawan-kawannya tersebut, betul-betul telah terjadi
bukan perbuatan bohong yang mengada-ngada, akan tetapi pelaku yang sampai diproses sampai ke Pengadilan Negeri Pandeglang
dan dihukum adalah Mukamad dan Suhendi, sedangkan Sidik tidak diajukan oleh penyidik sebagai tersangka ke Kejaksaan Negeri
Pandeglang oleh penyidik karena tidak cukup bukti; Laporan Terdakwa telah terjadi pencurian padi di sawah garapannya dan
pelakunya diduga Sidik, Mukamad, Suhendi bukanlah suatu kejahatan fi
tnah, bila salah seorang pelaku yang dilaporkan tidak terbukti ikut melakukannya; oleh karena itu perbuatan yang didakwakan kepada
Terdakwa terbukti akan tetapi bukanlah suatu kejahatan” Selain itu dalam putusan No. 1213 KPid2004 Mahkamah Agung
menyatakan “perbuatan Terdakwa yang mengadukan Parmohonan Siregar kepada pihak yang berwajib tidak dapat dikategorikan sebagai
suatu perbuatan penghinaan atau pencemaran nama baik, sebab perbuatan tersebut dilakukan oleh Terdakwa semata-mata dalam
rangka untuk mendapatkan kepastian hukum sesuai dengan prosedur yang ditentukan oleh undang-undang”. Pendapat ini ditegaskan
kembali dalam putusan No.1304 KPid2009 dimana Mahkamah Agung berpendapat “perbuatan Terdakwa bukan merupakan perbuatan
pidana sebab melaporkan Jhonny Kim kepada Penegak Hukum in casu Kepolisian tidak dapat dikualifi kasikan sebagai pengaduan fi tnah”.
Begitu juga dalam perkara perdata, terkait dengan teguransomasi atau laporan ke polisi, beberapa kali Pengadilan telah menolak gugatan
yang didasarkan karena adanya teguransomasi, laporan polisi, atau SP3 yang dikeluarkan oleh penyidik. Hal ini tercermin dalam Putusan
82
MA No 3266 KPDT2010 “Bahwa adalah hak setiap orang untuk menggugat atau mensomasi pihak lain yang menurut pihaknya telah
menimbulkan kerugian padanya atau melaporkan seseorang kepada pihak Kepolisian, jadi perbuatan tersebut tidak termasuk perbuatan
melawan hukum”.
Dalam Putusan MA No 1924 KPDT2010 juga ditegaskan “Bahwa perbuatan Tergugat I Eddy Handoyo melaporkan Penggugat ke Polisi
adalah dalam rangka mempergunakan haknya yang dibenarkan undang- undang dan tidak dapat dikwalifi kasi sebagai perbuatan
fi
tnah walaupun terlaporPenggugat dibebaskan”. Begitu juga dalam Putusan No. 505 KPdt 2011 dimana dinyatakan bahwa “Perbuatan
melaporkan Penggugat kepada yang berwajib adalah hak setiap warga negara dan pembebasan terlaporPenggugat tidak menyebutkan
pelaporTergugat perbuatan melawan hukum”.
Selain itu bisa juga dibaca dalam Putusan MA No 941 KPDT2010 yang menyebutkan “tindakan melaporkan ke Polda Metro Jaya tentang
adanya dugaan penipuan yang menimpa diri Tergugat dan para pemilik kios di Gedung ITC Mangga Dua adalah perbuatan legal dan
bukan perbuatan melawan hukum”.
Dalam konteks gugatan yang dilakukan karena dikeluarkannya SP3, pengadilan juga telah menyatakan pendapatnya sebagaimana dapat
dilihat dalam Putusan Nomor: 1864 KPDT2005 dimana Mahkamah Agung menyatakan “Bahwa SP3 tidak merupakan suatu putusan
tentang tidak bersalahnya Penggugat atau laporan Tergugat ; Bahwa SP3 Baru berupa Surat Pemberitahuan Penghentian Penyidikan karena
tidak cukup bukti ; Bahwa unsur melawan hukum atas perbuatan Tergugat tidak terbukti”. Hal ini kembali diulangi dalam Putusan MA
No 2494 KPDT2009 yang menyatakan “Bahwa lagi pula pertimbangan hukum Judex Facti sudah tepat dan benar, dimana Pemohon Kasasi
ITergugat melaporkan Pemohon Kasasi IIPenggugat kepada Polisi, yang mendasarkan pada Pasal 108 KUHP. Adapun tindakan pelaporan
tersebut sudah benar, karena hal tersebut adalah merupakan hak
83
dari orang yang merasa dirugikan, yang walaupun nantinya laporan tersebut dihentikan karena kurang didukung oleh bukti.” Dan kembali
ditegaskan dalam Putusan No 1049 KPDT2001 dimana Mahkamah Agung berpendapat “Bahwa sedangkan dalam gugatan konvensi yang
menyangkut tentang laporan yang diajukan oleh Tergugat kepada yang berwajib sudah tepat karena merupakan hak Tergugat untuk itu,
yang pada akhirnya yang berwajibPolisi menghentikan penyidikan tersebut.”